Asuhan Keperawatan pneumuthorax

8

Click here to load reader

Transcript of Asuhan Keperawatan pneumuthorax

Page 1: Asuhan Keperawatan pneumuthorax

PNEUMOTORAK

Pengampu: Bejo Danang, S.Kep,Ns

Disusun oleh:

Kelompok 1

1. Ade Panji Nugroho

2. Tri Puji Rahayu

3. Syarah Eka Prasetya

4. Rizki Sefriyanto

5. Esti Apriani

6. Ginta Septiana

7. Mey Ferdita Santika P.

8. Sumintri

9. Siti Marfuah

10. Sutrimo

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

2015/2016

Page 2: Asuhan Keperawatan pneumuthorax

A. Pengertian Pneuomotoraks

Pneumotoraks merupakan penumpukan udara dalam rongga pleura sehingga

timbul kolaps parsial atau total paru-paru. Kalau udara di antara pleura parietalis dan

viseralis berkumpul dan menumpuk maka peningkatan udara dalam rongga pleura

dapat menyebabkan kolaps paru yang berlangsung progresif. Udara akan terperangkap

di dalam rongga pleura dan menentukan derajat kolaps paru. Darah vena yang

kembali ke jantung (venous return) dapat terhalang sehingga timbul keadaan yang

dinamakan tension pneumothorax. Keadaan ini mengamcam hidup pasien.

Tipe pneumotoraks yang paling sering ditemukan adalah pneumotoraks terbuka,

tertutup, dan tension pneumothorax.

B. Keluhan Utama Pneumotoraks

1. Nyeri pada dada sisi, nyeri dada tajam yang timbul secara tiba-tiba, dan semakin

nyeri jika penderita menarik napas dalam atau terbatuk.

2. Sesak dapat sampai berat kadang bisa hilang dalam 24 jam apabila sebagian paru

kolaps sudah mengembang kembali.

3. Kegagalan pernapasan dan mungkin pula disertai sianosis.

4. kombinasi keluhan dan gejala klinis pneumotoraks sangat tergantung pada

besarnya lesi pneumotoraks

Menurut Mills dan Luce pasien pneumotoraks spontan dapat asistomatik atau

menimbulkan kombinasi nyeri dada batuk dispnea.

5. Dada terasa sempit.

6. Mudah lelah.

7. Detak jantung yang cepat.

8. Warna kulit menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen.

9. Hidung tampak kemerahan.

10. Cemas, stress, tegang.

11. Tekanan darah rendah (hipotensi)

C. Keluhan Tambahan

Page 3: Asuhan Keperawatan pneumuthorax

Komplikasi yang mungkin terjadi pada pneumotoraks meliputi :

1. Penurunan curah jantung

2. Hipoksemia

3. Henti jantung

D. Riwayat Penyakit Sekarang

Keluhan sesak seringkali datang mendadak dan semakin lama semakin berat,

nyeri dada dirasakan pada sisi yang sakit, rasa berat dan tertekan, terasa lebih nyeri

pada gerakan pernapasan. Selanjutnya dikaji apakah ada riwayat trauma yang

mengenai rongga dada seperti peluruh yang menembus rongga dada dan paru, ledakan

yang menyebabkan peningkatan tekanan udara dan terjadi tekanan didada yang

mendadak menyebabkan tekanan dalam paru meningkat, kecelakaan lalu lintas

biasanya menyebabkan trauma tumpul di dada atau tusukan benda tajam langsung

menembus pleura.

E. Riwayat Penyakit Dahulu

Perlu ditanyakan apakah klien pernah menderita penyakit TB paru, PPOM,

Kangker dan Tumor Metastase ke pleura.

F. Pengkajian Pola Fungsional

1. Pola persepsi dan menejemen kesehatan

Biasanya klien tidak mengetahui tentang faktof resiko yang menyebabkan klien

menderita suatu penyakit pneumothoraks. Perlu dikaji juga bagaimana perilaku

sehat klien sehari-hari dan seperti apa pencegahan penyakit yang diderita?

2. Pola nutrisi metabolic

Biasanya status nutrisi klien tidak mengalami gangguan (Adekuat). Tidak terjadi

penurunan nafsu makan, berat badan. Selain itu, perlu dikaji juga bagaimana

intake dan output makanan serta keseimbangan cairan tubuh klien.

3. Pola Eliminasi

Page 4: Asuhan Keperawatan pneumuthorax

Biasanya klien tidak mengalami gangguan dalam pola eliminasi baik itu BAB dan

BAK masih dalam keadaan normal. Perlu dikaji juga bagaimana frekuensi,

konsistensi dari eliminasi klien.

4. Pola aktivitas latihan

Klien mengalami gangguan dalam beraktifitas yang disebabkan oleh sesak nafas

dan batuk yang dideritanta. pada kasus didapatkan klien mengalami batuk

produktif, pernafasan kausmul, perkusi dada: kanan redup dari sela iga 1-3: kiri,

redup dari sela iga 1-6. Terdapat ronki, batuk produktif, sputum kental berwarna

putih, penggunaan obat batuk nafas (-).

5. Pola istirahat tidur

Biasanya klien akan mengalami gangguan tidur akibar sesak nafas dan batuk

produktif disertai dengan sputum yang dialaminya. biasanya klien akan sering

terganggu dimalam hari. Selain itu, tanyakan berapa jam klien tidur dan

beristirahat efektif dalam sehari.

6. Pola persepsi kognitif

Biasanya klien tidak mengalami gangguan penginderaan (penglihatan,

pendengaran, penciuman, perabaan dan pembauan) dan proses kognitif (berfikir,

mengambil keputusan).

7. Poal persepsi konsep diri

Biasanya klien tidak begitu mengalami gangguan dalam konsep dirinya. Ketika

ditanyakan mengenai penyakitnya klien hanya menjawab seperlunya saja.

Tanyakan pandangan klien terhadap dirinya.

8. Pola peran hubungan

Biasanya klien tidak mampu menjalankan perannya khususnya di keluarga. Klien

juga mengalami gangguan interaksi social dengan sesame.

9. Pola koping toleransi stress

Pada kasus didapatkan bahwa klien masih mampu mencari pengobatan terdekat

(puskesmas). Biasanya klien mampu untuk mengatasi stress akibat penyakit

dengan cara sering bertanya.

10. Pola reproduksi seksualitas

Biasanya klien mengalami gangguan seksualitas akibat kondisi klien yang lemah

sehingga terjadi penurunan hubungan seksualitas.

11. Pola nilai keyakinan

Page 5: Asuhan Keperawatan pneumuthorax

Biasanya klien lebih mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa untuk kesembuhan

penyakit. Perlu dikaji juga bagaimana pendekatan spiritual klien.

G. Pemeriksaan Penunjang

1. Pneumotoraks Tertutup

Pada foto PA baru berupa ruang kosong di antara paru yang sakit yang di bungkus

pleura viseralis dan dinding toraks tempat melekatnya pleura parietalis. Kalau ada

kolaps paru, akan tampak suatu gumpalan radio-opak di daerah hilus yang

bersangkutan dan ruang kosong sampai ke dinding toraks.

2. Pneumotoraks dengan mekanisme ventil atau tension pneumotoraksb

Pada pneumotoraks dengan mekanisme ventil, selalu akan di temukan kolaps paru

(lihat di atas) yang di sertai dengan pendorongan jantung dan mediastinum kesisi

sehat. Bila kebetulan terjadi di hemi-toraks kiri, sepintas pneumotoraks ini dapat

di sangka sebagai suatu dekstrokardia.

3. Pemeriksaan Faal Paru

Bila di lakukan pemeriksaan faal paru dengan spirometer, akan dapat terlihat

adanya suatu gangguan restriksi dengan kekurangan kapasitas vital lebih dari 20%

dari yang di prediksi. semakin parah keadaan penderita, tentunya kemunduran ini

akan semakin besar pula. bila di periksa dengan peak flow meter, tentunya akan

ada pula kemunduran peak-flow-rate.

Page 6: Asuhan Keperawatan pneumuthorax

DAFTAR PUSTAKA

Kowalak, welsh dkk.2009.Buku Ajar Patofisiologi.Jakarta:EGC