12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx
-
Upload
yasmine-azzackiyah -
Category
Documents
-
view
309 -
download
14
Transcript of PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx
PROPOSAL KARYA ILMIAH
PEMANFAATAN BATANG, DAUN, dan KULIT JAGUNG
(Zea mays) SEBAGAI BAHAN BAKU KERTAS SENI
Oleh
Siti Nafisatul Yasmine AzzackiyahTansaya Saleha
PROGRAM ILMU PENGETAHUAN ALAMMadrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Gorontalo
2013
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya tulis ilmiah oleh Siti Nafisatul Yasmine Azzackiyah dan Tansaya Saleha dengan judul
Pemanfaatan Batang, Daun, Dan Kulit Jagung (Zea Mays) Sebagai Bahan Baku Kertas Seni ini
telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Bone Bolango, Oktober 2013
Pembimbing I
Hj.Lenny Handayani, S.Si., M.Si.
NIP.15031614 100000 0 000
Bone Bolango, Oktober 2013
Pembimbing II
Trisnawati, S.S.,M.Pd.
NIP.19721110 200012 2 001
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah oleh Siti Nafisatul Yasmine Azzackiyah dan Tansaya Saleha dengan judul
Pemanfaatan Batang, Daun, Dan Kulit Jagung (Zea Mays) Sebagai Bahan Baku Kertas Seni ini
telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal
Dewan Penguji
Penguji I
Hj.Lenny Handayani, S.Si., M.Si.
NIP.15031614 100000 0 000
Penguji II
Trisnawati, S.S.,M.Pd.
NIP.19721110 200012 2 001
Mengetahui, Mengesahkan,
WKM Akademik Kepala Madrasah
H. Muhammad Naim, S.Pi, M.Pd. H. Joko Miranto, S.Si, M.Pd.
NIP. 19730311 200012 1 002 NIP. 19691227 200112 1 1 001
iii
ABSTRAK
Tanaman jagung (Zea mays) merupakan salah satu tanaman pokok di Indonesia.
Namun di Indonesia, tanaman jagung belum dimanfaatkan secara maksimum. Masyarakat
Indonesia cenderung hanya menggunakan tanaman jagung sebagai bahan pangan. Diketahui
bahwa tanaman jagung mengandung banyak selulosa. Dengan adanya kandungan selulosa ini
kita bisa memanfaatkan tanaman jagung sebagai bahan dasar kertas. Bagian tanaman jagung
yang kami gunakan sebagai bahan dasar kertas seni yakni batang, daun dan kulit jagung.
Dalam penelitian ini kami akan membahas bagaimana cara membuat kertas dengan bahan
dasar tanaman jagung (batang, daun dan kulit) sekaligus mengetahui kualitas kertas seni dari
bahan dasar tanaman jagung tersebut. Sehingga, dengan adanya penelitian ini tanaman jagung
bisa dimanfaatkan secara optimum.
Untuk mengawali penelitian kami menyiapkan alat dan bahan dengan bahan dasar
berupa batang, daun dan kulit jagung. Pembuatan kertas seni dari batang, daun dan kulit
jagung dilakukan melalui proses pengeringan, perebusan, penghalusan, pencetakan dan
pengujian. Dari pengujian didapatkan data bahwa ketahanan sobek kertas batang jagung
sebesar 0.0023 Nm2/g, kertas daun jagung sebesar 0.01375 Nm2/g dan kertas kulit jagung
sebesar 0.0144 Nm2/g. Sementara itu dari uji daya serap, kertas batang jagung menyerap air
4%, kertas daun jagung menyerap air 8% dan kertas kulit jagung menyerap air 10%. Adapun
dari segi kualitasnya, warna kertas dengan bahan batang jagung adalah coklat krem, bahan
daun jagung adalah coklat dan bahan kulit jagung adalah coklat muda. Tekstur serat kertas
dari batang jagung halus, dari daun jagung halus dan dari kulit jagung kasar.
Kata Kunci : batang jagung, daun jagung, kulit jagung, kertas seni
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam.Dengan izin-Nyalah peneliti dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini sebagai tugas di tahun terakhir pembelajaran di MAN Insan
Cendekia Gorontalo. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah membimbing umat manusia dari zaman kebodohan menuju zaman yang
penuh dengan ilmu pengetahuan.
Alhamdulillah, peneliti dapat menyelesaikan karya ilmiah ini walaupun melalui
proses yang berat, menguras tenaga. beratnya proses pengerjaan karya ilmiah ini tentu akan
menjadi lebih berat lagi tanpa bantuan dari berbagai pihak, yang telah ikhlas merelakan
waktu, tenaga, dan pikirannya demi kelancaran pengerjaan karya ilmiah ini. Oleh karena itu,
dari hati yang terdalam, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kepala madrasah, H. Joko Miranto, S.Si, M.Pd., yang telah memfasilitasi
perkembangan peneliti melalui program Karya Ilmiah Remaja ini.
2. Wakil kepala madrasah, yang telah memberi fasilitas berupa perizinan untuk
menggunakan sarana dan prasarana yang diperlukan demi menunjang kesuksesan
Karya Ilmiah Remaja ini.
3. Pembimbing I, Hj.Lenny Handayani, S.Si., M.Si., yang telah memberikan nasihat dan
sarannya dalam pengerjaan karya ilmiah ini, terutama di bidang Ilmu Pengetahuan
Alam sejak awal pengerjaan hingga selesai.
4. Pembimbing II, Trisnawati, S.S.,M.Pd., yang telah memberikan nasihat dan sarannya
terutama dalam hal penulisan karya ilmiah ini sejak awal pengerjaan hingga selesai.
5. Guru-guru, yang telah memberikan nasihat, motivasi dan pinjaman alat-alat praktik
sehingga peneliti dapat mengerjakan karya ilmiah ini dengan lancer dan penuh
semangat.
6. Laboran kimia, yang telah meluangkan waktunya untuk mengawasi peneliti saat
bekerja di laboratorium kimia.
7. Orang tua peneliti, yang ikhlas dengan sepenuh hati telah memberi semangat dan
mendoakan kelancaran pengerjaan karya ilmiah ini.
8. Teman-teman peneliti, yang telah memberi semangat, motivasi dan kerjasamanya
dalam tahap penyelesaian bersama karya ilmiah ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam pembuatan karya ilmiah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, peneliti mengharapkan
v
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.Peneliti juga berharap bahwa
karya ilmiah ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas.
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK.............................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR............................................................................................................. v
DAFTAR ISI...........................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................ 1
B. Batasan Masalah.......................................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah....................................................................................................... 3
D. Tujuan.......................................................................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian....................................................................................................... 3
F. Hipotesis...................................................................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tanaman Jagung.......................................................................................................... 4
B. Selulosa dan Lignin..................................................................................................... 5
C. Kertas Seni.................................................................................................................. 7
D. Lem Kanji.................................................................................................................... 8
E. NaOH........................................................................................................................... 8
F. Teknik Pembuatan Kertas........................................................................................... 8
G. Teknik Pengujian Kertas............................................................................................. 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian............................................................................................................ 10
B. Waktu dan Tempat Penelitian..................................................................................... 10
C. Variabel Penelitian...................................................................................................... 10
D. Instrumen Penelitian.................................................................................................... 11
E. Prosedur Pembuatan Kertas......................................................................................... 11
F. Prosedur Pengujian Kualitas Kertas............................................................................ 13
G. Rancangan Tabulasi Data............................................................................................ 14
vii
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian............................................................................................................ 15
B. Pembahasan................................................................................................................. 15
BAB V PENUTUP
A. Simpulan...................................................................................................................... 21
B. Saran............................................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 22
Lampiran Formulasi Data........................................................................................................ 23
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman jagung adalah salah satu tanaman pangan pokok di Indonesia. Sehingga tidak
heran jika Indonesia memiliki banyak daerah penghasil jagung, seperti Jawa Tengah, Jawa
Barat, Jawa Timur, Madura, D.I Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi
Selatan, dan Maluku. Kini dalam setahun, luas areal panen jagung sekitar 3,3 juta ha. Hasil
survei yang dilakukan pada tahun 1999, sekitar 80% dari areal pertanaman jagung di
Indonesia ditanami varietas unggul yang terdiri atas jagung bersari bebas (komposit) dan
hibrida masing-masing 56% dan 24%, sedangkan sisanya 20% varietas lokal (Mejaya et al.,
2006). Pada tahun 2000, sekitar 75% dari areal pertanaman jagung di Indonesia telah
ditanami varietas unggul terdiri atas 28% jenis hibrida dan 47% jenis komposit, sisanya 25%
varietas komposit lokal (Mejaya et al., 2006). Hingga kini dikenal 50.000 varietas jagung,
baik ras lokal maupun kultivar.(Iriany et al., 2007). Bahkan, upaya peningkatan produksi
jagung tahun 2011 telah dilakukan melalui: (1)penciptaan dan penelitian varietas benih
unggul, (2) Sekolah Lapangan Pengelolaan Terpadu (SLPTT), (3) Bantuan Langsung Benih
Unggul (BLBU), (3) bantuan benih dari cadangan benih nasional (CBN), (4) Gerakan
Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K), (5) perluasan areal, dan (6)
pelatihan. Selain itu, untuk meningkatkan produktivitas jagung, Kementerian Pertanian telah
melepas varietas unggul jagung hibrida sebanyak 6 varietas, dan menyediakan 17,78 ton
benih sumber jagung yang terdiri dari 15 varietas (deptan, tanpa tahun).
Sehingga bisa kita lihat bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam berupa jagung
yang melimpah, walaupun terkadang terjadi penurunan ataupun kenaikan produksi.Tentu saja
merupakan suatu keuntungan ketika kita bisa mengolah semua bagian tanaman jagung
dengan baik.
Namun, kebanyakan daerah penghasil jagung di Indonesia belum maksimal dalam
memanfaatkan potensi yang ada dalam tanaman jagung.Dalam kehidupan sehari-hari, petani
hanya memanfaatkan buah jagung saja, sedangkan bagian tanaman jagung lainnya belum
dimanfaatkan dengan maksimal.Bahkan terbuang, dan tidak dimanfaatkan. Jika dilihat dari
kandungan di dalamnya, buah jagung memang kaya akan karbohidrat, selain itu banyak
senyawa kimia yang bermanfaat terkandung di dalamnya, seperti protein, lemak, kalsium,
vitamin, dan senyawa lainnya. Namun sebenarnya, bukan hanya buah jagung yang memiliki
banyak manfaat, bagian tanaman jagung yang lain juga memiliki manfaat yang besar jika
1
diolah dengan maksimal, seperti batang, daun, dan kulit jagung. Batang jagung memiliki
banyak kandungan yang bermanfaat salah satunya adalah selulosa. Dalam kehidupan sehari-
hari, masyarakat biasanya hanya memanfaatkan batang jagung untuk pakan ternak (sapi dan
kambing) sebagai pengganti rumput, padahal jika diolah tentulah bisa lebih bermanfaat dan
mempunyai nilai jual yang tinggi.Salah satu produk yang bisa dibuat adalah dengan
mengolah batang jagung menjadi kertas seni. Kertas dibuat dari tanaman yang banyak
mengandung serat atau selulosa, biasanya menggunakan batang tanaman berkayu, karena
kayu mempunyai kandungan selulosa cukup banyak (40-45%) (JF.Dumanawuw, 1984).Jadi,
selulosa adalah bahan utama pembuatan kertas. Produsen kertas membutuhkan banyak pohon
berkayu untuk memenuhi kebutuhan kertas sehari-hari, yang berarti banyak pohon berkayu
yang akan ditebang. Padahal dibutuhkan waktu sampai berpuluh-puluh tahun untuk waktu
tumbuh pohon berkayu sampai siap ditebang. Jika hal ini terus dibiarkan tentulah akan terjadi
penggundulan hutan yang berakibat pada kerusakan lingkungan, seperti yang sekarang sudah
mulai kita rasakan yaitu, berbagai macam polusi, global warming, dan lain sebagainya. Oleh
karena itu pohon berkayu, terutama pohon-pohon besar sangat penting bagi
kehidupan.Tanaman jagung walaupun bukan tanaman berkayu tapi juga memiliki banyak
kandungan selulosa.Sehingga jika diolah dengan baik bisa diolah menjadi kertas yang
bermanfaat dan memiliki nilai jual yang tinggi.Terlebih jika dibuat menjadi kertas seni,
karena kertas seni memiliki tekstur yang lebih indah dibanding dengan kertas tulis.Selain itu,
kertas seni banyak dimanfaatkan sebagi bahan dalam kesenian. Dengan adanya pembuatan
kertas seni dari tanaman jagung ini, diharapkan akan mengurangi penebangan pohon berkayu
dan mulai menjadi alternatif bahan pembuatan kertas. Serta diharapkan, adanya kertas seni
dari tanaman jagung ini akan mengurangi limbah dari tanaman jagung tersebut, dan menjadi
bahan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diolah menjadi produk kesenian yang
memiliki nilai jual yang tinggi.
B. Batasan Masalah
Karya Ilmiah ini dibatasi pada:
1. Penggunaan tanaman jagung (Zea mays) dibatasi pada bagian batang, daun, dan kulit
tanaman jagung
2. Kertas yang akan dihasilkan dibatasi sebagai kertas seni atau kertas karton
2
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara pembuatan kertas seni dari batang, daun dan kulit jagung?
2. Bagaimana kualitas kertas seni dari batang, kulit dan daun jagung?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara pembuatan kertas seni dari batang, daun dan kulit jagung
2. Mengetahui perbandingan kualitas kertas seni dari batang, daun dan kulit jagung
E. Manfaat Penelitian
1. Mengetahui pemanfaatan batang, daun dan kulit jagung (Zea mays) sebagai bahan
baku pembuatan kertas seni
2. Mampu memanfaatkan tanaman jagung dengan optimal
F. Hipotesis
Batang, daun, kulit tanaman jagung (Zea mays) dapat dijadikan bahan baku pembuatan
kertas seni
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tanaman Jagung
Tanaman jagung adalah salah satu jenis tanaman yang banyak diolah sebagai pangan
dalam kehidupan sehari-hari.Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman biji-bijian
yang termasuk ke dalam famili rumput-rumputan (Gramineae).Jagung terdiri dari akar,
batang, daun, kelobot, bunga, tongkol dan biji.Tanaman ini dikenal di Indonesia sejak 400
tahun yang lalu setelah dibawa oleh bangsa Portugis dan Spanyol.Jagung merupakan sumber
pangan terpenting kedua setelah beras.
Di Indonesia, jagung merupakan bahan pangan sumber karbohidrat kedua setelah beras.
Jagung juga merupakan bahan baku industri pakan ternak, minyak, makanan, tekstil, farmasi
dan industri lainnya. Jagung dibudidayakan pada lingkungan yang beragam.Jagung termasuk
tanaman yang bijinya berkeping tunggal (monokotil).
Berikut adalah taksonomi dari tanaman jagung:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisio : Angiospermae (berbiji tertutup)
Classis : Monocotyledone (berkeping satu)
Ordo : Graminae (rumput-rumputan)
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.
Jagung tergolong berakar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun
sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul
akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya
tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak
seperti padi atau gandum.Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga
tanaman berbentuk roset.Batang beruas-ruas.Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari
buku.Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.Umumnya, warna
4
batang muda adalah hijau muda, sedangkan warna batang yang telah tua adalah kecokelat-
cokelatan. Bagi tumbuhan, batang memiliki beberapa kegunaan, antara lain sebagai
penopang, yaitu menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin
dengan sumber cahaya (khususnya matahari). Batang tumbuh makin tinggi atau makin
panjang.Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan
cahaya, pengangkut air dan zat-zat makanan. Selain itu batang juga berfungsi sebagai
pengangkut air dan mineral dari akar ke daun, batang juga berperan penting dalam proses
pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Pada potongan melintang batang jagung, jaringan batang epidermis berbentuk persegi.
Sel epidermal mengandung bagian kristal yang memanjang. Di dalam setelah jaringan
epidermis, terdapat jarinfgan sklerenkimyang tebal. Sklerenkim pada batang saling berselang
seling dengan jaringan klorenkim. Sklerenkim sebagian mengandung kumpulan sistem
vaskular yang melingkari batang. Terdapat 3-5 sistem vaskular yang melingkari
batang.Bagian sistem vaskular yang terluar merupakan yang terkecil. Bagian utama sistem
vaskular terdiri dari xilem dan floem yang menyebar di bagian dalam tengah pada batang.
Sistem vaskular yang berada di tengah tidak seluas sistem vaskular yang berada pada bagian
periferal (piggir). Sistem vaskular yang berad pada bagian tengah batang tidak memiliki
jaringan skerenkim. Pada bagian tengah batang, sklerenkim digantikan dengan jaringan keran
bernama parenkim.
Batang jagung termasuk ke dalam kelompok batang rumput. Tumbuhan batang rumput
memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga.Batang jenis ini mudah patah dan tumbuhannya
tidak sebesar batang berkayu.Pada saat ini masyarakat banyak memanfaatkan batang jagung
hanya sebagai pakan ternak pengganti rumput.
Daun jagung adalah daun sempurna.Bentuknya memanjang.Antara pelepahdan helai
daun terdapat ligula.Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.Permukaan daun ada yang
licin dan ada yang berambut.Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk
kipas.Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel
daun.
B. Selulosa dan Lignin
Selulosa adalah zat penyusun tanaman yang terdapat pada tanaman yang mempunyai
struktur sel. Sebagian besar selulosa terdapat pada dinding sel dan bagian-bagian berkayu
dari tumbuhan.Selulosa merupakan bagian karbohidrat terbesar pada tumbuhan, hampir 50%
5
dari keseluruhan tumbuhan.Selulosa merupakan bagian terpenting dari dinding sel
tumbuhan.Dalam tanaman, selulosa ini ditemui dalam bentuk untaian yang berdiameter 2-20
nm dan panjang 100-40000 nm yang disebut dengan mikrofibril.Selulosa termasuk ke dalam
golongan karbohidrat, yang berarti tersusun atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen.Selulosa
pun termasuk dalam golongan polisakarida, yang artinya selulosa juga mengandung gugus
gula di dalamnya. Rumus kimia dari selulosa adalah (C6H10O5)n, dimana n adalah derajat
polimerisasi dari selulosa. Derajat polimerisasi ini berbeda untuk setiap jenis selulosa sesuai
dengan sumbernya. Selulosa yang biasa digunakan untuk bahan baku kertas berderajat
polimerisasi 600-1500 (Smook, 1994).
Selulosa merupakan β-1,4 poli glukosa, dengan berat molekul yang sangat besar. Unit
ulangan dari polimer berikatan dengan ikatan glikosida, inilah yang menyebabkan
strukturnya linier.Struktur yang teratur ini membentuk ikatan hidrogen secara intra dan
intermolekul (Nopianto, 2009).
Derajat polimerisasi dari selulosa merupakan panjang dari rantai selulosa tersebut.
Derajat polimerisasi ini dapat dihitung dengan cara membagi bobot molekul selulosa dengan
bobot molekul glukosa sebagai monomernya (Fengel dan Wegerner, 1984). Karakteristik
selulosa terkait erat dengan derajat polimerisasinya. Penurunan bobot molekul dari selulosa
secara signifikan akan mengurangi kekuatan serat tersebut (Smook, 1994).
Terdapat dua struktur pada selulosa, yaitu struktur teratur yang biasa disebut dengan
kristalin, dan struktur amorf yang idak teratur (Sjostrom, 1981).Struktur kristalin dari selulosa
sangat rapat dan sulit dipenetrasi oleh pelarut atau reaktan, sebaliknya pada struktur amorf
penetrasi sangat mudah terjadi (Smook, 1994).
Menurut Syafii (2000), kertas merupakan produk hasil dari pemanfaatan selulosa
sebagai bahan bakunya. Kertas pada jaman dahulu dikenal sebagai lapisan tebal yang dibuat
dari lembaran screen halus dan suspensi serat. Namun kertas di jaman sekarang tidak hanya
terdiri dari serat saja, melainkan mengandung bahan-bahan tambahan lain (Smook, 1994).
Lignin merupakan zat yang bersama dengan selulosa dan bahan-bahan serat lainnya
membentuk bagian utama dari sel tumbuhan.Jika dianalogikan dengan bangunan, lignin
seperti beton dengan batang-batang besi penguat didalamnya.Jadi lignin berfungsi sebagai
seperti beton yang memegang serat-serat yang berfungsi seperti batang besi sehingga
6
membentuk struktur yang kuat (Forlink, 2002). Tilman, dkk., (1984) menyatakan bahwa
lignin bukan termasuk dalam golongan hidrat arang, tetapi berada dalam tanaman dan
merupakan bagian atau kesatuan dalam karbohidrat. Zat ini bersama-sama selulosa
membentuk komponen yang disebut lignoselulosa, yang mempunyai koefisiesn cerna sangat
kecil.Lignin merupakan zat yang bersama dengan selulosa dan bahan-bahan serat lainnya
membentuk bagian utama dari sel tumbuhan.
C. Kertas Seni
Kertas merupakan lembaran serbasama dari jalinan selulosa, dengan bantuan zat
pengikat dibuat dalam berbagai bentuk dan dengan tujuan penggunaan yang banyak,
misalnya kertas tulis, kertas cetak dan kertas bungkus (Achmadi et al., 1995). Menurut
Lavigne (1991), kertas merupakan lembaran homogeny yang dibuat dari serat-serat selulosa
ditambah dengan pengikat, sehingga saling mengikat dan saling menjalin, kertas digunakan
untuk berbagai macam kebutuhan misalnya menulis, industri rumah tangga, dan lain-lain.
Sifat penting dari kertas adalah sifat fisiknya yang mencakup ketahanan tarik, ketahanan
sobek, daya serap air, maupun ketahanan gesek.Menurut Anderson dan Ketola (1999), sifat-
sifat fisik ini bergantung pada formasi dan ikatan antar serat yang terdapat di dalam kertas
tersebut.Selain kedua faktor tersebut kekuatan dari masing-masing serat penyusunnya, ikatan
antar serat, jumlah ikatan tersebut, serta sebaran ikatan antar serat dalam material tersebut
ikut mempengaruhi kekuatan aktual dari material kertas.
Sedangkan, kertas daur ulang atau yang juga dikenal dengan sebutan kertas seni mulai
populer pada dekade 80-an. Dengan menerapkan teknik pembuatannya yang sama seperti
teknik membuat kertas pabrikasi, sebagian masyarakat mulai mencoba membuat kertas daur
ulang secara manual atau buatan tangan. Kertas daur ulang banyak dibuat dari pengolahan
kertas bekas.Namun kertas daur ulang seperti ini, kurang memiliki nilai keindahan, terutama
dari segi teksturnya.Sehingga mulai dibuatlah berbagai kertas seni berbahan dasar tanaman
yang memiliki banyak serat yang meniggalkan tekstur pada lembaran kertas.
Kertas seni merupakan salah satu jenis kertas dengan penampilan estetis yang kaya
akan nuansa alami dan unik. Diolah secara khusus dengan buatan tangan (handmade),
sehingga secara visual memiliki tampilan atau karakter spesifik baik dari segi tekstur, warna,
corak maupun dimensinya.Kertas seni umumnya dimanfaatkan oleh disainer grafis maupun
disainer produk kreasi seni.
7
Kertas seni berbeda dengan kertas pada umumnya seperti kertas HVS atau buram.
Kertas seni atau biasa disebut art paper dapat dibuat dari limbah kertas HVS, buram, koran,
tissu atau dari bahan lainnya misalnya limbah pertanian yang salah satunya adalah batang
jagung. Dalam penggunaan tertentu, kertas seni mempunyai nilai seni yang lebih
dibandingkan kertas tipis biasa yang kebanyakan polos teksturnya.Dilihat dari teksturnya,
tekstur kertas seni agak kasar dan seratnya terlihat.Hal ini dikarenakan bahan yang digunakan
tidak seluruhnya hancur ketika dijadikan bubur kertas sehingga menghasilkan tekstur yang
tidak merata dan ini menjadikan kertas tersebut menjadi lebih menarik untuk dibuat hiasan
dengan berbagai bentuk.
Pemanfaatan kertas seni umumnya sebagai kertas seni, sehingga penilaian kualitas
kertas didasarkan pada keindahan relatif dari kertas.Berbeda dengan kualitas kertas
sebenarnya, yang menilai kualitas dari kekuatan tarik, kekuatan sobek, gramatur, dan lain-
lain.
D. Lem Kanji
Tepung tapioka (kanji) adalah pati dari umbi singkong yang dikeringkan dan
dihaluskan.Struktur tepung kanji dapat menjadikannya sebagai perekat yang efektif jika
ditambahkan air panas.
E. NaOH
Natriun hidroksida (NaOH) dikenal sebagai soda kostik.Kostik merrpakan istilah yang
digunakan untuk basa kuat.Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika
dilarutkan ke dalam air.Ia digunakan di berbagai macam bidang indistri, kebanyakan
digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum,
sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang biasa digunakan dalam
laboratorium kimia. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain
dan kertas. Penggunaan natrium hidroksida akan menghasilkan pulp berwarna coklat dan
seratnya kuat, sehingga bahan ini sering digunakan untuk membuat kantong semen.
F. Teknik Pembuatan Kertas
Bubur Kertas (Pulp) adalah bahan baku untuk pembuatan bubur kertas atau biasa disebut
pulp adalah selulosa, sehingga selulosa harus dipisahkan dari campurannya. Pemisahan
selulosa untuk mendapatkan pulp dapat dilakukan secara semikimia. Pada proses semikimia
8
dilakukan seperti proses mekanis yaitu dengan cara menumbuk atau menggiling selulosa
dengan mesin sehingga selulosa terpisah dari zat-zat lain. Selanjutnya dibantu dengan bahan
kimia untuk lebih melunakkan, sehingga serat-serat selulosa mudah terpisah dan tidak rusak.
G. Teknik Pengujian Kertas
Menurut Syarief dalam Mimi Nurminah (2002), pengujian terhaadap kualitas kertas perlu
dilakukan untuk menentukan jenis kertas yang tepat dalam penggunaannya. Sebelum
melakukan pengujian terhadap kertas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu
kalibrasi alat, pengambilan contoh, dan kondisi pengujian.
Salah satu sifat fisik kertas untuk keperluan pengemasan adalah ketahanan atau kekuatan
tarik kertas. Kekuatan tarik adalah gaya tahan lembaran pulp atau kertas terhadap gaya yang
bekerja pada kedua ujungnya (Irawadi dan Yani, 1993). Uji kekuatan tarik memberi
gambaran kekuatan kertas jika kertas tersebut ditarik searah dengan alur kertas. Adanya
perbedaan kekuatan tarik pada kertas disebabkan adanya perbedaan panjang seratyang
menyusun kertas tersebut. Nilai indeks sobek juga diduga dipengaruhi oleh perbedaan
kandungan kimia terutama selulosa, hemi selulosa dan lignin.
Pengujian daya serap air dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penetrasi cairan kedalam
kertas. Dengan begitu dapat digunakan sekaligus untuk menguji mutu bahan pengisi.
Sedangkan gramatur kertas dipengaruhi oleh kadar air dan kelembaban relatif udara.
disekitar kertas.
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang kami gunakan menggunakan metode eksperimen yakni melalui proses
pengeringan, perebusan, penghalusan, pencetakan dan pengujian.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat dan waktu yang kami gunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.
No Waktu Tempat Kegiatan
1 Juli 2013 MAN Insan Cendekia
Gorontalo
Penyusunan ide dan konsultasi
2 Juli – Agustus
2013
MAN Insan Cendekia
Gorontalo
Penyusunan proposal
3 Minggu I Oktober
2013
Desa Moutong Pencarian bahan
4 Minggu I-II
Oktober 2013
MAN Insan Cendekia
Gorontalo
Pembuatan kertas seni dari
tanaman jagung dan pengujian
kualitas kertas
5 Minggu III
Oktober 2013
MAN Insan Cendekia
Gorontalo
Analisis data
6 Minggu III-IV
Oktober 2013
MAN Insan Cendekia
Gorontalo
Penulisan Laporan
Tabel 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
C. Variabel Penelitian
Variabel Bebas : bahan dasar kertas seni (kulit, batang dan daun jagung)
Variabel Kontrol : berat bahan dasar, volume air mineral 250 ml, massa kertas basah,
massa NaOH
Variabel Terikat : kekuatan kertas, daya serap kertas, tekstur kertas
10
D. Instrumen Penelitian
1. Alat
No Alat Jumlah
1 Kompor 1 buah
2 Panci 1 buah
3 Wadah besar 3 buah
4 Pisau 1 buah
5 Screen sablon 1 buah
6 Papan yang rata 1 buah
7 Kain 3 helai
8 Neraca lengan 1 buah
9 Timbangan digital 1 buah
10 Gelas ukur 25 ml 3 buah
Tabel 3.2 Alat Penelitian
2. Bahan
No. Bahan Jumlah
1 Kertas bekas Secukupnya
2 Kulit jagung 75 gram
3 Batang jagung 75 gram
4 Daun jagung 75 gram
5 Tepung kanji Secukupnya
6 Kaustik soda (NaOH) 4.5 gram
7 Air mineral Secukupnya
Tabel 3.3 Bahan Penelitian
E. Prosedur Pembuatan Kertas
1. Batang Jagung
a. Menyiapkan batang jagung
b. Menyobek-nyobek kertas bekas dan merendamnya selama 24 jam.
c. Memotong batang jagung kecil-kecil.
d. Menjemur batang jagung hingga kering.
11
e. Menimbang massa batang jagung, massa yang akan digunakan dalam percobaan
yakni sebesar 75 gram.
f. Merebus batang jagung selama kurang lebih 1 jam di dalam air dengan NaOH
padat dengan perbandingan massa jagung : NaOH = 5:1
g. Mencuci rebusan batang jagung untuk mengurangi zat kimia yang dipakai saat
perebusan agar bahan yang akan digunakan bersih.
h. Melumatkan batang jagung dalam blender dengan kertas bekas sebanyak 10 gram
koran basah dan air sebanyak 250 ml untuk 75 gram batang jagung ditambahkan
sedikit lem kanji.
2. Kulit Jagung
a. Menyiapkan kulit jagung
b. Menyobek-nyobek kertas bekas dan merendamnya selama 24 jam.
c. Memotong kulit jagung kecil-kecil.
d. Menjemur kulit jagung hingga kering.
e. Menimbang massa kulit jagung, massa yang akan digunakan dalam percobaan
yakni sebesar 75 gram.
f. Merebus kulit jagung selama kurang lebih 1 jam di dalam air dengan NaOH
padat dengan perbandingan massa jagung : NaOH = 5:1
g. Mencuci rebusan kulit jagung untuk mengurangi zat kimia yang dipakai saat
perebusan.
h. Melumatkan kulit jagung dalam blender dengan kertas bekas sebanyak 10 gram
koran basah dan air sebanyak 250 ml untuk 75 gram kulit jagung ditambahkan
sedikit lem kanji
3. Daun Jagung
a. Menyiapkan daun jagung
b. Menyobek-nyobek kertas bekas dan merendamnya selama 24 jam.
c. Memotong daun jagung kecil-kecil.
d. Menimbang massa daun jagung, massa yang akan digunakan dalam percobaan
yakni sebesar 75 gram.
e. Merebus daun jagung selama kurang lebih 1 jam di dalam air dengan NaOH
padat dengan perbandingan massa jagung : NaOH = 5:1
12
f. Merebus daun jagung selama kurang lebih 45 menit di dalam air dengan NaOH
padat dengan perbandingan massa daun jagung : NaOH = 20:1.
g. Mencuci rebusan daun jagung untuk mengurangi zat kimia yang dipakai saat
perebusan.
h. Melumatkan daun jagung dalam blender dengan kertas bekas sebanyak 10 gram
koran basah dan air sebanyak 250 ml untuk 75 gram daun jagung ditambahkan
sedikit lem kanji
4. Mencetak Kertas
a. Mengalasi screen sablon dengan kain hingga tertutup secara keseluruhan
b. Menempatkan kaca dibawah kain dan screen
c. Menuangkan pulp kertas hingga ketebalan yang diinginkan
d. Meniriskan cetakan hingga airnya keluar maksimal
e. Menutupi cetakan dengan kain basah dan meratakan cetakan kertas dengan
menggosok-gosoknya
f. Membuka penutup kain
g. Menjemur cetakan kertas di bawah sinar matahari hingga kering
F. Prosedur Pengujian Kualitas Kertas
1. Menguji Daya Serap Kertas
a. Menyiapkan 3 buah gelas ukur 25 ml
b. Mengisi gelas dengan air hingga 25 ml
c. Merendam kertas seni dari batang, daun dan kulit jagung dengan massa 0.5 gram
ke dalam air selama 4 jam 50 menit
d. Mengeluarkan kertas dari gelas ukur kemudian mengukur volume air yang tersisa
dalam gelas ukur
2. Menguji Ketahanan Sobek Kertas
a. Menimbang kertas seberat 0.5 gram
b. Mengukur luas permukaan dari kertas yang akan diuji
c. Mengukur besar gaya maksimum yang dapat ditahan kertas dengan cara
mengkaitkan neraca pegas dan menariknya hingga gaya maksimumnya tercapai
13
G. Rancangan Tabulasi Data
1. Rancangan Tabulasi Data
Daya serap
(%)
Ketahanan
Sobek (Nm2/g)
Kelembutan
tekstur
Warna
Batang Jagung
Kulit Jagung
Daun Jagung
Tabel 3.4 Rancangan Tabulasi Data
14
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Uji kualitas kertas
Bahan Daya serap
(%)
Ketahanan
Sobek (Nm2/g)
Kelembutan
tekstur
Warna
Batang Jagung 4% 0.0023 Nm2/g +++ coklat keputihan
Daun Jagung 8% 0.01375 Nm2/g ++ coklat
Kulit Jagung 10% 0.0144 Nm2/g + coklat muda
Tabel 4.1 Uji Kualitas Kertas
B. Pembahasan
1. Cara membuat kertas seni dari jagung
Pembuatan kertas dari bahan baku limbah tanaman masih jarang dilakukan. Padahal
kebutuhan akan kertas terus meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, bisa diberikan
inovasi mengenai pembuatan kertas dari limbah tanaman yaitu jagung sebagai solusi untuk
masalah ini.Namun, hasil pembuatan kertas dari jagung tidaklah sebagus kertas yang ada di
pasaran.Hal ini dikarenakan metode yang digunakan oleh peneliti dalam membuat kertas dari
jagung merupakan metode sederhana dan mudah yang bisa dilakukan oleh kalangan
masyarakat biasa.Pembuatan kertas ini tidaklah sulit, namun diperlukan kehati-hatian dan
keuletan dalam melakukannya.Pembuatan kertas ini merupakan peluang kerja yang sangat
efektif dimanfaatkan oleh masyarakat kalangan bawah.
Pembuatan kertas dari jagung ini memerlukan waktu sekitar dua hari. Berikut cara
pembuatannya :
a. Menyiapkan bahan
Bahan yang disiapkan pertama ialah tanaman jagung. Tanaman jagung ini didapatkan di
perkebunan jagung warga sekitar MAN Insan Cendekia Gorontalo. Pertama, potong bagian
daun, batang dan kulit jagung yang akan digunakan bahan untuk pembuatan kertas.
Selanjutnya daun, batang dan kulit jagung tersebut dipotong kecil-kecil kemudian dijemur di
bawah terik matahari hingga kering seperti daun kering.
15
Untuk bahan dasar kertas bekas, peneliti mendapatkan kertas bekas sebagai sampah dari
tempat fotocopy MAN Insan Cendekia Gorontalo. Peneliti mengambil kertas secukupnya
karena kertas akan ditimbang setelah direndam dengan air.
b. Menimbang dan memasak bahan baku
Daun, batang dan kulit jagung ditimbang masing-masing sebanyak 75 gram. Kemudian
dimasak secara terpisah menggunakan NaOH sebanyak 1.5 gram untuk setiap bahan. NaOH
dalam hal ini berfungsi untuk memperkuat serat kertas. Penggunaan NaOH ini akan
mengakibatkan warna bahan dasar menjadi kuning.Proses pemasakan dilakukan sampai
bahan-bahan tersebut terlihat lunak. Proses pemasakan ini bertujuan agar bahan dasar tersebut
mudah untuk dilumatkan dalam blender.
c. Membersihkan bahan baku
Bahan baku yang telah dimasak akan lembek dan sedikit kotor. Sehingga perlu
dibersihkan menggunakan air.
16
d. Melumatkan bahan baku dengan cara diblender
Sebelum dimasukkan ke dalam blender, campurkan bahan baku dengan kertas bekas hasil
rendaman 24 jam sebanyak 15 gram serta lem kanji sebanyak 3 sendok makan. Lem kanji
yaitu tepung kanji yang telah ditambahkan air panas.Lem kanji berguna sebagai perekat agar
kertas yang dihasilkan tidak mudah sobek.Setelah itu, masukkan sedikit demi sedikit
campuran tersebut ke dalam blender dengan menambahkan air secukupnya.Hal tersebut
dimaksudkan agar didapatkan pulp kertas dengan hasil sehalus-halusnya.
e. Mencetak pulp
Setelah pulp diblender, tiriskan pulp hingga kadar airnya sedikit berkurang. Setelah itu
siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mencetak kertas, yaitu screen sablon, 2
helai kain dan satu buah kaca. Pertama, letakkan kaca di tanah yang datar.Kaca yang kami
gunakan berbentuk persegi panjang yang sesuai dengan bentuk screen.Setelah itu, lapisi kaca
dengan kain.Kain harus lebih luas dari kaca. Kaca dan kain ini akan menjadi alas untuk
screen agar air dari pulp bisa terserap sempurna oleh kain. Selanjutnya tuangkan pulp ke
screen.Cetaklah sesuai dengan bentuk yang diinginkan.Dalam pencetakan ini kami berusaha
agar bisa menghasilkan kertas yang tipis dan rata.Sehingga kami menutupi cetakan dengan
kain kemudian ditimpa dengan buku-buku berat diatasnya agar cetakannya tipis dan rata.
17
f. Mengeringkan kertas
Setelah beberapa waktu angkat buku dan kain.Kemudian jemur di tempat yang cukup
terkena terik matahari. Apabila pulp telah kering dan terlihat tidak menempel lagi pada
screen. Angkat kertas dan lepaskan dari screen secara perlahan agar hasilnya maksimum.
2. Analisis perbandingan kualitas kertas seni dari bahan dasar batang, daun dan kulit jagung
Dari tabel yang disajikan di data hasil penelitian, dibuat grafik menggunakan
perbandingan antara daya serap masing-masing kertas sampel dan daya tahan sobek masing-
masing kertas sampel.Berikut grafik yang menunjukkan hubungan antara daya serap masing-
masing kertas dengan daya tahan sobek masing-masing kertas.
Batang Jagung Daun Jagung Kulit Jagung0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
GRAFIK PERBANDINGAN KUALITAS KERTAS
Daya Serap Kertas (%)Daya Tahan Sobek Kertas (Nm2/g)
Bahan Dasar
Hasil
Cara pengujian daya serap air pada kertas hasil penelitian adalah dengan cara
memasukkan masing-masing sampel kertas ke dalam gelas ukur yang telah diisi air sebanyak
25 ml. Masing-masing sampel kertas bermassa sama yakni 0.5 gram. setelah sampel kertas
direndam selama 4 jam 50 menit, sampel kertas diambil dari gelas ukur. Lalu diukur volume
18
air yang masih tersisa dalam gelas ukur.Setelah diamati, diketahui bahwa kertas batang
jagung menyerap air sebanyak 4%, kertas daun jagung menyerap air sebanyak 8% dan kertas
kulit jagung menyerap air sebanyak 10%.Hal ini menunjukkan bahwa kertas kulit jagung
mempunyai daya serap air yang tinggi, kertas batang jagung memiliki daya serap air yang
rendah dan kertas daun jagung berada diantaranya.
Cara pengujian ketahanan sobek kertas hasil penelitian ialah dengan cara
menggantungkan kertas pada neraca pegas dengan penjepit manual yakni tangan.Kertas yang
telah digantungkan pada neraca pegas ditarik hingga sobek. Dari skala yang ada di neraca
pegas dapat diketahui besar gaya yang diperlukan untuk merobekkan kertas. Kertas yang
kami gunakan dalam pengujian bermassa sama yakni 0.5 gram. Sebelum menguji kertas,
kami juga mengukur terlebih dahulu luas permukaan masing-masing kertas yang akan diuji.
Sehingga didapatkan data bahwa daya ketahanan sobek kertas batang jagung yakni sebesar
0.00232 Nm2/g, kertas daun jagung yakni sebesar 0.01375 Nm2/g dan kertas kulit jagung
yakni sebesar 0.0144 Nm2/g. Dari data ini diketahui bahwa kertas batang jagung merupakan
kertas yang paling mudah sobek, kertas kulit jagung merupakan kertas yang paling sukar
sobek dan kertas daun jagung berada diantaranya.
19
Dilihat dari pengamatan serat pada kertas sampel, tekstur serat kertas berbanding
lurus dengan ketahanan sobek kertas.Kertas batang jagung memiliki serat yang pendek-
pendek, kertas kulit jagung memiliki serat yang panjang-panjang dan kertas daun jagung
memiliki karakter serat diantara keduanya.Namun begitu, dikarenakan serat kertas kulit
jagung memiliki serat yang panjang-panjang, tekstur permukaan kulit jagung sangat kasar
dibandingkan tekstur kertas batang dan daun jagung.
Sedangkan pengamatan selanjutnya, yaitu pengamatan warna digunakan parameter
kepucatan warna.Hasil pengamatan diketahui bahwa warna kertas batang jagung ialah cokelat
keputihan, warna kertas daun jagung ialah cokelat dan warna kertas kulit jagung ialah cokelat
muda.
20
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Pembuatan kertas seni dari batang, daun dan kulit jagung dilakukan melalui proses
pengeringan, perebusan, penghalusan, pencetakan dan pengujian.
2. Dari pengujian yang dilakukan, didapatkan data bahwa ketahanan sobek kertas batang
jagung sebesar 0,00232Nm2/g,kertas daun jagung sebesar 0,0144 Nm2/g, kertas kulit
jagung sebesar0,01375Nm2/g. Sementara uji daya serap air , kertas batang jagung
sebesar 4 %,kertas daun jagung sebesar 8 %, kertas kulit jagung menyerap air sebesar
10%. Adapun dari segi kualitasnya, warna kertas dengan bahan batang jagung adalah
coklat keputihan, bahan daun jagung adalah coklat, dan bahan kulit jagung adalah
coklat muda. Tekstur serat kertas dari batang jagung halus, kulit jagung sangat
kasar,dan daun jagung sedikit kasar.
B. Saran
Berdasarkan peneletian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan kepada
1. Peneliti selanjutnya
Dapat membuat kertas dengan penambahan bahan yang dapat
meningkatkan kekuatan (ikatan antar serat) pada kertas namun sifat
kertas tetap lentur (mudah dibentuk)
2. Pemerintah
Pemerintah diharapkan dapat menindaklanjuti hasil dari penelitian ini,
agar limbah jagung yang ada dapat termanfaatkan dengan lebih baik.
3. Masyarakat
Diharapkan dapat lebih berkreatifitas membuat produk yang berbahan
dasar kertas seni dari batang, kulit dan daun jagung agar bisa memiliki
nilai jual yang tinggi dan menjadi lahan usaha masyarakat.
21
DAFTAR PUSTAKA
Arianingrum, Retno. 2008. Kandungan Kimia Jagung dan Manfaatnya Bagi Kesehatan.
(Online), http:/www.staff.uny.ac.id/ sites/ default /.../artikel-ppm-jagung2. Diunduh
Agustus 2013.
Irawadi dan Yani M.1993. Pengemasan Bahan Pangan. Departemen Teknologi Industri
Pertanian IPB. Bogor
Mahendradatta, M dan Abu Bakar T., 2008. Jagung dan Disversifikasi Produk Olahannya.
Makassar: Masagena Press
Mejaya, M.J., Marsum D dan Marcia P. 2006. Pola Heterosis Dalam pembentukan varietas
unggul jagung bersari bebas dan hibrida. Seminar rutin Puslitbang Tanaman
Pangan: Bogor
Sartika, Hardiyanti Siti. 2010. Kajian Penggunaan Selulosa Mikrobial Sebagai Bahan Baku
Pembuatan Kertas. Bogor: Institut Pertanian Bogor
Tarmansyah, Umar S.2011. Pemanfaatan Serat Rami Untuk Pembuatan Selulosa.(Online) Tim Puslitbang Indhan Balitbang Dephan
Yakub, Edy M. 2011. Dosen Ubaya Kembangkan Kertas dari Jerami Padi.(Online), http://www.antarajatim.com. Diunduh September 2013.
Yuhandoyo. 2001. Teknologi Tepat Guna Daur Ulang Kertas Untuk Hobi Dan Bisnis. Yogyakarta: Kanisius
22
Lampiran Formulasi Data
1. Daya Serap Kertas Terhadap Air (%)
daya serap = V o−V t
V o
× 100 %
a. Kertas batang jagung
Daya serap = 25−24
25×100 % = 4%
b. Kertas daun jagung
Daya serap = 25−23
25×100 % = 8%
c. Kertas kulit jagung
Daya serap = 25−22.5
25×100 % = 10%
2. Daya Sobek Kertas (Nm2/g)
daya sobek kertas = F × A
m
a. Kertas batang jagung
Daya sobek kertas = 0.9 ×12.87 x10−4
0.5 = 0.00232 Nm2/g
b. Kertas daun jagung
Daya sobek kertas = 4 × 18 x 10−4
0.5 = 0.0144 Nm2/g
c. Kertas kulit jagung
Daya sobek kertas = 2.5× 27.5 x10−4
0.5 = 0.01375 Nm2/g
23
24