Lap. Porositas

15
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah PENETAPAN POROSITAS TANAH NAMA : ZULFIDAH NIM : G111 13 331 KELOMPOK : 14 ASISTEN : MUH. ISMAIL MARZUKI LABORATORIUM FISIKA DAN KONSERVASI TANAH JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN

description

Porositas Tanah

Transcript of Lap. Porositas

Laporan PraktikumDasar-Dasar Ilmu Tanah

PENETAPAN POROSITAS TANAH

NAMA: ZULFIDAHNIM: G111 13 331KELOMPOK: 14 ASISTEN: MUH. ISMAIL MARZUKI

LABORATORIUM FISIKA DAN KONSERVASI TANAHJURUSAN ILMU TANAHFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2013I. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangTanah secara fisik terdiri dari padatan, cairan dan gas. Berupa padatan sebagai bahan organik dan anorganik. Sebagai cairan seperti berbagai macam garam dan senyawa yang larut dalam tanah. Sedangkan berupa gas seperti udara di dalam tanah yang mengisi pori-pori antara butiran yang tidak terisi oleh air tanah.Porositas adalah total pori dalam tanah yaitu ruang dalam tanah yang ditempati oleh air dan udara, pada keadaan basah seluruh pori baik makro maupun mikro terisi oleh air pada keadaan kering pori makro dan sebagian pori meso terisi oleh udara Di dalam tanah terdapat sejumlah ruang pori-pori. Ruang pori-pori ini penting karena ruang-ruang ini diisi oleh air dan udara. Air dan udara (gas-gas) juga bergerak melalui ruang pori-pori ini. Jadi, penyediaan air untuk pertumbuhan tanaman dan jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan sangat erat dengan jumlah dan ukuran pori-pori tanah. Nilai porositas suatu tanah memiliki hubungan dengan bulk density dan particle density. Apabila kita telah mengetahui nilai bulk density dan particle density suatu tanah maka akan memudahkan kita untuk mengetahui kadar air dan udara yang terdapat dalam pori tanah sehingga kita dapat menentukan kapan suatu tanah itu perlu untuk diberikan air atau udara yang terdapat dalam pori tanah agar keadaannya tetap gembur. Apabila suatu tanah memiliki ruang pori yang kecil maka tanaman yang tumbuh diatasnya akan kekurangan osigen, diakibatkan oleh sulitnya pertukaran gas atau udara.Porositas perlu diketahui karena merupakan gambaran aerasi dan drainase tanah. Banyaknya ukuran pori-pori tanah memegang peranan penting dalam mekanisme penyerapan air dalam tanah, sifat-sifat porositas dapat berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan organisme yang dibudidayakan karena didalam tanah terdapat sejumlah ruang pori yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilaksanakannya praktikum Penetapan Porositas Tanah untuk memberikan gambaran mengenai aerasi dan drainase tanah sehingga kita dapat melakukan pengolahan tanah berdasarkan nilai porositas tanah tersebut.1.2 Tujuan dan KegunaanTujuan dilaksanakannya praktikum Penetapan Porositas Tanah adalah untuk mengetahui dan menentukan nilai porositas suatu tanah serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Adapun kegunaan praktikum ini adalah sebagai bahan pembelajaran untuk mengetahui kemampuan suatu tanah dalam menyimpan air dan udara serta ketersediaan air dan udara dalam suatu tanah. Serta untuk mengetahui pengolahan tanah lebih lanjut.

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 PorositasPorositas adalah proporsi ruang pori total (ruang kosong) yang terdapat dalam satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, sehingga merupakan indikator kondisi drainase dan aerasi tanah. Tanah yang poreus artinya tanah yang cukup mempunyai ruang pori untuk pergerakan air dan udara bebas bergerak secara leluasa di dalam tanah(AliKemas Hanafiah,2005).Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar dan pori-pori halus, pori-pori kasar berisi udara atau air gravitasi sedangkan pori-pori halus berisi udara atau sedangkan pori-pori halus berisi udara dan air kapiler. Tanah-tanah pasir sulit menahan air sehingga tanaman cepat sekali kering, ini disebabkan karena tanah-tanah pasir mempunyai pori-pori kasar lebih banyak(Hardjowigeno,2003).Ruang pori tanah adalah bagian yang diduduki oleh udara dan air. Jumlah ruang pori sebagian besar terdiri dari susunan butir- butir padat. Pada umumnya, pori-pori besar berisi udara kecuali bila tanah seluruhnya tergenang air. Dan pori-pori kecil berisi air kecuali bila tanah sangat kering(Anna,dkk,1997).Nilai suatuporositas berbanding lurus dengan besar kecilnya struktur tanah. Tanah dengan struktur kersai membuat tingkat porositas semakin tinggi, sedangkan bilamana struktur tanah rendah maka nilai porositasnya juga akan menurun (Pairunan, dkk. 1997).PenentuanPorositas tertuju pada partikel-partikel yang ada di dalam lapisan tanah. Jadi Porositas tiap jenistanahadalah konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah ruang dan antara partikel-partikel. Untuk kebanyakan tanah-tanah mineral rata-rata kerapatan zahranya adalah 2,6 gr/cm3.Perbedaankerapatan dengan zahra diantara jenis-jenis tanah tidak begitu besar, kecuali terdapat variasi di dalam kandungan bahan organik dan komposisi mineral tanah (Sarwono, 2003).2.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Porositas TanahSalah satu faktor yang mempengaruhi porositas adalah susunan butiran tanah. Susunan butiran tanah menentukan jumlah dan sifat pori. Liat memiliki porositas yang tinggi daripada pasir. Ukuran pori-pori pada liat kecil dan dapat menahan air tetapi permaebilitas lambat. Sebaliknya pasir memiliki sedikit pori-pori, tetapi pori-porinya berukuran besar yang kurang mampu menahan air dan drainase cepat.Selain itu, beberapa faktor yang mempengaruhi porositas adalah iklim, kelembaban, sifat mengembang mengerut dan struktur tanah. Iklim, suhu, kelembaban, sifat mengembang dan mengerut sangat mempengaruhi porositas. Misalnya saja wilayah beriklim hujan tropis, tingkat curah hujan pada tanah tersebut akan tinggi pada saat tanah tersebut basah maka tanah tersebut akan mengalami pengembangan dan pori tanah pada saat tersebut akan banyak terisi oleh air juga akan mempengaruhi kelembaban tanah tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada porositasnya.Sebaliknya pada musim kemarau atau kering tanah akan mengerut dan pori tanah akan semakin membesar tetapi kebanyakan akan diisi oleh udara, sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap porositas tanah tersebut. (Pairunan dkk, 1997).Ada tidaknya perkembangan struktur granular pada tiap lapisan horizon tanah akan memberikan hasil porositas total yang tinggi dan dapat meningkatkan jumlah pori mikro dan pori makro suatu lapisan tanah. Sehingga, pada suatu lapisan tanah dengan struktur remah atau kersai sangat berpengaruh dalam penentuan porositas karena dengan struktur tanah tersebut umumnya mempunyai porositas yang besar (Hakim, dkk. 1986).Nilai porositassuatu tanah tergantung atau dipengaruhi oleh besarnya nilaiBulkDensity danParticleDensity tanah tersebut. Bila keduanya dinyatakan dalam unit pengukuran yang sama. Persentase ini diambil dari volume total yang akan memberikan persentase ruangan-ruangan pori (Hardjowigeno, 2003).

III. METODOLOGI3.1 Tempat dan WaktuPraktikum Porositas Tanah dilaksanakan di Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin pada hari Kamis, 28 November 2013 pukul 16.00 WITA - selesai.3.2 Prosedur Kerja1. Menghitung nilai Bulk Density (BD) dan Particle Density (PD) contoh tanah.2. Menghitung porositas tanah dengan persamaan berikut:Porositas= x 100 %

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 HasilHasil dari praktikum Porositas Tanah yang telah dilaksanakan, dapat dilihat pada tabel berikut:BD (gr/ cm3)PD (gr/ cm3)Porositas (%)

11,8145

Sumber Data Primer 20134.2 PembahasanBerdasarkan tabel di atas, sampel tanah tersebut memiliki nilai porositas yang rendah yaitu 45%. Nilai ini didapatkan dengan memasukkan BD 1 gr/cm3 dan PD 1,81 gr/cm3 ke dalam rumus penentuan porositas. Nilai porositas yang rendah dipengaruhi oleh nilai Bulk Density dan Particle Density yang rendah pula. Hal ini didukung oleh pendapat Hardjowigeno, (2003) bahwa nilai porositassuatu tanah tergantung atau dipengaruhi oleh besarnya nilaiBulkDensity danParticleDensity tanah tersebut. Bila keduanya dinyatakan dalam unit pengukuran yang sama. Persentase ini diambil dari volume total yang akan memberikan persentase ruangan-ruangan pori.

V. PENUTUP5.1 KesimpulanBerdasarkan hasil dan pembahasan praktikum maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:1. Sampel tanah tersebut memiliki nilai Porositas yang rendah yaitu 45%.2. Faktor faktor yang mempengaruhi porositas tanah adalah susunan butiran tanah, iklim, kelembaban, sifat mengembang mengerut, struktur tanah, serta nilai Bulk Density dan Particle Density tanah.5.2 SaranSebaiknya sebelum praktikum dimulai, perlengkapan laboratorium yang akan digunakan sudah tersedia serta keadaan laboratorium sudah siap pakai demi kelancaran praktikum yang dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKAAli Kemas Hanafiah, 2005.Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada : Jakarta.Anna K. 1997.Dasar-dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Timur.Hakim, N.M.Y. Nyakpa, A.M.Lubis, S.Ghani, Nugroho, M.R.Soul, M.A.Diha, G.B.Hong, N.H.Balley. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Universitas Lampung : Lampung.Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. PT. Akademika Presindo : Jakarta.Pairunan A.K, dkk, 1997. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Bagian Timur : Makassar.Sarwono, H., 2003,Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Presindo. Jakarta.

LampiranDik :BD= 1PD= 1,81Peny :Porositas= x 100 %= x 100 %= (1- 0,55) x 100 %= 0,45 x 100 %= 45 %