LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

download LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

of 12

Transcript of LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    1/28

     

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. LATAR BELAKANG

    Sampai saat ini angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tidak dapat turun seperti

    yang diharapkan. Menurut SDKI terdapat sebanyak 228 kematian ibu per 100.000 keahiran

    hidup. Angka kematian ibu di Indonesia diantaranya disebabkan oeh !endarahan "0#$

    toksemia gra%idarum 20#$ dan in&eksi 20#. (SDKI$2010). Seain perdarahan dan in&eksi$

     pre'ekampsia dan ekampsia uga merupakan penyebab kematian ibu dan perinata yang

    tinggi terutama di negara berkembang.

    *+ meninau se,ara sistematis angka kematian ibu di seuruh dunia (Khan dan rekan$

    200")$ di negara'negara mau$ 1" persen kematian ibu disebabkan karena hipertensi.

    !ersentase ini ebih besar dari tiga penyebab utama ainnya- perdarahan'1 persen$ aborsi'8

     persen$ dan sepsis'2 persen. Di Amerika Serikat pada tahun 1//1'1//$ erg dan rekan

    (200) meaporkan baha hampir 1" persen dari .201 kematian ibu berasa dari kompikasi

    hipertensi yang berhubungan dengan kehamian. eakangan$ erg dan rekan kera (2003)

    kemudian meaporkan baha ebih dari separuh kematian yang berkaitan dengan hipertensi

    dapat di,egah.

    4erminoogi hipertensi daam kehamian (*DK) digunakan untuk menggambarkan

    spektrum yang uas dari ibu hami yang mengaami peningkatan tekanan darah yang ringan

    atau berat dengan berbagai dis&ungsi organ. *DK adaah saah satu penyebab morbiditas dan

    mortaitas ibu disamping perdarahan dan in&eksi. *ipertensi daam kehamian berarti tekanan

    darah meninggi saat hami. *ipertensi dide&inisikan sebagai peningkatan darah sistoik ebih

     besar atau sama dengan 150 mm*g atau peningkatan tekanan darah diastoik ebih besar atau

    sama dengan /0 mm*gKeadaan ini biasanya muai pada trimester ketiga$ atau tiga buan

    terakhir kehamian. Kadang'kadang timbu ebih aa$ tetapi ha ini arang teradi. Dikatakan

    tekanan darah tinggi daam kehamian ika tekanan darah sebeum hami (saat periksa hami)

    ebih tinggi dibandingkan tekanan darah di saat hami. *ipertensi pada kehamian dapat

    menyebabkan morbiditas atau kesakitan pada ibu (termasuk keang ekamsia$ perdarahanotak$ edema paru (,airan di daam paru)$ gaga gina akut$ dan penggumpaan atau

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    2/28

     pengentaan darah di daam pembuuh darah) serta morbiditas pada anin (termasuk 

     pertumbuhan anin terhambat di daam rahim$ kematian anin di daam rahim$ sousio

     pasenta atau pasenta terepas dari tempat meekatnya di rahim dan keahiran prematur).

    Dengan pengetahuan ini$ menadi eas baha pemeriksaan antenata yang teratur dan se,ara

    rutin men,ari tanda'tanda preekampsia$ sangat penting daam usaha pen,egahan

     preekampsia berat dan ekampsia$ di samping pengendaian terhadap &aktor'&aktor 

     predisposisi yang ain.

    2

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    3/28

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    !enyakit hipertensi daam kehamian merupakan keainan %askuer yang teradi

    sebeum kehamian atau timbu daam kehamian atau pada permuaan ni&as. 4etapi yang

    dibahas pada bab ini ada hipertensi yang timbu pada kehamian. 6oongan penyakit ini

    ditandai dengan hipertensi dan kadang'kadang disertai proteinuria$ oedema$ ,on%usi$ ,oma$

    atau geaa'geaa ain. *ipertensi adaah tekanan darah sistoik dan diastoik 7 150/0

    mm*g. !engukuran tekanan darah sekurang 9 kurangnya diakukan 2 kai seang 5 am.

    Kenaikan tekanan darah sistoik 7 0 mm*g dan kenaikan tekanan darah diastoik 7 13mm*g sebagai parameter hipertensi sudah tidak dipakai agi. (Sarono$ 2008).

    1. TERMINOLOGI

    4erminoogi yang di pakai adaah

    a) *ipertensi daam kehamian$ atau

     b) !reekamsia 9 ekampsia

    2. KLASIFIKASI

    Kasi&ikasi yang dipakai di Indonesia adaah berdasarkan :eport o& the ;ationa *igh

    ood !ressure

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    4/28

    !reekampsia adaah hipertensi yang timbu seteah 20 minggu kehamian disertai

    dengan proteinuria.

    c. Eklampsia

      kai ipat. !ada anita hami

     berusia ebih dari 3 tahun$ dapat teradi hipertensi aten

     b) !aritas. Angka keadian tinggi pada primigra%ida$ muda maupun tua$ primigra%ida tua

    risiko ebih tinggi untuk preekampsia berat atau ekampsia

    ,) aktor gen. Bika ada riayat preekampsiaekampsia pada ibunenek penderita$ &aktor 

    risiko meningkat sampai 23#. Diduga adanya suatu si&at resesi& (re,essi%e trait)$ yang

    ditentukan genotip ibu dan anin. 4erdapat bukti baha preekampsia merupakan penyakit

    yang diturunkan$ penyakit ini ebih sering ditemukan pada anak anita dari ibu penderita

     preekampsia. Atau mempunyai riayat pree,ampsia atau ekampsia daam keuarga

    d) :iayat preekampsia atau ekampsia sebeumnya

    4

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    5/28

    e) :iayat kehamian yang terganggu sebeumnyaC termasuk perkembangan anin

    terhambat$ sousio pasenta atau kematian anin

    &) 6emeiC proteinuria dan hipertensi gra%idarum ebih tinggi pada kehamian kembar$

    diigotik ebih tinggi daripada monoigotik. *idrops &etais dan moa hidatidosa. !ada

    moa hidatidosa diduga teradi degenerasi tro&obas berebihan yang berperan

    menyebabkan preekampsia. !ada kasus moa$ hipertensi dan proteinuria teradi ebih

    dinipada usia kehamian muda$ dan ternyata hasi pemeriksaan patoogi gina uga sesuai

    dengan preekampsia.

    g) Diet atau gii. Di mana ada peneitian ibu hami yang kekurangan kasium berhubungan

    dengan angka keadian preekampsia yang tinggi. Angka keadian uga ebih tinggi pada

    ibu hami yang o%ereight

    ). PATOFISIOLOGI

    a) 4eori keainan %askuarisasi pasenta

    !ada kehamian norma$ rahim dan pasenta mendapat airan darah dari ,abang'

    ,abang arteri uterine dan arteria o%arika. Kedua pembuuh darah tersebut menenbus

    miometrium berupa arteri arkuarta dan arteri arkuarta member ,abang arteria radiais. Arteria

    radiais menembus endometrium menadi arteri basai dan arteri basais member ,abang

    arteria spirais

    !ada hami norma$ dengan sebab yang beum eas$ teradi in&asi tro&obas ke daam

    apisan otot arteria spirais$ yang menimbukan degenerasi apisan otot tersebut sehingga

    teradi diatasi arteri spirais. In%asi tro&obas uga memasuki aringan sekitar arteri spirais$

    sehingga aringan matriks menadi gembur dan memudahkan umen arteri spirais mengaami

    distensi dan diatasi. Distensi dan %asodiatasi umen arteri spirais ini memberikan dampak 

     penurunan tekanan darah$ penurunan resistensi %as,uar$ dan peningkatan airan darahpada

    daerah uretero pasenta. Akibatnya$ airan darah ke anin ,ukup banyak dan per&usi aringan

     uga meningkat$ sehingga dapat menamin pertumbuhan anin dengan baik. !roses inidinamakan Eremodeing arteri spiraisF.

    !ada hipertensi daam kehamian$ tidak teradi in%asi se'se tro&obas pada apisan

    otot arteri spirais dan aringan matriks sekitarnya. Gapisan otot arteri spirais menadi tetap

    kaku dank eras sehingga umen arteri spirais tidak memungkinkan mengaami distensi dan

    %asodiatasi. Akibatnya$ arteri spirais reati%e mengaami %asokonstriksim dan teradiah

    hipoksia dan iskemia pasenta. Dampak iskemia pasenta akan menmbukan perubahan'

     perubahan yang dapat meneaskan pathogenesis *DK seanutnya.

    5

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    6/28

    Diameter rata'rata arteri spirais pada hami norma adaah 300mikron$ sedangkan

     pada preekamsia rata'rata 200 mikron. !ada hami norma$ %asodiatasi umen arteri spirais

    dapat meningkatkan 10H airan darah ke uteropasenta

     b) 4eori iskemia pasenta$ radika bebas$ dan dis&ungsi endote

    !asenta yang mengaami iskemia dan hipoksia akan menghasikan oksidan (radika

     bebas)$ yaitu senyaa penerima ee,tron atau atom moeku yang mempunyai eektron yang

    tidak berpasangan. 

    Saah satu oksidan penting yang dihasikan pasenta iskemia adaah radika hidroksi

    yang sangat toksis$ khususnya terhadap membrane endote pembuuh darah. Sebenarnya$

     produksi oksidan pada manusia adaah suatu proses norma$ karena oksidan memang

    dibutuhkan untuk perindungant ubuh$ Adanya radika hidroksi daam darah mungkin dahuudianggap sebagai bahan toksin yang beredar di daam darah$ makan duu *DK disebut

    EtoHaemiaF. 

    :adika hidroksi akan merusak membrane se$ yang mengandung banyak asam emak 

    tidak enih menadi peroksida emak. !eroksida emak seain akan merusak membrane se$

     uga akan merusak nukeus$ dan protein se endote. 

    !roduksi oksidan daam tubuh yang bersi&at toksin$ seau diimbangi dengan produksi

    antioksidan. 

    !eroksida emak sebagai oksidan yang sangat toksis akan beredar di seuruh tubuh

    daam airan darah dan akan merusak membrane se endote. !eningkatan oksidan ini diikuti

    oeh penurunan kadar antioksidan$ misanya %itamin

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    7/28

    • !eningkatan produksi bahan'bahan %asopressor$ yaitu endotein. Kadar ;+ (%asodiator)

    menurun$ sedangkan endotein (%asokonstriktor) meningkat$

    • !eningkatan &aktor koaguasi.

    *. DIAGNOSIS

    a. Hi"e#$ensi +es$asi,na

    - Didapatkan tekanan darah sistoik 150 atau diastoik /0 mm *g untuk pertama kainya

     pada kehamian di atas 20 minggu

    - 4idak ada proteinuria

    - 4ekanan darah kembai norma sebeum 12 minggu postpartum

    - Diagnosis hanya dibuat pada postpartum

    - Mungkin memiiki tanda'tanda atau geaa preekampsia$ misanya$ tidak nyaman atau

    trombositopenia epigastrika

    '. P#eekla&"sia

     Kriteria minimum

    - Didapatkan tekanan darah ebih atau sama dengan 150/0 mm*g seteah kehamian 20

    minggu

    - !roteinuria 00 mg25 am atau 1 = Dipsti,k 

    - 6eaa menghiang seteah 12 minggu post partum.

    Gejala yang menambah ketepatan diagnosis

    ' Didapatkan peningkatan tekanan darah sampai 1"0110 mm *g atau ebih

    ' !roteinuria 2.0 g25 diam atau urine dipsti,k 2=

    ' !eningkatan kreatinin serum >1.2 mgdG ke,uai kaau sebeumnya sudah memiiki

    riayat gangguan gina.

    ' 4rombosit ? 100$000G

    ' Adanya anemia mikroangiopJti hemoisispeningkatan GD*

    ' !eningkatam serum transaminaseAG4 or AS4

    7

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    8/28

    ' ;yeri kepaa yang hebat dan atau gangguan %isus

    ' ;yeri epigastrik persisten

     Preeklampsia ringan' Desakan   darah - 7 150/0 mm*g ? 1"0110 mm*g. Kenaikan desakan sistoik >

    0 mm*g dan kenaikan desakan diastoik 7 13 mm*g$ tidak dimasukkan daam

    kriteria diagnostik preekampsia$ tetapi peru obser%asi yang ,ermat.

    ' !roteinuria - 7 00 mg25 am umah urine atau dipsti,k - 7 1=

    '

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    9/28

    nyeri kepaa

    mata kabur 

    mua dan muntah

    nyeri epigastrium

    nyeri kuadran kanan atas abdomen

    -. Ekla&"sia

    ' Adanya keang yang timbu pada penderita preekampsia$

    ' Atau didapatkan keang pada usia kehamian di atas 20 minggu.

    %. S"e#i&",se% "#eekla&"sia

    ' 4imbunya proteinuria 00 mg25 am pada anita yang teah memiiki hipertensi

    kronik pada usia kehamian di atas 20 minggu

    ' 4eradi peningkatan mendadak daam proteinuria atau tekanan darah atau trombosit

    ?100$000 G pada anita dengan hipertensi dan proteinuria sebeum gestasi 20 minggu

    e. Hi"e#$ensi k#,nik 

    ' 4D sebeum kehamian 150/0 mm *g atau terdiagnosis sebeum kehamian 20 minggu

    $ tidak timbu penyakit tro&obas gestasiona

    ' 6eaa menetap seteah 12 minggu postpartum

    Kasi&ikasi hipertensi kronik 

    Klasiikasi Sis$,lik /&&H+0 Dias$,lik /&&H+0

     ;orma

    !rehipertensi

    *ipertensi deraat I *ipertensi

    deraat II

    ? 120

    120 9 1/

    150 9 13/

    ≥1"0

    ? 80

    80 9 8/

    /0 9 //

    ≥ 110

    (4he th :eport o& the ;ationa Lommittee (B;L)MIMs Lardio%as,uar 6uide th. 200'2005)

    . MANAGEMEN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

    .1. Pen+el,laan P#eekla&"sia Rin+an

    !engeoaan preekampsia ringan dapat se,ara -

    a. :aat aan (ambuatoir)

     b. :aat inap (hospitaisasi)

    a. Pengelolaan secara rawat jalan (ambulatoir)

    1. 4idak mutak harus tirah baring$ dianurkan ambuasi sesuai keinginannya. Di

    Indonesia tirah baring masih diperukan

    9

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    10/28

    2. Diet reguar - tidak peru diet khusus

    (. itamin prenata

    ). 4idak peru restriksi konsumsi garam

    *. 4idak peru pemberian diuretik$ antihipertensi dan sedati%um

    . Kunungan ke rumah sakit tiap minggu

    b. Pengelolaan secara rawat inap (hospitalisasi)

    1. Indikasi preekampsia ringan diraat inap (hospitaisasi)

    ' *ipertensi yang menetap seama > 2 minggu

    ' !roteinuria menetap seama > 2 minggu

    ' *asi tes aboratorium yang abnorma' Adanya geaa atau tanda 1 (satu) atau ebih preekampsia berat

    2. !emeriksaan dan monitoring pada ibu

    ' !engukuran desakan darah setiap 5 am ke,uai ibu tidur 

    ' !engamatan yang ,ermat adanya edema pada muka dan abdomen

    ' !enimbangan berat badan pada aktu ibu masuk rumah sakit dan penimbangan

    diakukan setiap hari

    ' !engamatan dengan ,ermat geaa preekampsia dengan impending e,ampsia -

    nyeri kepaa &ronta atau oksipita$ gangguan %isus$ nyeri kuadran kanan atas

    $nyeri epigastrium

    . !emeriksaan aboratorium

    ' !roteinuria dengan dipsti,k pada aktu masuk dan sekurangnya diikuti 2 hari

    seteahnya

    ' *ematokrit dan trombosit - 2 H seminggu

    ' 4es &ungsi hepar 2 H seminggu

    ' 4es &ungsi gina dengan pengukuran kreatinin serum$ asam urat$ dan @;

    ' !engukuran produksi urine setiap am (tidak peru dengan kateter tetap)

    5. !emeriksaan keseahteraan anin

    ' !engamatan gerakan anin setiap hari

    ' ;S4 2 H seminggu

    10

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    11/28

    ' !ro&i bio&isik anin$ bia ;S4 nonreakti& 

    '

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    12/28

    Pe&'e#ian $e#a"i &e%ika&en$,sa

    1) Segera masuk rumah sakit

    2) 4irah baring miring ke kiri se,ara intermiten

    ) In&us :inger Gaktat atau :inger Destrose 3 #

    5) !emberian anti keang MgS+5 sebagai pen,egahan dan terapi keang.

    !emberian MgS+5 dibagi-

    a.  Loading dose (initial dose)- dosis aa

     b.  aintainance dose- dosis anutan

    3) Anti hipertensi

    ' Diberikan - bia tensi 7 180110 mm*g atau MA! 7 12"

    ' Benis obat- ;i&edipine dosis 10'20 mg ora$ diuangi seteah 0 menit$ maksimum

    120 mg daam 25 am.

    ' ;i&edipine tidak dibenarkan diberikan di baah mukusa idah (subingua) karena

    absorbsi yang terbaik adaah meaui sauran pen,ernaan makan.

    ' Desakan darah diturunkan se,ara bertahap-• !enurunan aa 23 # dari desakan sistoik 

    • Desakan darah diturunkan men,apai - ' ? 1"0103

    • MA! ? 123

    ") Diuretikum

    Diuretikum tidak dibenarkan diberikan se,ara rutin$ karena-

    ' Memperberat penurunan per&usi pasenta

    ' Memperberat hipo%oemia

    ' Meningkatkan hemokonsentrasi.

    Diuretikum yang diberikan hanya atas indikasi -

    '

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    13/28

    diberikan MgS+5 2 gram intra%enous seama 2 menit minima 20 menit seteah pemberian

    terakhir. Dosis tambahan 2 gram hanya diberikan 1 kai saa. ia seteah diberi dosis

    tambahan masih tetap keang maka diberikan amobarbita thiopenta '3 mgkgI

     perahan'ahan

    c. Pera#atan kejang 

    - 4empatkan penderita diruang isoasi atau ruang khusus dengan ampu terang (tidak 

    diperkenankan ditempatkan diruang geap$ sebab bia teradi sianosis tidak dapat

    diketahui)

    - 4empat tidur penderita harus ,ukup ebar$ dapat diubah daam posisi 4rendeenburg$

    dan posisi kepaa ebih tinggi

    - :endahkan kepaa kebaah - diaspirasi endir daam oro&aring guna men,egah aspirasi

     pneumonia

    - Sisipkan penyekat'idah antara idah dan gigi rahang atas

    - iksasi badan harus kendor agar aktu keang tidak teradi &aktur

    - :ai tempat tidur harus dipasang dan terkun,i dengan kuat

    d. Pera#atan koma- Deraat kedaaman koma diukur dengan E6asgo'Loma S,aeF- @sahakan aan na&as atas tetap terbuka- *indari dekubitus- !erhatikan nutrisi

    e. Pengelolaan eklampsia

    - Sikap dasar pengeoaan ekampsia - semua kehamian dengan ekampsia harus diakhiri

    (diterminasi) tanpa memandang umur kehamian dan keadaan anin. erarti sikap

    terhadap kehamiannya adaah akti&.

    - Saat pengakhiran kehamian iaah bia sudah teradi stabiisasi (pemuihan)

    hemodinamika dan metaboisme ibu.

    - Stabiisasi di,apai seambat'ambatnya - 5'8 am$ seteah saah satu atau ebih keadaan$

    yaitu seteah-

    !emberian obat anti keang terakhir

    Keang terakhir

    !emberian obat'obat anti hipertensi terakhir 

    !enderita muai sadar (dapat diniai dari 6asgo'Loma'S,ae yang meningkat)

    13

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    14/28

     '. Pengobatan (bstetrik 

    Semua kehamian dengan ekampsia harus diakhiri dengan atau tanpa memandang

    umur kehamian dan keadaan anin. iamana diakhiri$ maka kehamian diakhiri bia

    sudah teradi stabiisasi (pemuihan) kondisi dan metaboisme ibu. Seteah persainan$

    diakukan pemantauan ketat untuk meihat tanda'tanda teradinya ekampsia. 23# kasus

    ekampsia teradi seteah persainan$ biasanya daam aktu 2 9 5 hari pertama seteah

     persainan. 4ekanan darah biasanya tetap tinggi seama " 9 8 minggu. Bika ebih dari 8

    minggu tekanan darahnya tetap tinggi$ kemungkinan penyebabnya tidak berhubungan

    dengan pre'ekampsia.

    .). Pen+el,laan Hi"e#$ensi K#,nik Dala& Ke!a&ilan

    4uuan pengobatan hipertensi kronik daam kehamian iaah

    ' Menekan risiko pada ibu terhadap kenaikan desakan darah

    ' Menghindari pemberian obat'obat yang membahayakan anin

    a. Pengobatan medikamentosa

    Indikasi pemberian antihipertensi adaah -

    a) :isiko rendah hipertensi

    Ibu sehat dengan desakan diastoik menetap ≥100 mm*g Dengan dis&ungsi organ dan desakan diastoik ≥ /0 mm*g

    ,) +bat antihipertensi

    !iihan pertama - Methydopa - 0.3 9 .0 ghari$ dibagi daam 2' dosis

    !iihan kedua - ;i&edipine - 0 9 120 ghari$ daam slo#-release tablet  (;i&edipine

    harus diberikan perora)

    b. Pengelolaan terhadap kehamilannya

    Sikap terhadap kehamiannya pada hipertensi kronik ringan - konser%ati& yaitu

    diahirkan sedapat mungkin per%aginam pada kehamian aterm Sikap terhadap kehamiannya pada hipertensi kronik berat - akti&$ yaitu segera

    kehamian diakhiri (diterminasi)

    Anestesi - regiona anestesi

    c. Hipertensi kronik dengan superimposed preeclampsia

    !engeoaan hipertensi kronik dengan superimposed preeclampsia sama dengan

     pengeoaan preekampsia berat

    14

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    15/28

    3. KOMPLIKASI

    a. Sousio pasenta

     b. !ayah- gina$antung$paru disebabkan edema$e%er oeh karena nekrosis

    ,. !endarahan otak 

    d. Sindrom *

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    16/28

    BAB III

    LAPORAN KASUS

    1. IDENTITAS PASIEN ;ama - ;y :M

    @mur - 0 4ahun

    Aamat - Ka%ing Seraya$ atam

    Agama - Isam

    !ekeraan - irasasta

     ;o :M - 1/"3

    2. ANAMNESIS

    a. Kel!an U$a&a

     ;yeri perut bagian baah

    '. Ri6a7a$ Pen7aki$ Seka#an+

    !asien datang dengan keuhan nyeri perut bagian baah yang terasa seperti

    diremas'remas seak 1 hari sebeum masuk rumah sakit. Semakin ama terasa semakin

    sakit namun tidak teratur$ pasien datang dengan 61!0A0 usia kehamian '8

    minggu (*!*4 - 3 ebruari 2013). !asien mengaku kadang keuar ber,ak darah dan

    endir dari kemauannya$ dan pasien sudah dipimpin mengean oeh bidan seama 1 am namun beum ada kemauan. :iayat atuh disangka$ !asien uga mengeuhkan

     pusing seak satu hari yang au. !using dirasakan terus menerus. Gemas (=)$ sedikit

    menganggu akti%itas. Keang disangka$ demam tidak ada. Keuhan mua dan muntah

    disangka. Keuhan gangguan pengihatan disangka. erdebar debar disangka$

    Keuhan nyeri epigastrium disangka. Kaki dirasakan agak bengkak kurang ebih 1

     buan yang au. AK dan A daam batas norma.

    -. Ri6a7a$ Pen7aki$ Da!leum pernah mengaami ha yang serupa.

    :iayat penyakit hipertensi disangka

    :iayat diabetes meitus disangka

    :iayat *epatitis disangka

    :iayat sakit gina disangka

    %. Ri6a7a$ Pen7aki$ Kela#+a

    Keuarga tidak ada yang mengaami ha serupa. :iayat hipertensi pada keuarga

    disangka. :iayat diabetes pada keuarga disangka.

    16

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    17/28

    e. Ri6a7a$ AN8 %an Pen+,'a$an

    Sudah " kai meakukan pemeriksaan kehamian di bidan namun hasinya baik$

    namun pada usia kehamian 8 buan$ tiba'tiba tekanan darah muai tinggi$ dan ada

    timbu ber,ak darah dan diberi obat untuk mempertahankan kehamian dan penambah

    darah.

    a. Ri6a7a$ Mens$#asi

    Menstruasi teratur seama = hari. ;yeri ketika haid disangka. Menar,he pada

    usia 1 tahun.

    . Ri6a7a$ KB

    eum pernah mengunakan K sebeumnya.

    g. Ri6a7a$ O's$e$#iSaat ini kehamian pertama

    !. S,sial Ek,n,&i

    Kesan ekonomi ,ukup. !asien menyangka merokok dan minum akoho.

    (. PEMERIKSAAN FISIK 

    a. S$a$s U&&

    ' Keadaan @mum - aik 

    ' Kesadaran - Lompos mentis' Status gii - aik  

    ' 4 - 15 ,m

    ' - 3 kg

    ' IM4 - 25$3

    '. 9i$al Si+n

    ' 4D - 1"0100 mm*g

    ' ;adi - 80 Hmenit

    ' :: - 25 Hmenit

    ' Suhu - "$30

    -. S$a$s Gene#alis

    ' Kepaa - ;ormo,hepha

    • Mata - LA (')$ SI (')$ :L (=)(=) pupi buat isokor$ diameter mmmm

    • *idung - !erna&asan ,uping hidung (') mukosa nasa norma

    • Muut - Sianosis (')

    ' Geher - !embesaran K6 (')$ !eningkatan B! (')

    ' 4horaH

    !aruInspeksi - Simetris

    17

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    18/28

    !apasi - o,a &remitus ka N ki

    !erkusi - Sonor seuruh apangan paru

    Auskutasi - esikuer$ ronkhi (')(')$ heeing (=)

    BantungInspeksi - Iktus kordis tidak terihat$ bentuk dada norma

    !apasi - Iktus kordis tidak kuat angkat

    !erkusi - atas antung norma

    Auskutasi - B I dan II$ murmur (')$ gaop (')

    ' Abdomen - Membesar (=)

    '

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    19/28

    agina 4ou,her - !embukaan 10 ,m$ !ortio edema$ ketuban sudah pe,ah$ Sarung

    tangan terihat endir dan darah.

    ). PEMERIKSAAN PENUNJANGPe&e#iksaan La' / 1):11:2;1*0

    a. Da#a! len+ka"

    ' *emogobin - 10$ grdG

    '

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    20/28

     ;ama !asien -;y. :M 0 tahun

    +perator - dr.;i Made Indri DS$ Sp. +6

    Anestesi - dr. Indra Sp.An

    4angga -15 ;o%ember 2013

    !uku 20.13 I tindakan dimuai$ !uku 21.00 I tindakan seesai

    Diakukan Spina Anestesi$ kemudian dinding abdomen ditutup dengan duk steri

    ke,uai apangan operasi. Diakukan insisi p&annenstie pada dinding perut ebih kurang

    10 ,m$ subkutis pasien di gunting$ kemudian diperebar se,ara tumpu. !eritoneum di

    gunting$ kemudian diperebar$ tampak uterus gra%id$ di,ari pika uteri$ digunting

    kemudian diperuas se,ara tumpu. Diakukan insisi S: semiunar$ kemudian

    diperuas se,ara tumpu. Ketuban dipe,ahkan didapat ketuban ernih. Anak diahirkan

    dengan mengeuarkan kepaa dengan bayi ahir pada puku 20-25 I$ BK- Gaki' aki$

    G- 000 6ram$ !-58 ,m$ AS- 8/ GKGD 2 AS 8/ Anus (=) ,a,at (') Air 

    ketuban ernih. !asenta diahirkan se,ara engkap$ diakukan pembersihan ,a%um uteri$

    kemudian diakukan penahitan uka S: se,ara euur. @terus diahit dan ,ek 

     perdarahan ('). Diakukan pembersihan rongga abdomen dan penahitan rongga

    abdomen apis demi apis.

    Diagnosa !re'+p - 61!0A0 gr aterm daam kaa II memanang dari uar =

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    21/28

    5. FOLLO< UP POST S8

    Tan++al S O A P13

     ;o%ember 

    2013

     ;yeri bekas

    operasi (=)

    demam (')

     pusing (=)

    mua (')

    muntah (')

    Makan dan

    minum - dbn!erdarahan

    (&ek)

    ASI (=)

    4D - 150/0

     ; - "8Hmenit

    S - 3

    :: - 20 H

    :e&eks patea

    (=)

    @rine +utput

    1530 ,,25

     am

    !H Gab

    *emogobin-

    10$ grdG

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    22/28

    ASI (=)

    1

     ;o%ember 

    2013

     ;yeri post op

     berkurang$

     pusing (')$

    demam (')

    !erdarahan

    (')

    ASI (=)

    4D - 12080

     ; - 85Hmenit

    S - "$

    :: - 22

    !ost

    SL *

    =

    A88 Plan+

    +bat yang dibaa puang-

    ' Le&iHime 2H1' Dopamet H1

    ' As. Me&enamat H1

    ' S 1H1

    ' it , 2H1

    BAB I9

    PEMBAHASAN

    Daam pembahasan ini$ penuis akan membandingkan antara ha'ha yang terdapat

    daam teori dan kasus pasien ;y.:M dengan kasus kaa II memanang dan preekamsi berat.

    Seain itu penuis meneaah tentang ha' ha yang dapat memperkuat diagnosa serta tindakan

    yang diakukan dengan baik . Kemudian$ penuis membuat dokumentasi dengan

    menggunakan metoda S+A! dari data sekunder yang teah ada. Adapun ha 9 ha yang

     penyusun temukan seama meakukan pengkaian terhadap data sekunder mengenai asuhan

    dengan preekamsi berat adaah sebagai berikut -

    A.  Data subekti& 

    1.  iodata

    22

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    23/28

    !ada kasus ini biodata sudah ter,antum terutama umur penting ditanyakan$ karena ikut

    menentukan prognosa kehamian. Kaau umur terau anut atau terau muda maka

     persainan ebih banyak beresikoF.

    @mur penting ditanyakan karena merupakan &aktor predisposisi teradinya (!3 tahun. (pada kasus ini tidak ada

    hubunganya antara kasus dengan teori karena pada kasus pasien berumur 0 tahun)

    2. Keuhan @tama

    Keuhan utama pada kasus ini sesuai dengan geaa dari partus tak mau di tambah adanya

     preekamsi berat$ seperti adanya edema portio dan tekanan darah yang tinggi

    .  :iayat kehamian sekarang

    Adaah untuk mengetahui tentang *!*4$tanda bahaya$konsumsi obat$ dan antenata ,are.

    (*!*4) kehamian biasanya dihitung dengan satuan minggu$ yang dimuai dari hari pertama

    haid terakhir. !ada kasus ibu mengatakan haid pertama haid terakhirnya adaah pada tangga

    3 ebruari 2013 dengan begitu dengan menggunakan rumus ;aege daam buku +bstetri

    &isioogis taksiran persainan ibu yaitu tangga 12 ;o%ember 2013. Dan umur kehamian

    seharusnya 8'/ minggu.

      Antenata,are

    Dari data yang didapat sudah baik karena pasien meakukan pemeriksaan antenata,are sudah

    " kai. Kebiaksaan !rogram menurut *+ Kunungan A;L sebaiknya diakukan paing

    sedikit 5 kai seama kehamian yaitu -

    1 kai pada trimester I$1 kai pada trimester II.2 kai pada trimester III

    !emeriksaan pertama diakukan segera seteah diketahui terambat haid.

    Kunungan A;L yang baik adaah -

    ' setiap buan sampai umur kehamian 28 minggu

    ' setiap 2 minggu sampai umur kehamian 2 minggu

    ' setiap 1 minggu seak kehamian 2 minggu sampai teradi keahiran.

    @ntuk mendeteksi sedini mungkin teradinya kompikasi pada kehamian tetapi seain dari

     pemeriksaan A;L yang teratur kita sebagai tenaga kesehatan harus memberikan konseingtentang poa nutrisi$ beban pekeraan$ tanda'tanda bahaya$ poa eiminasi$ poa hidup sehat

    dan ain'ain.

    5.  :iayat kehamian yang au

    !ada kasus ini pasien mengatakan baha pasien beum pernah keguguran dan ini merupakan

    kehamian yang pertama$ ini sesuai dengan teori dimana keadian preekamsi ebih banyak 

    teradi pada primigra%ida dibanding mutigra%ida daam uku +bstetri isioogi

    3.  :iayat haid

    !ada kasus pada riayat menstruasi ditanyakan tentang menar,e$ sikus$ banyaknya$

    dismenor$ dan amanya haid.F menurut buku +bstetri isioogis men,antumkan baha

    23

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    24/28

    riayat haid yang peru ditanyakan adaah menar,e$ sikus$ banyaknya darah yang keuar$

    dismenor atau tidak$ dan amanya haidF.haid terakhir$ teratur tidaknya haid$ dan sikusnya

    dipergunakan untuk menghitung tangga persainan.

    ".  :iayat kesehatan penyakit yang diderita sekarang dan au

    !ada kasus pasien tidak mempunyai riayat penyakit *ipertensi$ pada buku Imu Kebidanan

    Sarono !rairahardo menerangkan kaau preekamsi teradi pada umur kehamian >0

    minggu dan tidak terdapat riayat hipertensi sebeumnya ini sesuai antara teori dengan kasus

    karena pada kasus didapat baha pasien tidak mempunyai riayat penyakit *ipertensi.

    .  :iayat keuarga kesehatan penyakit yang diderita sekarang dan au

    !ada kasus ini tidak ditanyakan riayat kesehatan penyakit yang diderita sekarang dan au

     pada keuarga$ padaha itu sangat penting karena ada beberapa penyakit yang dapat

    diturunkan seperti asma$ gina$ hipertensi atau penyakit menuar karenaF hipertensi

    merupakan saah satu nya pada buku Imu Kebidanan Sarono !rairohardo mengatakan

     baha &aktor hipertensi saah satunya adaah riayat keuarga.(tidak ada kesesuaiyan antara

    kasus dan teori karena pada kasus tidak ditanyakan riayat penyakit dan kesehatan keuarga)

    8.  :iayat Sosia

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    25/28

    •  Muka -pada kasus tidak diakukan pemeriksaan muka$ padaha daam buku +bstetri

    isioogis mengatakan preekamsi maupun ekamsi terdapat pembengkakan pada daerah

    tangan dan muka.

    •  Abdomen -pada kasus diakukan pemeriksaan seperti. Apakah perut membesar kedepan atau

    kesamping$ pigmentasi inea nigra$ ;ampakah pergerakan anak atau kontraksi rahim$ adakah

    striae ga%idarum atau bekas uka.

    'pada kasus pasien tidak terdapat uka bekas operasi dan uterus membesar

    '4@-1 menurut +bstetri isioogis pengukuran 4@ diakukan untuk mengetahui tuanya

    kehamian.4@ ebih dari usia kehaian dapat di,urigai bayi besar$ poyhidramnion$ dan

    gemei.

    !ada buku +bstetri isioogis ,ara meakukan papasi iaah menurut Geopod yang terdiri atas

    5 bagian-

    'eopod 1- 4entukan bagian apa dari anak yang terdapat daam &undus. Si&at kepaa adaah

    keras$ bundar dan meenting. Si&at bokong unak$ kurang bundar dan kurang meinting. !ada

    etang intang &undus uteri kosong. !ada kasus di simpukan etak bokong

    'eopod II- !ada bagian kiri ibu terdapat keras panang seperti papan (punggung)$ dan pada

     bagian kanan ibu teraba unak bagian'bagian ke,i$ ekstremitas.pada buku +bstetri isioogis

     baha Geopod II terutama untuk menentukan dimana etaknya punggung anak dan dimana

    etaknya bagian' bagian ke,i dari anin.

    'eopod III- pada bagian baah teraba keras$ buat meenting (kepaa)$ tidak bisa digerakan.

    +bstetri isioogis baha Geopod II terutama untuk menentukan dimana etaknya punggung

    anak dan dimana etaknya bagian' bagian ke,i dari anin.

    'eopod I- kepaa beum masuk !A!$ kon%ergen$ pada buku +bstetri isioogis Geopod I

    untuk menentukan apa yang menadi bagian baah dan berapa masuknya bagian baah

    kedaam rongga panggu.

    !emeriksaan agina tou,her didapatkan pembbukaan engkap namun portio terihat edema

    dan %u%a uga terihat edema dimungkinkan teradi karena adanya obstruksi aan ahir.

    • 

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    26/28

    Menurut Sarono !rairahardo pada buku Imu Kebidanan$ diagnosis dapat

    ditegakan dari beberapa hasi pemeriksaan diantaranya hasi anamnesa$ pemeriksaan &isik$

    dan pemeriksaan anuran. *asi peneitian menunukan baha pada data subekti& ditemukan

    keuhan utama seperti sudah satu buan mengaami bengkak' bengkak dan tekanan darahnya

    naik. Kemudian dari hasi pemeriksaan &isik dan pemeriksaan uar terdapat pembengkakan

     pada daerah ekstremitas tekanan darah tinggi dan bagian terendah anin beum masuk !A!$

    dan hasi pemerikasaan eb baha protein urine !+S(==). Anaisa yang ditentukan

    disesuaikan dengan hasi pengkaian dari data subekti& dan data obekti& yang ditemukan.

    Dimana dari data yang ada$ dapat ditegakan diagnose 6 1!0A0 gra%ida 8'/ minggu dengan

    kaa II memanang dari uar = preekamsi berat. Dan masaah potensia yang akan teradi

    adaah pada ibu akan teradi ekamsi dan pada anin akan mengakibatkan as&iksia$dan

    menyebabkan mortaitas perinata karena pada preekamsi peredaran darah ke uterus dan

     pasenta kurang memadai sehingga anak akan kekurangan +2.

    D.  !enataaksanaan

    !enataaksanaan sudah sesuai dengan teori karena pada kasus ini daam penataaksanaannya

     pasien diberikan drip MgS05 sehingga pasien tidak mengaami keang$ sesuai dengan teori

    Epada buku Imu Kebidanan Sarono prairohardo di ,antumkan pada kasus preekamsi

     berat obat yang diberikan yaitu obat antikeang seperti MgS+5F.!emberian MgS+5 per I

    1.  Dosis aa 5 gram (20 ,, MgS+5 20#) daam 100 ,, :G

    2.  Dosis pemeiharaan 10 gram (30 ,, MgS+5 20# ) daam 300 ,, ,airan :G 20'0 gtt menit.

    !ada pasien ini diakukan se,tio ,esaria dikarenakan seain adanya preekamsi uga karena

    adanya edema portio yang menandakan kemungkinan adanya partus tak mau karena adanya

    obstruksi atau haangan di aan ahir. Kemudian diberikan obat obatan ain seperti-

    ' Ineksi Le&triaHone 2H1 gram untuk men,egah in&eksi

    ' Ineksi deHamethasone 1amp untuk men,egah adanya *

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    27/28

    DAFTAR PUSTAKA

    1.  iiams B. iiams +bstetri,s. ;e Oork- M,6ra'*i Medi,a !ubishing

    Di%isionC 200.

    2.  Mier DA. *ypertension in !regnan,y. In- DeLherney A*$ ;athan G$ 6oodin 4M$

    Gau&er ;$ editors. Lurrent Diagnosis P 4reatment +bstetri,s P 6yne,oogy. 10 ed. @nited

    States o& Ameri,a- M,6ra'*i LompaniesC 200.

    .  agner GK. Diagnosis and Management o& !ree,ampsia. Ameri,an amiy

    !hysi,ian. 2005C.

    5.  K S*$ Lhabi S$ rey D. *ep Syndrome. B +bstet 6yne,o India. 200/.

    3.  Gim K'*. !ree,ampsia 2011 Qupdated 10 ;o%ember 2011RC A%aiabe &rom-

    .emedi,ine.,om

    ".  Sibai M.

  • 8/20/2019 LAPORAN KASUSPreeklamsi Berat Revisi Fix

    28/28