PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

45
PROPOSAL KARYA ILMIAH PEMANFAATAN BATANG, DAUN, dan KULIT JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI BAHAN BAKU KERTAS SENI Oleh Siti Nafisatul Yasmine Azzackiyah Tansaya Saleha PROGRAM ILMU PENGETAHUAN ALAM Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Gorontalo 2013

Transcript of PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

Page 1: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

PROPOSAL KARYA ILMIAH

PEMANFAATAN BATANG, DAUN, dan KULIT JAGUNG

(Zea mays) SEBAGAI BAHAN BAKU KERTAS SENI

Oleh

Siti Nafisatul Yasmine AzzackiyahTansaya Saleha

PROGRAM ILMU PENGETAHUAN ALAMMadrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Gorontalo

2013

Page 2: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya tulis ilmiah oleh Siti Nafisatul Yasmine Azzackiyah dan Tansaya Saleha dengan judul

Pemanfaatan Batang, Daun, Dan Kulit Jagung (Zea Mays) Sebagai Bahan Baku Kertas Seni ini

telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Bone Bolango, Oktober 2013

Pembimbing I

Hj.Lenny Handayani, S.Si., M.Si.

NIP.15031614 100000 0 000

Bone Bolango, Oktober 2013

Pembimbing II

Trisnawati, S.S.,M.Pd.

NIP.19721110 200012 2 001

ii

Page 3: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah oleh Siti Nafisatul Yasmine Azzackiyah dan Tansaya Saleha dengan judul

Pemanfaatan Batang, Daun, Dan Kulit Jagung (Zea Mays) Sebagai Bahan Baku Kertas Seni ini

telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal

Dewan Penguji

Penguji I

Hj.Lenny Handayani, S.Si., M.Si.

NIP.15031614 100000 0 000

Penguji II

Trisnawati, S.S.,M.Pd.

NIP.19721110 200012 2 001

Mengetahui, Mengesahkan,

WKM Akademik Kepala Madrasah

H. Muhammad Naim, S.Pi, M.Pd. H. Joko Miranto, S.Si, M.Pd.

NIP. 19730311 200012 1 002 NIP. 19691227 200112 1 1 001

iii

Page 4: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

ABSTRAK

Tanaman jagung (Zea mays) merupakan salah satu tanaman pokok di Indonesia.

Namun di Indonesia, tanaman jagung belum dimanfaatkan secara maksimum. Masyarakat

Indonesia cenderung hanya menggunakan tanaman jagung sebagai bahan pangan. Diketahui

bahwa tanaman jagung mengandung banyak selulosa. Dengan adanya kandungan selulosa ini

kita bisa memanfaatkan tanaman jagung sebagai bahan dasar kertas. Bagian tanaman jagung

yang kami gunakan sebagai bahan dasar kertas seni yakni batang, daun dan kulit jagung.

Dalam penelitian ini kami akan membahas bagaimana cara membuat kertas dengan bahan

dasar tanaman jagung (batang, daun dan kulit) sekaligus mengetahui kualitas kertas seni dari

bahan dasar tanaman jagung tersebut. Sehingga, dengan adanya penelitian ini tanaman jagung

bisa dimanfaatkan secara optimum.

Untuk mengawali penelitian kami menyiapkan alat dan bahan dengan bahan dasar

berupa batang, daun dan kulit jagung. Pembuatan kertas seni dari batang, daun dan kulit

jagung dilakukan melalui proses pengeringan, perebusan, penghalusan, pencetakan dan

pengujian. Dari pengujian didapatkan data bahwa ketahanan sobek kertas batang jagung

sebesar 0.0023 Nm2/g, kertas daun jagung sebesar 0.01375 Nm2/g dan kertas kulit jagung

sebesar 0.0144 Nm2/g. Sementara itu dari uji daya serap, kertas batang jagung menyerap air

4%, kertas daun jagung menyerap air 8% dan kertas kulit jagung menyerap air 10%. Adapun

dari segi kualitasnya, warna kertas dengan bahan batang jagung adalah coklat krem, bahan

daun jagung adalah coklat dan bahan kulit jagung adalah coklat muda. Tekstur serat kertas

dari batang jagung halus, dari daun jagung halus dan dari kulit jagung kasar.

Kata Kunci : batang jagung, daun jagung, kulit jagung, kertas seni

iv

Page 5: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam.Dengan izin-Nyalah peneliti dapat

menyelesaikan karya ilmiah ini sebagai tugas di tahun terakhir pembelajaran di MAN Insan

Cendekia Gorontalo. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, yang telah membimbing umat manusia dari zaman kebodohan menuju zaman yang

penuh dengan ilmu pengetahuan.

Alhamdulillah, peneliti dapat menyelesaikan karya ilmiah ini walaupun melalui

proses yang berat, menguras tenaga. beratnya proses pengerjaan karya ilmiah ini tentu akan

menjadi lebih berat lagi tanpa bantuan dari berbagai pihak, yang telah ikhlas merelakan

waktu, tenaga, dan pikirannya demi kelancaran pengerjaan karya ilmiah ini. Oleh karena itu,

dari hati yang terdalam, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kepala madrasah, H. Joko Miranto, S.Si, M.Pd., yang telah memfasilitasi

perkembangan peneliti melalui program Karya Ilmiah Remaja ini.

2. Wakil kepala madrasah, yang telah memberi fasilitas berupa perizinan untuk

menggunakan sarana dan prasarana yang diperlukan demi menunjang kesuksesan

Karya Ilmiah Remaja ini.

3. Pembimbing I, Hj.Lenny Handayani, S.Si., M.Si., yang telah memberikan nasihat dan

sarannya dalam pengerjaan karya ilmiah ini, terutama di bidang Ilmu Pengetahuan

Alam sejak awal pengerjaan hingga selesai.

4. Pembimbing II, Trisnawati, S.S.,M.Pd., yang telah memberikan nasihat dan sarannya

terutama dalam hal penulisan karya ilmiah ini sejak awal pengerjaan hingga selesai.

5. Guru-guru, yang telah memberikan nasihat, motivasi dan pinjaman alat-alat praktik

sehingga peneliti dapat mengerjakan karya ilmiah ini dengan lancer dan penuh

semangat.

6. Laboran kimia, yang telah meluangkan waktunya untuk mengawasi peneliti saat

bekerja di laboratorium kimia.

7. Orang tua peneliti, yang ikhlas dengan sepenuh hati telah memberi semangat dan

mendoakan kelancaran pengerjaan karya ilmiah ini.

8. Teman-teman peneliti, yang telah memberi semangat, motivasi dan kerjasamanya

dalam tahap penyelesaian bersama karya ilmiah ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam pembuatan karya ilmiah ini masih terdapat banyak

kesalahan dan masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, peneliti mengharapkan

v

Page 6: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.Peneliti juga berharap bahwa

karya ilmiah ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas.

Peneliti

vi

Page 7: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

DAFTAR ISI

ABSTRAK.............................................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR............................................................................................................. v

DAFTAR ISI...........................................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................ 1

B. Batasan Masalah.......................................................................................................... 2

C. Rumusan Masalah....................................................................................................... 3

D. Tujuan.......................................................................................................................... 3

E. Manfaat Penelitian....................................................................................................... 3

F. Hipotesis...................................................................................................................... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tanaman Jagung.......................................................................................................... 4

B. Selulosa dan Lignin..................................................................................................... 5

C. Kertas Seni.................................................................................................................. 7

D. Lem Kanji.................................................................................................................... 8

E. NaOH........................................................................................................................... 8

F. Teknik Pembuatan Kertas........................................................................................... 8

G. Teknik Pengujian Kertas............................................................................................. 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian............................................................................................................ 10

B. Waktu dan Tempat Penelitian..................................................................................... 10

C. Variabel Penelitian...................................................................................................... 10

D. Instrumen Penelitian.................................................................................................... 11

E. Prosedur Pembuatan Kertas......................................................................................... 11

F. Prosedur Pengujian Kualitas Kertas............................................................................ 13

G. Rancangan Tabulasi Data............................................................................................ 14

vii

Page 8: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian............................................................................................................ 15

B. Pembahasan................................................................................................................. 15

BAB V PENUTUP

A. Simpulan...................................................................................................................... 21

B. Saran............................................................................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 22

Lampiran Formulasi Data........................................................................................................ 23

viii

Page 9: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman jagung adalah salah satu tanaman pangan pokok di Indonesia. Sehingga tidak

heran jika Indonesia memiliki banyak daerah penghasil jagung, seperti Jawa Tengah, Jawa

Barat, Jawa Timur, Madura, D.I Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi

Selatan, dan Maluku. Kini dalam setahun, luas areal panen jagung sekitar 3,3 juta ha. Hasil

survei yang dilakukan pada tahun 1999, sekitar 80% dari areal pertanaman jagung di

Indonesia ditanami varietas unggul yang terdiri atas jagung bersari bebas (komposit) dan

hibrida masing-masing 56% dan 24%, sedangkan sisanya 20% varietas lokal (Mejaya et al.,

2006). Pada tahun 2000, sekitar 75% dari areal pertanaman jagung di Indonesia telah

ditanami varietas unggul terdiri atas 28% jenis hibrida dan 47% jenis komposit, sisanya 25%

varietas komposit lokal (Mejaya et al., 2006). Hingga kini dikenal 50.000 varietas jagung,

baik ras lokal maupun kultivar.(Iriany et al., 2007). Bahkan, upaya peningkatan produksi

jagung tahun 2011 telah dilakukan melalui: (1)penciptaan dan penelitian varietas benih

unggul, (2) Sekolah Lapangan Pengelolaan Terpadu (SLPTT), (3) Bantuan Langsung Benih

Unggul (BLBU), (3) bantuan benih dari cadangan benih nasional (CBN), (4) Gerakan

Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K), (5) perluasan areal, dan (6)

pelatihan. Selain itu, untuk meningkatkan produktivitas jagung, Kementerian Pertanian telah

melepas varietas unggul jagung hibrida sebanyak 6 varietas, dan menyediakan 17,78 ton

benih sumber jagung yang terdiri dari 15 varietas (deptan, tanpa tahun).

Sehingga bisa kita lihat bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam berupa jagung

yang melimpah, walaupun terkadang terjadi penurunan ataupun kenaikan produksi.Tentu saja

merupakan suatu keuntungan ketika kita bisa mengolah semua bagian tanaman jagung

dengan baik.

Namun, kebanyakan daerah penghasil jagung di Indonesia belum maksimal dalam

memanfaatkan potensi yang ada dalam tanaman jagung.Dalam kehidupan sehari-hari, petani

hanya memanfaatkan buah jagung saja, sedangkan bagian tanaman jagung lainnya belum

dimanfaatkan dengan maksimal.Bahkan terbuang, dan tidak dimanfaatkan. Jika dilihat dari

kandungan di dalamnya, buah jagung memang kaya akan karbohidrat, selain itu banyak

senyawa kimia yang bermanfaat terkandung di dalamnya, seperti protein, lemak, kalsium,

vitamin, dan senyawa lainnya. Namun sebenarnya, bukan hanya buah jagung yang memiliki

banyak manfaat, bagian tanaman jagung yang lain juga memiliki manfaat yang besar jika

1

Page 10: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

diolah dengan maksimal, seperti batang, daun, dan kulit jagung. Batang jagung memiliki

banyak kandungan yang bermanfaat salah satunya adalah selulosa. Dalam kehidupan sehari-

hari, masyarakat biasanya hanya memanfaatkan batang jagung untuk pakan ternak (sapi dan

kambing) sebagai pengganti rumput, padahal jika diolah tentulah bisa lebih bermanfaat dan

mempunyai nilai jual yang tinggi.Salah satu produk yang bisa dibuat adalah dengan

mengolah batang jagung menjadi kertas seni. Kertas dibuat dari tanaman yang banyak

mengandung serat atau selulosa, biasanya menggunakan batang tanaman berkayu, karena

kayu mempunyai kandungan selulosa cukup banyak (40-45%) (JF.Dumanawuw, 1984).Jadi,

selulosa adalah bahan utama pembuatan kertas. Produsen kertas membutuhkan banyak pohon

berkayu untuk memenuhi kebutuhan kertas sehari-hari, yang berarti banyak pohon berkayu

yang akan ditebang. Padahal dibutuhkan waktu sampai berpuluh-puluh tahun untuk waktu

tumbuh pohon berkayu sampai siap ditebang. Jika hal ini terus dibiarkan tentulah akan terjadi

penggundulan hutan yang berakibat pada kerusakan lingkungan, seperti yang sekarang sudah

mulai kita rasakan yaitu, berbagai macam polusi, global warming, dan lain sebagainya. Oleh

karena itu pohon berkayu, terutama pohon-pohon besar sangat penting bagi

kehidupan.Tanaman jagung walaupun bukan tanaman berkayu tapi juga memiliki banyak

kandungan selulosa.Sehingga jika diolah dengan baik bisa diolah menjadi kertas yang

bermanfaat dan memiliki nilai jual yang tinggi.Terlebih jika dibuat menjadi kertas seni,

karena kertas seni memiliki tekstur yang lebih indah dibanding dengan kertas tulis.Selain itu,

kertas seni banyak dimanfaatkan sebagi bahan dalam kesenian. Dengan adanya pembuatan

kertas seni dari tanaman jagung ini, diharapkan akan mengurangi penebangan pohon berkayu

dan mulai menjadi alternatif bahan pembuatan kertas. Serta diharapkan, adanya kertas seni

dari tanaman jagung ini akan mengurangi limbah dari tanaman jagung tersebut, dan menjadi

bahan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diolah menjadi produk kesenian yang

memiliki nilai jual yang tinggi.

B. Batasan Masalah

Karya Ilmiah ini dibatasi pada:

1. Penggunaan tanaman jagung (Zea mays) dibatasi pada bagian batang, daun, dan kulit

tanaman jagung

2. Kertas yang akan dihasilkan dibatasi sebagai kertas seni atau kertas karton

2

Page 11: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara pembuatan kertas seni dari batang, daun dan kulit jagung?

2. Bagaimana kualitas kertas seni dari batang, kulit dan daun jagung?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui cara pembuatan kertas seni dari batang, daun dan kulit jagung

2. Mengetahui perbandingan kualitas kertas seni dari batang, daun dan kulit jagung

E. Manfaat Penelitian

1. Mengetahui pemanfaatan batang, daun dan kulit jagung (Zea mays) sebagai bahan

baku pembuatan kertas seni

2. Mampu memanfaatkan tanaman jagung dengan optimal

F. Hipotesis

Batang, daun, kulit tanaman jagung (Zea mays) dapat dijadikan bahan baku pembuatan

kertas seni

3

Page 12: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tanaman Jagung

Tanaman jagung adalah salah satu jenis tanaman yang banyak diolah sebagai pangan

dalam kehidupan sehari-hari.Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman biji-bijian

yang termasuk ke dalam famili rumput-rumputan (Gramineae).Jagung terdiri dari akar,

batang, daun, kelobot, bunga, tongkol dan biji.Tanaman ini dikenal di Indonesia sejak 400

tahun yang lalu setelah dibawa oleh bangsa Portugis dan Spanyol.Jagung merupakan sumber

pangan terpenting kedua setelah beras.

Di Indonesia, jagung merupakan bahan pangan sumber karbohidrat kedua setelah beras.

Jagung juga merupakan bahan baku industri pakan ternak, minyak, makanan, tekstil, farmasi

dan industri lainnya. Jagung dibudidayakan pada lingkungan yang beragam.Jagung termasuk

tanaman yang bijinya berkeping tunggal (monokotil).

Berikut adalah taksonomi dari tanaman jagung:

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Sub Divisio : Angiospermae (berbiji tertutup)

Classis : Monocotyledone (berkeping satu)

Ordo : Graminae (rumput-rumputan)

Familia : Graminaceae

Genus : Zea

Species : Zea mays L.

Jagung tergolong berakar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun

sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul

akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya

tanaman.

Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak

seperti padi atau gandum.Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga

tanaman berbentuk roset.Batang beruas-ruas.Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari

buku.Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.Umumnya, warna

4

Page 13: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

batang muda adalah hijau muda, sedangkan warna batang yang telah tua adalah kecokelat-

cokelatan. Bagi tumbuhan, batang memiliki beberapa kegunaan, antara lain sebagai

penopang, yaitu menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin

dengan sumber cahaya (khususnya matahari). Batang tumbuh makin tinggi atau makin

panjang.Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan

cahaya, pengangkut air dan zat-zat makanan. Selain itu batang juga berfungsi sebagai

pengangkut air dan mineral dari akar ke daun, batang juga berperan penting dalam proses

pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

Pada potongan melintang batang jagung, jaringan batang epidermis berbentuk persegi.

Sel epidermal mengandung bagian kristal yang memanjang. Di dalam setelah jaringan

epidermis, terdapat jarinfgan sklerenkimyang tebal. Sklerenkim pada batang saling berselang

seling dengan jaringan klorenkim. Sklerenkim sebagian mengandung kumpulan sistem

vaskular yang melingkari batang. Terdapat 3-5 sistem vaskular yang melingkari

batang.Bagian sistem vaskular yang terluar merupakan yang terkecil. Bagian utama sistem

vaskular terdiri dari xilem dan floem yang menyebar di bagian dalam tengah pada batang.

Sistem vaskular yang berada di tengah tidak seluas sistem vaskular yang berada pada bagian

periferal (piggir). Sistem vaskular yang berad pada bagian tengah batang tidak memiliki

jaringan skerenkim. Pada bagian tengah batang, sklerenkim digantikan dengan jaringan keran

bernama parenkim.

Batang jagung termasuk ke dalam kelompok batang rumput. Tumbuhan batang rumput

memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga.Batang jenis ini mudah patah dan tumbuhannya

tidak sebesar batang berkayu.Pada saat ini masyarakat banyak memanfaatkan batang jagung

hanya sebagai pakan ternak pengganti rumput.

Daun jagung adalah daun sempurna.Bentuknya memanjang.Antara pelepahdan helai

daun terdapat ligula.Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.Permukaan daun ada yang

licin dan ada yang berambut.Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk

kipas.Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel

daun.

B. Selulosa dan Lignin

Selulosa adalah zat penyusun tanaman yang terdapat pada tanaman yang mempunyai

struktur sel. Sebagian besar selulosa terdapat pada dinding sel dan bagian-bagian berkayu

dari tumbuhan.Selulosa merupakan bagian karbohidrat terbesar pada tumbuhan, hampir 50%

5

Page 14: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

dari keseluruhan tumbuhan.Selulosa merupakan bagian terpenting dari dinding sel

tumbuhan.Dalam tanaman, selulosa ini ditemui dalam bentuk untaian yang berdiameter 2-20

nm dan panjang 100-40000 nm yang disebut dengan mikrofibril.Selulosa termasuk ke dalam

golongan karbohidrat, yang berarti tersusun atas unsur karbon, hidrogen dan oksigen.Selulosa

pun termasuk dalam golongan polisakarida, yang artinya selulosa juga mengandung gugus

gula di dalamnya. Rumus kimia dari selulosa adalah (C6H10O5)n, dimana n adalah derajat

polimerisasi dari selulosa. Derajat polimerisasi ini berbeda untuk setiap jenis selulosa sesuai

dengan sumbernya. Selulosa yang biasa digunakan untuk bahan baku kertas berderajat

polimerisasi 600-1500 (Smook, 1994).

Selulosa merupakan β-1,4 poli glukosa, dengan berat molekul yang sangat besar. Unit

ulangan dari polimer berikatan dengan ikatan glikosida, inilah yang menyebabkan

strukturnya linier.Struktur yang teratur ini membentuk ikatan hidrogen secara intra dan

intermolekul (Nopianto, 2009).

Derajat polimerisasi dari selulosa merupakan panjang dari rantai selulosa tersebut.

Derajat polimerisasi ini dapat dihitung dengan cara membagi bobot molekul selulosa dengan

bobot molekul glukosa sebagai monomernya (Fengel dan Wegerner, 1984). Karakteristik

selulosa terkait erat dengan derajat polimerisasinya. Penurunan bobot molekul dari selulosa

secara signifikan akan mengurangi kekuatan serat tersebut (Smook, 1994).

Terdapat dua struktur pada selulosa, yaitu struktur teratur yang biasa disebut dengan

kristalin, dan struktur amorf yang idak teratur (Sjostrom, 1981).Struktur kristalin dari selulosa

sangat rapat dan sulit dipenetrasi oleh pelarut atau reaktan, sebaliknya pada struktur amorf

penetrasi sangat mudah terjadi (Smook, 1994).

Menurut Syafii (2000), kertas merupakan produk hasil dari pemanfaatan selulosa

sebagai bahan bakunya. Kertas pada jaman dahulu dikenal sebagai lapisan tebal yang dibuat

dari lembaran screen halus dan suspensi serat. Namun kertas di jaman sekarang tidak hanya

terdiri dari serat saja, melainkan mengandung bahan-bahan tambahan lain (Smook, 1994).

Lignin merupakan zat yang bersama dengan selulosa dan bahan-bahan serat lainnya

membentuk bagian utama dari sel tumbuhan.Jika dianalogikan dengan bangunan, lignin

seperti beton dengan batang-batang besi penguat didalamnya.Jadi lignin berfungsi sebagai

seperti beton yang memegang serat-serat yang berfungsi seperti batang besi sehingga

6

Page 15: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

membentuk struktur yang kuat (Forlink, 2002). Tilman, dkk., (1984) menyatakan bahwa

lignin bukan termasuk dalam golongan hidrat arang, tetapi berada dalam tanaman dan

merupakan bagian atau kesatuan dalam karbohidrat. Zat ini bersama-sama selulosa

membentuk komponen yang disebut lignoselulosa, yang mempunyai koefisiesn cerna sangat

kecil.Lignin merupakan zat yang bersama dengan selulosa dan bahan-bahan serat lainnya

membentuk bagian utama dari sel tumbuhan.

C. Kertas Seni

Kertas merupakan lembaran serbasama dari jalinan selulosa, dengan bantuan zat

pengikat dibuat dalam berbagai bentuk dan dengan tujuan penggunaan yang banyak,

misalnya kertas tulis, kertas cetak dan kertas bungkus (Achmadi et al., 1995). Menurut

Lavigne (1991), kertas merupakan lembaran homogeny yang dibuat dari serat-serat selulosa

ditambah dengan pengikat, sehingga saling mengikat dan saling menjalin, kertas digunakan

untuk berbagai macam kebutuhan misalnya menulis, industri rumah tangga, dan lain-lain.

Sifat penting dari kertas adalah sifat fisiknya yang mencakup ketahanan tarik, ketahanan

sobek, daya serap air, maupun ketahanan gesek.Menurut Anderson dan Ketola (1999), sifat-

sifat fisik ini bergantung pada formasi dan ikatan antar serat yang terdapat di dalam kertas

tersebut.Selain kedua faktor tersebut kekuatan dari masing-masing serat penyusunnya, ikatan

antar serat, jumlah ikatan tersebut, serta sebaran ikatan antar serat dalam material tersebut

ikut mempengaruhi kekuatan aktual dari material kertas.

Sedangkan, kertas daur ulang atau yang juga dikenal dengan sebutan kertas seni mulai

populer pada dekade 80-an. Dengan menerapkan teknik pembuatannya yang sama seperti

teknik membuat kertas pabrikasi, sebagian masyarakat mulai mencoba membuat kertas daur

ulang secara manual atau buatan tangan. Kertas daur ulang banyak dibuat dari pengolahan

kertas bekas.Namun kertas daur ulang seperti ini, kurang memiliki nilai keindahan, terutama

dari segi teksturnya.Sehingga mulai dibuatlah berbagai kertas seni berbahan dasar tanaman

yang memiliki banyak serat yang meniggalkan tekstur pada lembaran kertas.

Kertas seni merupakan salah satu jenis kertas dengan penampilan estetis yang kaya

akan nuansa alami dan unik. Diolah secara khusus dengan buatan tangan (handmade),

sehingga secara visual memiliki tampilan atau karakter spesifik baik dari segi tekstur, warna,

corak maupun dimensinya.Kertas seni umumnya dimanfaatkan oleh disainer grafis maupun

disainer produk kreasi seni.

7

Page 16: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

Kertas seni berbeda dengan kertas pada umumnya seperti kertas HVS atau buram.

Kertas seni atau biasa disebut art paper dapat dibuat dari limbah kertas HVS, buram, koran,

tissu atau dari bahan lainnya misalnya limbah pertanian yang salah satunya adalah batang

jagung. Dalam penggunaan tertentu, kertas seni mempunyai nilai seni yang lebih

dibandingkan kertas tipis biasa yang kebanyakan polos teksturnya.Dilihat dari teksturnya,

tekstur kertas seni agak kasar dan seratnya terlihat.Hal ini dikarenakan bahan yang digunakan

tidak seluruhnya hancur ketika dijadikan bubur kertas sehingga menghasilkan tekstur yang

tidak merata dan ini menjadikan kertas tersebut menjadi lebih menarik untuk dibuat hiasan

dengan berbagai bentuk.

Pemanfaatan kertas seni umumnya sebagai kertas seni, sehingga penilaian kualitas

kertas didasarkan pada keindahan relatif dari kertas.Berbeda dengan kualitas kertas

sebenarnya, yang menilai kualitas dari kekuatan tarik, kekuatan sobek, gramatur, dan lain-

lain.

D. Lem Kanji

Tepung tapioka (kanji) adalah pati dari umbi singkong yang dikeringkan dan

dihaluskan.Struktur tepung kanji dapat menjadikannya sebagai perekat yang efektif jika

ditambahkan air panas.

E. NaOH

Natriun hidroksida (NaOH) dikenal sebagai soda kostik.Kostik merrpakan istilah yang

digunakan untuk basa kuat.Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika

dilarutkan ke dalam air.Ia digunakan di berbagai macam bidang indistri, kebanyakan

digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum,

sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang biasa digunakan dalam

laboratorium kimia. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain

dan kertas. Penggunaan natrium hidroksida akan menghasilkan pulp berwarna coklat dan

seratnya kuat, sehingga bahan ini sering digunakan untuk membuat kantong semen.

F. Teknik Pembuatan Kertas

Bubur Kertas (Pulp) adalah bahan baku untuk pembuatan bubur kertas atau biasa disebut

pulp adalah selulosa, sehingga selulosa harus dipisahkan dari campurannya. Pemisahan

selulosa untuk mendapatkan pulp dapat dilakukan secara semikimia. Pada proses semikimia

8

Page 17: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

dilakukan seperti proses mekanis yaitu dengan cara menumbuk atau menggiling selulosa

dengan mesin sehingga selulosa terpisah dari zat-zat lain. Selanjutnya dibantu dengan bahan

kimia untuk lebih melunakkan, sehingga serat-serat selulosa mudah terpisah dan tidak rusak.

G. Teknik Pengujian Kertas

Menurut Syarief dalam Mimi Nurminah (2002), pengujian terhaadap kualitas kertas perlu

dilakukan untuk menentukan jenis kertas yang tepat dalam penggunaannya. Sebelum

melakukan pengujian terhadap kertas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu

kalibrasi alat, pengambilan contoh, dan kondisi pengujian.

Salah satu sifat fisik kertas untuk keperluan pengemasan adalah ketahanan atau kekuatan

tarik kertas. Kekuatan tarik adalah gaya tahan lembaran pulp atau kertas terhadap gaya yang

bekerja pada kedua ujungnya (Irawadi dan Yani, 1993). Uji kekuatan tarik memberi

gambaran kekuatan kertas jika kertas tersebut ditarik searah dengan alur kertas. Adanya

perbedaan kekuatan tarik pada kertas disebabkan adanya perbedaan panjang seratyang

menyusun kertas tersebut. Nilai indeks sobek juga diduga dipengaruhi oleh perbedaan

kandungan kimia terutama selulosa, hemi selulosa dan lignin.

Pengujian daya serap air dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penetrasi cairan kedalam

kertas. Dengan begitu dapat digunakan sekaligus untuk menguji mutu bahan pengisi.

Sedangkan gramatur kertas dipengaruhi oleh kadar air dan kelembaban relatif udara.

disekitar kertas.

9

Page 18: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang kami gunakan menggunakan metode eksperimen yakni melalui proses

pengeringan, perebusan, penghalusan, pencetakan dan pengujian.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat dan waktu yang kami gunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.

No Waktu Tempat Kegiatan

1 Juli 2013 MAN Insan Cendekia

Gorontalo

Penyusunan ide dan konsultasi

2 Juli – Agustus

2013

MAN Insan Cendekia

Gorontalo

Penyusunan proposal

3 Minggu I Oktober

2013

Desa Moutong Pencarian bahan

4 Minggu I-II

Oktober 2013

MAN Insan Cendekia

Gorontalo

Pembuatan kertas seni dari

tanaman jagung dan pengujian

kualitas kertas

5 Minggu III

Oktober 2013

MAN Insan Cendekia

Gorontalo

Analisis data

6 Minggu III-IV

Oktober 2013

MAN Insan Cendekia

Gorontalo

Penulisan Laporan

Tabel 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

C. Variabel Penelitian

Variabel Bebas : bahan dasar kertas seni (kulit, batang dan daun jagung)

Variabel Kontrol : berat bahan dasar, volume air mineral 250 ml, massa kertas basah,

massa NaOH

Variabel Terikat : kekuatan kertas, daya serap kertas, tekstur kertas

10

Page 19: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

D. Instrumen Penelitian

1. Alat

No Alat Jumlah

1 Kompor 1 buah

2 Panci 1 buah

3 Wadah besar 3 buah

4 Pisau 1 buah

5 Screen sablon 1 buah

6 Papan yang rata 1 buah

7 Kain 3 helai

8 Neraca lengan 1 buah

9 Timbangan digital 1 buah

10 Gelas ukur 25 ml 3 buah

Tabel 3.2 Alat Penelitian

2. Bahan

No. Bahan Jumlah

1 Kertas bekas Secukupnya

2 Kulit jagung 75 gram

3 Batang jagung 75 gram

4 Daun jagung 75 gram

5 Tepung kanji Secukupnya

6 Kaustik soda (NaOH) 4.5 gram

7 Air mineral Secukupnya

Tabel 3.3 Bahan Penelitian

E. Prosedur Pembuatan Kertas

1. Batang Jagung

a. Menyiapkan batang jagung

b. Menyobek-nyobek kertas bekas dan merendamnya selama 24 jam.

c. Memotong batang jagung kecil-kecil.

d. Menjemur batang jagung hingga kering.

11

Page 20: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

e. Menimbang massa batang jagung, massa yang akan digunakan dalam percobaan

yakni sebesar 75 gram.

f. Merebus batang jagung selama kurang lebih 1 jam di dalam air dengan NaOH

padat dengan perbandingan massa jagung : NaOH = 5:1

g. Mencuci rebusan batang jagung untuk mengurangi zat kimia yang dipakai saat

perebusan agar bahan yang akan digunakan bersih.

h. Melumatkan batang jagung dalam blender dengan kertas bekas sebanyak 10 gram

koran basah dan air sebanyak 250 ml untuk 75 gram batang jagung ditambahkan

sedikit lem kanji.

2. Kulit Jagung

a. Menyiapkan kulit jagung

b. Menyobek-nyobek kertas bekas dan merendamnya selama 24 jam.

c. Memotong kulit jagung kecil-kecil.

d. Menjemur kulit jagung hingga kering.

e. Menimbang massa kulit jagung, massa yang akan digunakan dalam percobaan

yakni sebesar 75 gram.

f. Merebus kulit jagung selama kurang lebih 1 jam di dalam air dengan NaOH

padat dengan perbandingan massa jagung : NaOH = 5:1

g. Mencuci rebusan kulit jagung untuk mengurangi zat kimia yang dipakai saat

perebusan.

h. Melumatkan kulit jagung dalam blender dengan kertas bekas sebanyak 10 gram

koran basah dan air sebanyak 250 ml untuk 75 gram kulit jagung ditambahkan

sedikit lem kanji

3. Daun Jagung

a. Menyiapkan daun jagung

b. Menyobek-nyobek kertas bekas dan merendamnya selama 24 jam.

c. Memotong daun jagung kecil-kecil.

d. Menimbang massa daun jagung, massa yang akan digunakan dalam percobaan

yakni sebesar 75 gram.

e. Merebus daun jagung selama kurang lebih 1 jam di dalam air dengan NaOH

padat dengan perbandingan massa jagung : NaOH = 5:1

12

Page 21: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

f. Merebus daun jagung selama kurang lebih 45 menit di dalam air dengan NaOH

padat dengan perbandingan massa daun jagung : NaOH = 20:1.

g. Mencuci rebusan daun jagung untuk mengurangi zat kimia yang dipakai saat

perebusan.

h. Melumatkan daun jagung dalam blender dengan kertas bekas sebanyak 10 gram

koran basah dan air sebanyak 250 ml untuk 75 gram daun jagung ditambahkan

sedikit lem kanji

4. Mencetak Kertas

a. Mengalasi screen sablon dengan kain hingga tertutup secara keseluruhan

b. Menempatkan kaca dibawah kain dan screen

c. Menuangkan pulp kertas hingga ketebalan yang diinginkan

d. Meniriskan cetakan hingga airnya keluar maksimal

e. Menutupi cetakan dengan kain basah dan meratakan cetakan kertas dengan

menggosok-gosoknya

f. Membuka penutup kain

g. Menjemur cetakan kertas di bawah sinar matahari hingga kering

F. Prosedur Pengujian Kualitas Kertas

1. Menguji Daya Serap Kertas

a. Menyiapkan 3 buah gelas ukur 25 ml

b. Mengisi gelas dengan air hingga 25 ml

c. Merendam kertas seni dari batang, daun dan kulit jagung dengan massa 0.5 gram

ke dalam air selama 4 jam 50 menit

d. Mengeluarkan kertas dari gelas ukur kemudian mengukur volume air yang tersisa

dalam gelas ukur

2. Menguji Ketahanan Sobek Kertas

a. Menimbang kertas seberat 0.5 gram

b. Mengukur luas permukaan dari kertas yang akan diuji

c. Mengukur besar gaya maksimum yang dapat ditahan kertas dengan cara

mengkaitkan neraca pegas dan menariknya hingga gaya maksimumnya tercapai

13

Page 22: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

G. Rancangan Tabulasi Data

1. Rancangan Tabulasi Data

Daya serap

(%)

Ketahanan

Sobek (Nm2/g)

Kelembutan

tekstur

Warna

Batang Jagung

Kulit Jagung

Daun Jagung

Tabel 3.4 Rancangan Tabulasi Data

14

Page 23: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Uji kualitas kertas

Bahan Daya serap

(%)

Ketahanan

Sobek (Nm2/g)

Kelembutan

tekstur

Warna

Batang Jagung 4% 0.0023 Nm2/g +++ coklat keputihan

Daun Jagung 8% 0.01375 Nm2/g ++ coklat

Kulit Jagung 10% 0.0144 Nm2/g + coklat muda

Tabel 4.1 Uji Kualitas Kertas

B. Pembahasan

1. Cara membuat kertas seni dari jagung

Pembuatan kertas dari bahan baku limbah tanaman masih jarang dilakukan. Padahal

kebutuhan akan kertas terus meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, bisa diberikan

inovasi mengenai pembuatan kertas dari limbah tanaman yaitu jagung sebagai solusi untuk

masalah ini.Namun, hasil pembuatan kertas dari jagung tidaklah sebagus kertas yang ada di

pasaran.Hal ini dikarenakan metode yang digunakan oleh peneliti dalam membuat kertas dari

jagung merupakan metode sederhana dan mudah yang bisa dilakukan oleh kalangan

masyarakat biasa.Pembuatan kertas ini tidaklah sulit, namun diperlukan kehati-hatian dan

keuletan dalam melakukannya.Pembuatan kertas ini merupakan peluang kerja yang sangat

efektif dimanfaatkan oleh masyarakat kalangan bawah.

Pembuatan kertas dari jagung ini memerlukan waktu sekitar dua hari. Berikut cara

pembuatannya :

a. Menyiapkan bahan

Bahan yang disiapkan pertama ialah tanaman jagung. Tanaman jagung ini didapatkan di

perkebunan jagung warga sekitar MAN Insan Cendekia Gorontalo. Pertama, potong bagian

daun, batang dan kulit jagung yang akan digunakan bahan untuk pembuatan kertas.

Selanjutnya daun, batang dan kulit jagung tersebut dipotong kecil-kecil kemudian dijemur di

bawah terik matahari hingga kering seperti daun kering.

15

Page 24: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

Untuk bahan dasar kertas bekas, peneliti mendapatkan kertas bekas sebagai sampah dari

tempat fotocopy MAN Insan Cendekia Gorontalo. Peneliti mengambil kertas secukupnya

karena kertas akan ditimbang setelah direndam dengan air.

b. Menimbang dan memasak bahan baku

Daun, batang dan kulit jagung ditimbang masing-masing sebanyak 75 gram. Kemudian

dimasak secara terpisah menggunakan NaOH sebanyak 1.5 gram untuk setiap bahan. NaOH

dalam hal ini berfungsi untuk memperkuat serat kertas. Penggunaan NaOH ini akan

mengakibatkan warna bahan dasar menjadi kuning.Proses pemasakan dilakukan sampai

bahan-bahan tersebut terlihat lunak. Proses pemasakan ini bertujuan agar bahan dasar tersebut

mudah untuk dilumatkan dalam blender.

c. Membersihkan bahan baku

Bahan baku yang telah dimasak akan lembek dan sedikit kotor. Sehingga perlu

dibersihkan menggunakan air.

16

Page 25: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

d. Melumatkan bahan baku dengan cara diblender

Sebelum dimasukkan ke dalam blender, campurkan bahan baku dengan kertas bekas hasil

rendaman 24 jam sebanyak 15 gram serta lem kanji sebanyak 3 sendok makan. Lem kanji

yaitu tepung kanji yang telah ditambahkan air panas.Lem kanji berguna sebagai perekat agar

kertas yang dihasilkan tidak mudah sobek.Setelah itu, masukkan sedikit demi sedikit

campuran tersebut ke dalam blender dengan menambahkan air secukupnya.Hal tersebut

dimaksudkan agar didapatkan pulp kertas dengan hasil sehalus-halusnya.

e. Mencetak pulp

Setelah pulp diblender, tiriskan pulp hingga kadar airnya sedikit berkurang. Setelah itu

siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mencetak kertas, yaitu screen sablon, 2

helai kain dan satu buah kaca. Pertama, letakkan kaca di tanah yang datar.Kaca yang kami

gunakan berbentuk persegi panjang yang sesuai dengan bentuk screen.Setelah itu, lapisi kaca

dengan kain.Kain harus lebih luas dari kaca. Kaca dan kain ini akan menjadi alas untuk

screen agar air dari pulp bisa terserap sempurna oleh kain. Selanjutnya tuangkan pulp ke

screen.Cetaklah sesuai dengan bentuk yang diinginkan.Dalam pencetakan ini kami berusaha

agar bisa menghasilkan kertas yang tipis dan rata.Sehingga kami menutupi cetakan dengan

kain kemudian ditimpa dengan buku-buku berat diatasnya agar cetakannya tipis dan rata.

17

Page 26: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

f. Mengeringkan kertas

Setelah beberapa waktu angkat buku dan kain.Kemudian jemur di tempat yang cukup

terkena terik matahari. Apabila pulp telah kering dan terlihat tidak menempel lagi pada

screen. Angkat kertas dan lepaskan dari screen secara perlahan agar hasilnya maksimum.

2. Analisis perbandingan kualitas kertas seni dari bahan dasar batang, daun dan kulit jagung

Dari tabel yang disajikan di data hasil penelitian, dibuat grafik menggunakan

perbandingan antara daya serap masing-masing kertas sampel dan daya tahan sobek masing-

masing kertas sampel.Berikut grafik yang menunjukkan hubungan antara daya serap masing-

masing kertas dengan daya tahan sobek masing-masing kertas.

Batang Jagung Daun Jagung Kulit Jagung0

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

GRAFIK PERBANDINGAN KUALITAS KERTAS

Daya Serap Kertas (%)Daya Tahan Sobek Kertas (Nm2/g)

Bahan Dasar

Hasil

Cara pengujian daya serap air pada kertas hasil penelitian adalah dengan cara

memasukkan masing-masing sampel kertas ke dalam gelas ukur yang telah diisi air sebanyak

25 ml. Masing-masing sampel kertas bermassa sama yakni 0.5 gram. setelah sampel kertas

direndam selama 4 jam 50 menit, sampel kertas diambil dari gelas ukur. Lalu diukur volume

18

Page 27: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

air yang masih tersisa dalam gelas ukur.Setelah diamati, diketahui bahwa kertas batang

jagung menyerap air sebanyak 4%, kertas daun jagung menyerap air sebanyak 8% dan kertas

kulit jagung menyerap air sebanyak 10%.Hal ini menunjukkan bahwa kertas kulit jagung

mempunyai daya serap air yang tinggi, kertas batang jagung memiliki daya serap air yang

rendah dan kertas daun jagung berada diantaranya.

Cara pengujian ketahanan sobek kertas hasil penelitian ialah dengan cara

menggantungkan kertas pada neraca pegas dengan penjepit manual yakni tangan.Kertas yang

telah digantungkan pada neraca pegas ditarik hingga sobek. Dari skala yang ada di neraca

pegas dapat diketahui besar gaya yang diperlukan untuk merobekkan kertas. Kertas yang

kami gunakan dalam pengujian bermassa sama yakni 0.5 gram. Sebelum menguji kertas,

kami juga mengukur terlebih dahulu luas permukaan masing-masing kertas yang akan diuji.

Sehingga didapatkan data bahwa daya ketahanan sobek kertas batang jagung yakni sebesar

0.00232 Nm2/g, kertas daun jagung yakni sebesar 0.01375 Nm2/g dan kertas kulit jagung

yakni sebesar 0.0144 Nm2/g. Dari data ini diketahui bahwa kertas batang jagung merupakan

kertas yang paling mudah sobek, kertas kulit jagung merupakan kertas yang paling sukar

sobek dan kertas daun jagung berada diantaranya.

19

Page 28: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

Dilihat dari pengamatan serat pada kertas sampel, tekstur serat kertas berbanding

lurus dengan ketahanan sobek kertas.Kertas batang jagung memiliki serat yang pendek-

pendek, kertas kulit jagung memiliki serat yang panjang-panjang dan kertas daun jagung

memiliki karakter serat diantara keduanya.Namun begitu, dikarenakan serat kertas kulit

jagung memiliki serat yang panjang-panjang, tekstur permukaan kulit jagung sangat kasar

dibandingkan tekstur kertas batang dan daun jagung.

Sedangkan pengamatan selanjutnya, yaitu pengamatan warna digunakan parameter

kepucatan warna.Hasil pengamatan diketahui bahwa warna kertas batang jagung ialah cokelat

keputihan, warna kertas daun jagung ialah cokelat dan warna kertas kulit jagung ialah cokelat

muda.

20

Page 29: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

1. Pembuatan kertas seni dari batang, daun dan kulit jagung dilakukan melalui proses

pengeringan, perebusan, penghalusan, pencetakan dan pengujian.

2. Dari pengujian yang dilakukan, didapatkan data bahwa ketahanan sobek kertas batang

jagung sebesar 0,00232Nm2/g,kertas daun jagung sebesar 0,0144 Nm2/g, kertas kulit

jagung sebesar0,01375Nm2/g. Sementara uji daya serap air , kertas batang jagung

sebesar 4 %,kertas daun jagung sebesar 8 %, kertas kulit jagung menyerap air sebesar

10%. Adapun dari segi kualitasnya, warna kertas dengan bahan batang jagung adalah

coklat keputihan, bahan daun jagung adalah coklat, dan bahan kulit jagung adalah

coklat muda. Tekstur serat kertas dari batang jagung halus, kulit jagung sangat

kasar,dan daun jagung sedikit kasar.

B. Saran

Berdasarkan peneletian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan kepada

1. Peneliti selanjutnya

Dapat membuat kertas dengan penambahan bahan yang dapat

meningkatkan kekuatan (ikatan antar serat) pada kertas namun sifat

kertas tetap lentur (mudah dibentuk)

2. Pemerintah

Pemerintah diharapkan dapat menindaklanjuti hasil dari penelitian ini,

agar limbah jagung yang ada dapat termanfaatkan dengan lebih baik.

3. Masyarakat

Diharapkan dapat lebih berkreatifitas membuat produk yang berbahan

dasar kertas seni dari batang, kulit dan daun jagung agar bisa memiliki

nilai jual yang tinggi dan menjadi lahan usaha masyarakat.

21

Page 30: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

DAFTAR PUSTAKA

Arianingrum, Retno. 2008. Kandungan Kimia Jagung dan Manfaatnya Bagi Kesehatan.

(Online), http:/www.staff.uny.ac.id/ sites/ default /.../artikel-ppm-jagung2. Diunduh

Agustus 2013.

Irawadi dan Yani M.1993. Pengemasan Bahan Pangan. Departemen Teknologi Industri

Pertanian IPB. Bogor

Mahendradatta, M dan Abu Bakar T., 2008. Jagung dan Disversifikasi Produk Olahannya.

Makassar: Masagena Press

Mejaya, M.J., Marsum D dan Marcia P. 2006. Pola Heterosis Dalam pembentukan varietas

unggul jagung bersari bebas dan hibrida. Seminar rutin Puslitbang Tanaman

Pangan: Bogor

Sartika, Hardiyanti Siti. 2010. Kajian Penggunaan Selulosa Mikrobial Sebagai Bahan Baku

Pembuatan Kertas. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Tarmansyah, Umar S.2011. Pemanfaatan Serat Rami Untuk Pembuatan Selulosa.(Online) Tim Puslitbang Indhan Balitbang Dephan

Yakub, Edy M. 2011. Dosen Ubaya Kembangkan Kertas dari Jerami Padi.(Online), http://www.antarajatim.com. Diunduh September 2013.

Yuhandoyo. 2001. Teknologi Tepat Guna Daur Ulang Kertas Untuk Hobi Dan Bisnis. Yogyakarta: Kanisius

22

Page 31: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

Lampiran Formulasi Data

1. Daya Serap Kertas Terhadap Air (%)

daya serap = V o−V t

V o

× 100 %

a. Kertas batang jagung

Daya serap = 25−24

25×100 % = 4%

b. Kertas daun jagung

Daya serap = 25−23

25×100 % = 8%

c. Kertas kulit jagung

Daya serap = 25−22.5

25×100 % = 10%

2. Daya Sobek Kertas (Nm2/g)

daya sobek kertas = F × A

m

a. Kertas batang jagung

Daya sobek kertas = 0.9 ×12.87 x10−4

0.5 = 0.00232 Nm2/g

b. Kertas daun jagung

Daya sobek kertas = 4 × 18 x 10−4

0.5 = 0.0144 Nm2/g

c. Kertas kulit jagung

Daya sobek kertas = 2.5× 27.5 x10−4

0.5 = 0.01375 Nm2/g

23

Page 32: PROPOSAL KARYA ILMIAH sip.docx

24