Post on 15-Jan-2016
description
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
Imama Rasyada 132010101001Revin Fiona Cinintya 132010101003Finty Arfian 132010101004Asis Fitriana 132010101005Rizky Sabrina 132010101006Cindy Nizza P P 132010101007Wydi Ulfa Pradini 132010101008Gema Akbar 132010101009Daning Yanuartika ` 132010101010Putri Dwi Fitriani 132010101011Sarah Marsa Tamimi 132010101012Latifatu Choirunisa 132010101013Ilham Ardi M 132010101014Wahyu Satria Wiwaha 132010101015Widya Ayu Putri Maharani 132010101018Nadia Putri Yurianto 132010101025Tania Ratna 132010101045Putri Maura 132010101022Okta Eka Suryani 132010101017Aisyah Pratiwi 132010101016Risti Pradana Linggan 132010101043Maulina Irianto 132010101042Azmi Falah 132010101027 Cahya Kusuma Wardani 132010101030Ngr Agung Reza Satria 132010101031
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
1. PENDAHULUAN
Diuretik merupakan obat dengan prinsip kerja meningkatkan
ekskresi Na dan air sehingga reabsorbsi dari Na dan air di ginjal akan
berkurang. Diuretik ini dapat bekerja melalui efek langsung pada nefron
dan secara tidak langsung dengan memodifikasi konsentrasi filtrat.
Diuretik yang berefek langsung pada nefron adalah diuretik yang
bekerja di tubulus proksimal, carbonic anhidrase inhibitor, loop diuretics,
thiazide yang bekerja di tubulus distal, dan diuretik hemat kalium.
Sedangkan diuretik yang secara tidak langsung dengan memodifikasi
konsentrasi filtrat contohnya manitol dan urea.
Pada percobaan kali ini kita akan menggunakan furosemid sebagai
diuretiknya. Furosemid ini merupakan diuretik yang bekerja loop of henle.
Cara kerjanya dengan menghambat co transporter Na+ /K+ /2Cl- pada
membran luminal thick ascending limb (TAL) dari loop of henle,
sehingga akan menurunkan reabsorbsi Na, K, Ca, Mg, Cl.
FUROSEMID
Golongan obat : Loop Diuretik
Indikasi : Edema pada jantung, paru, ginjal, pada eklamsia
dan kehamilan. Asites, hipertensi, hiperkalsemia, komplikasi pada
kehamilan
Kontra indikasi : Defisiensi elektrolit, anuria, koma hepatic
kehamilan muda, hipokalemia, terapi bersama litium
Efek samping : Rasa tidak enak diperut, hipotensi ortostatik,
gangguan gastrointestinal, penglihatan kabur, pusing, sakit kepala
Farmakodinamik : Diuretik kuat terutama bekeja denan menghambat
reabsorbsi elektrolit N+/K+/2Cl-di ansa henle asendens bagian epitel tebal;
tempat kerjanya dipermukaan sel epitel bagian luminal (menghadap ke
lumen tubuli). Pada pemberian secara IV obat ini cenderung
meningkatakan aliaran darah ginjal tanpa disertai peningkatan filtrasi
glomerolus.
Farmakokinetik : diuretik kuat mudah diserap melalui saluran cerna,
dengan derajat yang agak berbeda-beda . bioavalitas 65%. Terikat protein
plasma secara ekstensif, sehingga tidak difiltrasi digomerolus,
dieksrsikan dalam bentuk utuh.
Waktu paruh : 10-20 menit
Interaksi Obat : Meningkatkan kerja hipotensi
Dosis : Tablet dewasa 30 mg 4 x/hari
2. ALAT DAN BAHAN
ALAT
Sonde
Kandang metabolik
Spuit
BAHAN
Hewan coba : mencit
Furosemid 0,1 mg /cc
PZ solution
3. CARA KERJA
1. 3 ekor mencit yang akan dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan.
Kelompok A : kelompok kontrol
Kelompok B : kelompok furosemide dosis 1 mg/cc
Kelompok C : kelompok furosemide dosis 0, 1 mg/cc
2. Memberikan masing-masing mencit larutan PZ 1 cc secara per oral
3. Meninjeksikan mencit secara intraperitoneal sebanyak 1cc dengan
Furosemide 0,1 mg/cc
4. Setelah menginjeksi, memasukkan masing-masing mencit kandang
metabolik dan mengukur produksi urine pada menit ke 10, 20, 30, dst.
5. HASIL KERJA
Tikus 10’ 20’ 30’ 40’ 50’
A1 0 0 0 0 0
B1 - 0,2 0,25 0,5
C1 0 0 0 - -
6. PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui efek diuretic suatu obat
secara eksperimental pada mencit terhadap furosemid. Furosemid
termasuk golongan sulfonamid yang mempunyai gugus sulfamid dari
posisi meta. Aktivitas diuretic sulfonamide terutama dengan jalan
menghambat absorbsi natrium klorida, tidak hanya pada tubulus
peroksimal dan tubulus distal, tapi juga pada loop of henle. Efektivitas
kerja furosemid ditingkatkan dengan efek vasodilatasi dan penurunan
hambatan vascular sehingga akan tekanan daraH sebagai akibat penurunan
volume plasma.
Indikasi pemberian furosemid adalah edema yang menyertai payah
jantung kongestif, sirosis hati dan gangguan ginjal termasuk sindrom
nefrotik. Selain itu furosemid dapat digunakan untuk pengobatan
hipertensi, baik diberikan tunggal atau kombinasi dengan obat anti
hipertensi, asites, dan hiperkaliemia. Sementara kontra indikasi furosemid
adalah hipersensitivitas golongan sulfa.
Farmako dinamik obat ini adalah bekerja di kanal Na, K, Cl.
Farmakokinetik obat ini adalah :
A: baik di usus
D :terikat protein kuat sehingga tidak difiltrasi di glomerulus, tapi cepat
disekresi di TC1
M : liver
E : di ekskresi di TC1 ginjal
T ½ ; 4-90 jam, onset : cepat
Efek samping pada furosemide adalah hipotensi, hiponatremia,
hipokalemia, hipokloremia, hipomagnesemia, hipokalsemia, ototoksisitas
sementara akibat perubahan elektrolit di cairan endolimfa, hiperurisemia.
Dalam praktikum terbukti bahwa produksi urin dengan furosemide
dosis 1 mg/cc lebih banyak dari pada pemberian furosemide dosis 0,1
mg/cc. Karena itu dalam penggunaannya dosis dapat ditingkatkan jika efek
belum terjadi tapi tetap ada dosis maksimum. Furosemid memiliki kurva
dosis respon yang relatif tidak curam sehingga banyak dijadikan pilihan
diantara diuretik kuat lain.
7. KESIMPULAN
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa, pemberian furosemid 1
mg/cc mempengaruhi kecepatan ekskresi urin. Furosemid yang merupakan
diuretic kuat ini bekerja pada Ansa Henle bagian asenden pada bagian
dengan epitel tebal dengan cara menghambat transport elektrolit natrium,
kalium, dan klorida. Dosis respond furosemid (loop diuretik) terhadap
sekresi Na semakin meningkat dengan meningkatnya dosis. Hal ini terlihat
pada perubahan jumlah ekskresi urine pada kelompok mencit yang diberi
furosemid dosis lemah yang menunjukkan penambahan jumlah yang tidak
begitu signifikan dibanding mencit dengan pemberian furosemid dosis
kuat.
8. REFERENSI
Ganiswara, 1995. Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI edisi IV,
Jakarta.
9. DOKUMENTASI
Alat dan Bahan
Urin mencit setelah 50’