Pengendalian Penyakit Menular Ketika Bencana

39
Oleh : Ika Rahmawati, S.Kep.Ns, M.Kep PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR KETIKA BENCANA

Transcript of Pengendalian Penyakit Menular Ketika Bencana

PENGENDALIAN PENYAKIT MANULAR KETIKA BENCANA

Oleh :Ika Rahmawati, S.Kep.Ns, M.KepPENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR KETIKA BENCANA

Bencana mengakibatkan penularan penyakit luasEndemik penyakit(Muncul kasus baru melampaui jumlah, perlu langkah mendesak pengendalian penyakit).PENULARAN PENYAKIT DI DAERAH ENDEMIKDi daerah endemik terdapat potensi kontak antara kuman patogen dan manusia kemudian berlanjut menjadi infeksi.Proses infeksi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor resiko penularan yaitu tempat (lingkungan, geografi baik tempat sekarang maupun tempat lama populasi berada), dan perilaku manusia terutama sebagai anggota populasi dan masyarakat.PENULARAN PENYAKITTerjadi dari :Sumber tunggal (point source) Air, makanan, vektor, dari sumber yang sama penyakit menyerang sekelompok populasi.Manusia ke manusia Infeksi melalui titik ludah (droplet Infection), penyakit ditularkan dari penderita kepada orang yang tidak sakit.

FAKTOR TERKAIT DENGAN PERUBAHAN POLA DAN JENIS PENYAKIT KETIKA BENCANAKerumunan manusia korban bencana dalam jumlah besar dan waktu pendek.Interaksi dengan populasi asing di tempat pengungsian.Penurunan daya tahan tubuh populasi karena tekanan fisik dan psikis.Kondisi lingkungan yang tidak mendukung.Tidak berfungsinya sistem pelayanan kesehatan akibat kelumpuhan atau kehancuran sistem karena bencana.Cont...Terputusnya upaya-upaya sebelumnya dalam pengendalian penularan penyakit menular.Berkembangnya faktor baru penularan penyakit dalam lingkungan seperti kondisi fisik (tempat perindukan), biologi (vektor), kimia (zat radioaktif).FAKTOR RESIKO PENINGKATAN INSIDEN PENYAKIT MENULAR PADA KEJADIAN BENCANAAdanya agen patogen setempat yang asing bagi korban bencana yang datang.Kelelahan, stres para korban bencana.Penurunan kekebalan tubuh para korban bencana.Kepadatan di tempat pengungsian.Proporsi anak-anak yang banyak.Kelangkaan air bersih.Kelangkaan sarana dasar sanitasi.Sumber air yang tidak amanKelangkaan higiene perseoranganPeningkatan jumlah vektorAngka kurang gizi besarKelangkaan sarana kesehatan preventif (Imunisasi)Kelumpuhan/kehancuran sarana pelayanan dasar kesehatanRuntuhnya struktur keluargaCont...A. Penyakit akut pasca bencana.B.Penyakit ikutan pada beberapa hari-minggu pasca bencanaC. Masalah kesehatan mental akibat bencana.

MASALAH KESEHATAN PASCA BENCANAA. Penyakit akut pasca bencana. yaitu penyakit yang berhubungan langsung dengan bencana yang terjadi. Misalnya : kasus gempa bumi di Padang tanggal 30 September 2009. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa cedera utama akibat gempa adalah cedera kepala dan patah tulang.B.Penyakit ikutan pada beberapa hari-minggu pasca bencanaPenyakit yang ditularkan dari udara : ISPA, Campak, TB paru, Meningitis/meningococus, Difteri.Berasal dari kotoran (melalui makan dan minum) : Diare, Demam tifoid, Cholera, Disentri shigellosis, Hepatitis virus A.Yang ditularkan melalui vektor : DHF, Malaria, Relapsing fever (louse borne, tick borne), Louse borne typhus.Penyakit-penyakit lain : Infeksi kulit seperti Scabies, Tetanus, Rabies, Heat stress.ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)ISPA terjadi karena masuknya kuman/mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.GEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATANSemua gejala pilek, batuk berat, demam. Pneumonia : disertai nyeri dada dan nyeri diantara belikat.Higiene yg buruk, kepadatanKomplikasi berat oleh influenza & pneumonia, terutama kelompok beresikoCAMPAKGEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATANPada anak, demam, kataral, bercak di mulut makulopapuler, bercak kemerahan di kulitSanitasi buruk, kepadatanBronkhopneumonia, case fatality rate tinggiTB PARUGEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATAN Lemah Batuk-batuk BTA (+)Penularan melalui titik ludah (Partikulat di udara)/kepadatanParu-paru mengempis (Atelectasis)

MENINGITIS MENINGOCOCUSGEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATANSakit kepalaDemamKaku kudukTemuan laboratorium dalam cairan tulang belakangKepadatanSering mematikan jika pengobatan terlambat, gangguan neurologis segera sembuhDIFTERIGEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATANBatukNyeri kerongkongan DemamBercak putih khas pada tonsilKepadatan, higiene yang burukAsfiksia, kelainan jantungDIAREGEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATANKotoran cair dg /tanpa darah &lendir, BAB lebih dari 3x/hariDapat disertai demam, nause, muntahKontaminasi air, minuman, makanan, sanitasi&higiene yang burukDehidrasi terutama anak-anak (ubun-ubun&sekitar mata cekung, kulit keriput, miksi kurang, kulit tidak lentur), Gagal ginjal, SepsisDEMAM TIFOIDGEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATANDemam tinggi, kadang-kadang delirium, nausea/rasa penuh di lambung, konstipasi atau diareKontaminasi air, minuman, makanan, sanitasi & higiene burukTanpa terapi yang tepat berpotensi mematikanCHOLERAGEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATANDiare beratAgak demamSpasme abdomenKotoran seperti air cucian berasDehidrasiBerat badan cepat menurunKontaminasi air, minuman, atau makanan, sanitasi & higiene burukDehidrasi cepat terutama anak-anak(ubun-ubun & sekitar mata cekung, kulit kering keriput, miksi kurang, kulit ditarik tidak balik), Gagal ginjal, SepsisDISENTRI SHIGELLOSISGEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATANDiare berdarahDemamNyeri perutMuntahKontaminasi air, minuman, makanan, sanitasi & higiene burukCase fatality rate mungkin tinggiHEPATITIS VIRUS AGEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATANNauseaDemam ringanKulit, kuku, bola mata kuningUrine kuning gelapKotoran pucatPenularan manusia ke manusia/kepadatan, kontaminasi air, minuman, makanan, sanitasi & higiene perseorangan burukKambuh, pada usia lanjut penyakit dapat manjadi lama

DHFGEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATANDemam tinggiNyeri sendi & ototBintik-bintik merah divoler lengan bawah/rumpel-leede test (+)Perindukan nyamuk Aedes (Genangan air alami atau buatan)Sembuh sendiri tetapi kadang-kadang mematikan

MALARIAGEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATANDemam tinggi menggigilNyeri otot & tulangSakit kepalaKadang muntah & diarePerindukan Anophelles di dalam genangan airDapat mematikan, pengobatan harus cepat dalam 48 jam pertamaRELAPSING FEVER (LOUSE BORNE, TICK BORNE)GEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATANInterval-interval demam akutTidak higienis, gigitan tungau,kutu, kepadatanDapat fatal, tergantung pada kekebalan tubuh penderitaLOUSE BORNE TYPHUSGEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATANDemam lamaNyeri badanSakit kepalaTidak higienis, gigitan kutu, kepadatanTanpa pengobatan data fatalINFEKSI KULIT SEPERTI SCABIESGEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATANRadang pada lipat tangan & paha, sela jariPenularan manusia ke manusia/kepadatan, higiene perseorangan burukSembuh bila diobati

TETANUSGEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATANRisus sardonicusTrismusKaku kuduk, bahu, punggungLuka, higiene burukBila diobati dengan benar Mortality rate 10%

RABIESGEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATANHiperaktifParalisisDisorientasiLemahSakit kepalaGigitan hewan terutama anjing yang tertulari virus rabiesTanpa pengobatan fatalHEAT STRESSGEJALAFAKTOR RESIKO LINGKUNGANBAHAYA KESEHATANSuhu tubuh naikNauseaMuntahSakit kepalaSuhu udara sangat tinggiResiko komaC. Masalah kesehatan mental akibat gempa.Akibat kehilangan rumah, kehilangan anggota keluarga atau trauma karena ketakutan yang mendalam.Penyakit psikologis/trauma berkepanjangan akibat reaksi stres akut saat bencana bisa menetap menjadi kecemasan yang berlebihan. FUNGSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULARTidak muncul sumber baru penularan penyakit berupa penderita penyakit dan kelompok karier.Tidak muncul kembali ancaman penyakit lama.Tidak terjadi letupan perubahan pola penularan penyakit.Tidak terjadi letupan akibat bertambahnya kerawanan.Tidak terjadi perluasan penyebaran penyakit yang sebelumnya bukan prioritas.Angka morbiditas dam mortalitas tidak meninggi akibat keterlambatan deteksi dan respons terhadap kemungkinan epidemi.Tidak muncul resistensi obat, dll.PERSIAPAN MENHADAPI BENCANA DAN KEADAAN DARURATPelatihan tenaga kesehatan dalam mengidentifikasi dan managemen penyakit-penyakit menular yang diperkirakan akan muncul saat bencana.Persiapan sarana dan prasarana diagnostik, pengobatan dan langkah-langkah kesehatan lingkungan.Menggiatkan sistem surveilens kesehatan, melaksanakan protokol managemen informasi penyakit-penyakit.Membangkitkan kesiagaan masyarakat tentang penyakit menular yang diperkirakan akan terkena bencana.PENGENDALIAN PENYAKIT MENULARPencegahan PrimerPencegahan SekunderPencegahan TersierSanitasi lingkunganSistem pemasokan panganLayanan kesehatanSistem pemasokan panganLayanan kesehatanLayanan MedikSistem kesehatanLayanan SosialPENCEGAHAN PRIMERMenjaga kesehatan dengan cara menyingkirkan penyebab penyakit dan faktor resiko yg berpotensi menjauhkan individu dari kesehatan optimal.Upaya mengurangi insidens penyakit, cedera, kematian dini di dalam masyarakat. Caranya dengan : menghilangkan agen penyakit, mencegah transmisi penyakit (imunisasi, sanitasi makanan, pasteurisasi susu.Melindungi pekerja terhadap pemajanan substansi toksik di tepat kerja dengan memakai alat-alat pelindung (Safety equipment).PENCEGAHAN SEKUNDERDeteksi dini sebelum sempat berkembang dan menimbulkan kerusakan permanen.Mengurangi prevalensi penyakit dan cacat dengan cara : melakukan uji penyaringan (screening test) misalnya pemeriksaan tinja untuk mencari telur cacing.Pengkajian : cepat, rinci, masa pemulihanPenentuan prioritas programPenentuan pencapaian, obyektif, dan strategiTAHAP-TAHAP PENGENDALIAN PENYAKIT MENULARPENANGGULANGAN PASCA BENCANATata kelola lingkungan pasca bencana Ketersediaan fasilitas sanitasi Supplay makanan dan air bersih Pengiriman relawan-relawan ke lokasi bencanaSekianDan Terima kasih