65873342 Laporan Kp PDF
-
Upload
andi-yoesoef -
Category
Documents
-
view
268 -
download
0
Transcript of 65873342 Laporan Kp PDF
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
1/75
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“Studying Wastewater Treatment System and Evaluating Chemical
Injection Performance” at Lawe-Lawe Terminal
Chevron Indonesia Company
Diajukan oleh:
Yudi Atmojo Mandiro 114.070.010
Alloysia Rosnita Bahy 114.070.063
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN “KEBUMIAN”
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2011
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
2/75
HALAMAN JUDUL
LAPORAN KERJA PRAKTEK
“Studying Wastewater Treatment System and Evaluating Chemical
Injection Performance” at Lawe-Lawe Terminal
Chevron Indonesia Company
Pada Program Studi Teknik Lingkungan “Kebumian”
Fakultas Teknologi Mineral
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
2011
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
3/75
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
4/75
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
5/75
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. iv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… vi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………….. 1
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek…………………………………… 4
1.3 Manfaat Kerja Praktek……………………………………………….. 5
1.4 Metode Kerja…………………………………………………………. 6
1.5 Ruang Lingkup Studi………………………………………………… 6
1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan……………………………………… 7
BAB II PROFIL INSTANSI
2.1 Chevron Indonesia Company…………………………………………. 8
2.2 Profile Perusahaan…………………………………………………….. 10
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan……………………………………….. 11
2.4 Fasilitas Pendukung…………………………………………………… 122.5 Terminal Santan……………………………………………………….. 12
2.6 Terminal Lawe-Lawe…………………………………………………. 14
BAB III METODE KEGIATAN KERJA PRAKTER
3.1 Tempat………………………………………………………………… 15
3.2 Waktu…………………………………………………………………. 15
3.3 Jadwal Kegiatan………………………………………………………. 15
3.4 Metodologi……………………………………………………………. 18
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA
4.1 Proses Pengolahan Minyak…………………………………………… 20
4.2 Deskripsi Proses………………………………………………………. 21
4.3 Aktifitas Process Plant………………………………………………... 23
4.4 Spesifikasi Alat-alat Utama Proses…………………………………… 26
4.5 Pig Launching & Receiving…………………………………………... 36
4.6 Sistem Drainase & Pengelolaan air Limbah………………………….. 37
4.7 Laboratorium………………………………………………………….. 46
4.8 Injeksi Bahan Kimia…………………………………………………... 54
4.9 Analisa………………………………………………………………… 57
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
6/75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………. 59
5.2 Saran…………………………………………………………………... 60
DAFTAR PUSTAKA
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
7/75
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sumber Minyak Bumi…………………………………………. 2
Gambar 2. Proses Pembentukan Karbon………………………………….. 2
Gambar 3. Proses Interaksi Batuan Induk Dengan Hidrogen...................... 3
Gambar 2.1 Design Logo Perusahaan…………………………………….. 8
Gambar 2.2 Lokasi Terminal Santan……………………………………… 12
Gambar 2.3 Lokasi Terminal Lawe-Lawe………………………………… 14
Gambar 4.3 Contoh chemical yang di injeksi………………………………25
Gambar 4.4.1 High Pressure Separator……………………………………. 26
Gambar 4.4.2 Crude-crude Heat Exchanger………………………………. 27
Gambar 4.4.3 Crude-crude Heat Exchanger………………………………. 28
Gambar 4.4.4 Direct Fired Crude Heater………………………………….. 30
Gambar 4.4.5 Low Pressure Separator…………………………………….. 31
Gambar 4.4.6 Low Pressure Separator…………………………………….. 31
Gambar 4.4.7 Gas Boot and Stabilizer Tank………………………………. 32
Gambar 4.4.8 Proses Separasi di Dehydrator……………………………… 33
Gambar 4.4.9 Proses di Dehydrator……………………………………….. 34
Gambar 4.4.10 Dehydrator………………………………………………… 34
Gambar 4.4.11 Storage Tank………………………………………………. 35
Gambar 4.5. Pig……………………………………………………………. 37
Gambar 4.6.1 Hydrocyclone………………………………………………..39
Gambar 4.6.2 Classifier……………………………………………………..41
Gambar 4.6.3 API Separator………………………………………………..42
Gambar 4.6.4 Wemco Depurator…………………………………………... 43 Gambar 4.6.5 Bagian-bagian Dari Wemco…………………………………44
Gambar 4.7.1 Sample Air………………………………………………….. 49
Gambar 4.7.2 Sample Minyak Outlet Dehydrator…………………………. 50
Gambar 4.7.3 Alat Water Bath…………………………………………….. 50
Gamabr 4.7.4 Hasil Analisa Sample………………………………………..51
Gambar 4.7.5 Analisa Kandungan Phenol………………………………….51
Gambar 4.7.6 Alat-alat analisa……………………………………………...52
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
8/75
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Diskripsi kegiatan………………………………………………… 15
Tabel 2. Standar Baku Mutu Air Limbah………………………………….. 53
Tabel 3. Hasil Analisa Laboratorium……………………………………….56
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
9/75
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayat-Nya sehingga penulis dapat berkesempatan untuk melakukan kerja praktek di
PT. Chevron Indonesia Company dan menyelesaikan laporan kerja praktek ini
dengan judul “Studying Wastewater Treatment System and Evaluating
Chemical Injection Performance”
Penulis selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam melakukan
kerja praktek dan dalam mengerjakan laporan ini, sehingga dapat berguna bagi
penulis, PT. Chevron Indonesia Company, masyarakat, institusi lain maupun teman-
teman Mahasiswa Teknik Lingkungan “Kebumian” UPN “Veteran” Yogyakarta.
Namun dalam melakukan kerja praktek dan penulisan laporan ini, penulis meyakini
bahwa masih banyak kekurangan yang ada. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan
masukan kritik dan saran yang membangun guna kebaikan bersama.
Dalam pengerjaan Kerja Praktek ini, penulis juga ingin menyampaikan rasa
tarima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah banyak
membantu penulis dalam mengerjakan Kerja Praktek ini.
Adapun pihak-pihak tersebut adalah :
1. Bapak Ir. Soeharwanto, MT sebagai Ketua Program Studi teknik Lingkungan
“Kebumian”, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “V” Yogyakarta.
2.
Bapak Ir. Andi Sungkowo, Msi sebagai dosen wali penulis pada Program
Studi Teknik Lingkungan “Kebumian”, Fakultas Teknologi Mineral, UPN
“Veteran” Yogyakarta.
3.
Bapak Ir. Lela Widagdo, Msi sebagai dosen pembimbing Kerja Praktek pada
Program Studi Teknik Lingkungan “Kebumian”, Fakultas Teknologi Mineral,
UPN “Veteran” Yogyakarta.
4. Bapak dan Ibu penulis yang telah memberikan semangat, nasehat dan segala
dukungan baik moral maupun materi, sehingga kerja praktek ini berjalan
dengan lancar. Penulis mengucapkan banyak terimakasih.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
10/75
5. Aryanto, Ernest Yulian Wardhana, Virgielius Belo Toby terimakasih telah
saling memberi semangat, sukses buat teman-teman semua.
6. Bapak Alvin Reginald (OE/HES) sebagai pembimbing Kerja Praktek di
Chevron Indonesia Company, Balikpapan.
7. Bapak Suparno (TRAINING) Chevron Indonesia Company, Balikpapan.
8. Bapak Dedi Menzano (TRAINING) Chevron Indonesia Co, Balikpapan.
9.
Bapak Wijayanto (Team Leader, Process Plant) Chevron Indonesia Co,
Lawe-Lawe Terminal.
10. Mas Husni (Process Plant) Chevron Indonesia Co. Lawe-Lawe Terminal.
11. Pak Imam (Process Plant) Chevron Indonesia Co. Lawe-Lawe Terminal.
12. Mas Nasrul (Process Plant) Chevron Indonesia Co. Lawe-Lawe Terminal.
13. Mas Fery (Process Plant) Chevron Indonesia Co. Lawe-Lawe Terminal.
14. Mbak Tri Jayaningsih (Process Plant) Chevron Indonesia Co. Lawe-Lawe
Terminal.
15. Bapak Agung Martani (Team Leader Laboratory) Chevron Indonesia Co.
Lawe-Lawe Terminal.
16.
Mas Hatta (Laboratory) Chevron Indonesia Co. Lawe-Lawe Terminal.
17.
Bapak Rohmansyah (Transportation) Chevron Indonesia Co. Lawe-Lawe
Terminal.
Serta berbagai pihak yang lain yang telah membantu penulis pada saat kerja
praktek ini berlangsung, penulis sekali lagi mengucapkan banyak terimakasih
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
11/75
Song by “Efek Rumah Kaca – Jangan Bakar Buku”
Karena setiap lembarnya, mengalir berjuta cahaya
Karena setiap aksara, membuka jendela dunia
Kata demi kata mengantarkan fantasi, habis sudah
Bait demi bait pemicu anestesi, hangus sudah
Karena setiap agungnya membangkitkan dendam yang reda
Karena setiap dendamnya menumbuhkan hasutan baka
Ya Allah, berilah saya ilmu,
Tambahkanlah saya ilmu,
Dan berilah manfaat atas ilmu yang telah saya peroleh, amen.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
12/75
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam yang sangat
bermanfaat dalam kehidupan manusia. Saat ini, minyak dan gas bumi merupakan
sumber daya energi yang telah banyak digunakan baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain. Perkembangan teknologi dan industri di Indonesia juga tidak
terlepas dari peranan minyak dan gas bumi sebagai sumber daya energi, oleh karena
itu Indonesia sebagai salah satu negara penghasil minyak dan gas bumi terbesar
sangat membutuhkan tenaga ahli yang berkualitas tinggi untuk dapat mengeksplorasi
dan mengekploitasi minyak dan gas bumi dari sumur-sumurnya, untuk selanjutnya
diolah menjadi produk-produk yang bernilai ekonomis.
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang
dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat
gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa
area di kerak Bumi.Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai
hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi.
Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon, senyawaan hidrogen dan karbon.
Empat alkana teringan- CH4 (metana), C2H6 (etana), C3H8 (propana), dan C4H10
(butana) - semuanya adalah gas yang mendidih pada -161.6 °C, -88.6 °C, -42 °C, dan
-0.5 °C, berturut-turut (-258.9°, -127.5°, -43.6°, dan +31.1° F).
Secara singkat dijelaskan bahwa minyak bumi dihasilkan dari (sisa)
organisme. Baik hewan maupun tumbuhan yang hidup dan telah mati pada jutaan
tahun bahkan milyaran tahun yang lalu. Organisme ini bersifat mikroskopis.
Karenanya diperlukan berjuta- juta bahkan tak terkiranya organisme tersebut untuk
membentuk hidrokarbon.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Metanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Propanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Butanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Butanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Propanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Metanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Latinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
13/75
2
Gambar 1. Ganggang dan Biota–
Biota Laut Sumber Minyak
Bumi.
Gambar diatas menunjukan organisme selain ganggang, biota-biota lain yang
berupa daun-daunan juga dapat menjadi sumber minyak bumi. Tetapi ganggang
merupakan biota terpenting dalam menghasilkan minyak.
Namun dalam studi perminyakan diketahui bahwa tumbuh-tumbuhan tingkat
tinggi akan lebih banyak menghasilkan gas ketimbang menghasilkan minyak bumi.
Hal ini disebabkan karena rangkaian karbonnya juga semakin kompleks.
Gambar 2. Proses pembentukan
karbon dari ganggang menjadi
batuan induk.
Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan teredapkan di dasar
cekungan sedimen. Keberadaan ganggang ini bisa juga dilaut maupun di sebuah
danau. Jadi ganggang ini bisa saja ganggang air tawar, maupun ganggang air laut.
Tentu saja batuan yang mengandung karbon ini bisa batuan hasil pengendapan di
danau, di delta, maupun di dasar laut. Batuan yang mengandung banyak karbon ini
yang disebut Source Rock (batuan Induk) yang kaya mengandung unsur karbon
(high TOC-Total Organic Carbon).
http://rovicky.files.wordpress.com/2008/02/minyak-2.jpghttp://rovicky.files.wordpress.com/2008/02/minyak-1.jpg
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
14/75
3
Proses pembentukan carbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat
spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak
atau gasbumi.
Gambar 3. Proses interaksi batuan
induk dengan hidrogen
membentuk hidrokarbon dan
kemudian bermigrasi dari batuan
induk dan terperangkap dalam
jebakan.
Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang termatangkan ini tentusaja
berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, minyak bumi yang mentah ciri
fisiknya berbeda dengan air. Dalam hal ini sifat fisik yang terpenting yaitu berat-jenis
dan kekentalan.Minyak yang memiliki BJ lebih rendah dari air ini akhirnya akan
cenderung ber”migrasi” keatas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan
yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap atau lebih
sering disebut terperangkap dalam sebuah jebakan (trap).
Untuk pemanfaatannya minyak bumi maka perlu adanya kegiatan ekplorasi
dan eksploitasi. Ekplorasi adalah kegiatan untuk mencari dan menentukan cadangan
(sumber) minyak dalam perut bumi. Karena itu perlu kemampuan membaca perut
bumi, untuk membaca isi perut bumi maka perlu dilakukan survei geologi, geofisika
(gravitasi, magnetik, dan seisemik).
Namun tetap kita sadari bahwa kegiatan industri minyak dan gas pasti selalu
menghasilkan produk-produk yang tidak di inginkan dari proses produksinya yang di
sebut limbah, baik berupa cairan (liquid), gas, maupun padatan.
Limbah ini harus di olah sedemikian rupa agar pada saat di kembalikan lagi ke alam
tidak membahayakan bagi makhluk hidup di sekitar tempat pembuangannya dan
tidak berdampak luas terhadap lingkungan.
Secara umum terdapat dua sistem teknologi penanganan limbah/sanitasi
kususnya limbah cair, yaitu sistem penanganan setempat (on-site sanitation) dan
http://rovicky.files.wordpress.com/2008/02/minyak-41.jpg
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
15/75
4
sistem penanganan terpusat (off-site sanitation), pemilihan teknologi pembuangan air
limbah di suatu tempat wajib mempertimbangkan berbagai hal antara lain:
1.
Kondisi fisik lapangan
2.
Kondisi sosial ekonomi dan budaya
3. Lingkungan/ekologi
4. Safety
5. Kesehatan
6. Tujuan pemanfaatan kembali (reuse & recovery)
Hal tersebut di atas perlu di pertimbangkan dengan maksud mendapatkan suatu
system yang secara teknik dapat diterima masyarakat setempat, murah
pembangunannya serta mudah dan murah dalam pengoperasian dan
pemeliharaannya.
Di Indonesia banyak macam-macam proses pengolahan limbah, antara lain
Air Stripping, pada proses ini yaitu merubah ammonia menjadi phase gas, limbah
perlu di atur pH (pH=11) dan temperaturnya, kelemahan proses ini adalah suara dan
bau yang di timbulkan. Nitrifikasi dan Denitrifikasi, yaitu proses biologi yang
merubah ammonia ke nitrogen dengan 2 tahap yaitu ammonia di oksidasi menjadi
nitrat kemudian nitrat di ubah menjadi gas nitrogen. Presipitasi Kimiawi (chemical
precipitation) menggunakan trivalent alluminium (AL3) atau besi kation (Fe3+), cara
lain dengan cara penambahan kapur (lime). Penambahan kapur akan menaikkan pH
air, oleh karena itu harus di lakukan penurunan pH setelah proses presipitasi.
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Maksud dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai syarat bagi
kelulusan matakuliah Kerja Paktek di Program Studi Teknik Lingkungan
“Kebumian”, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta. Kerja praktek dilakukan agar mahasiswa mampu
mengaplikasikan teori pengelolaan lingkungan hidup khususnya pada konsentrasi
pengolahan limbah cair sesuai dengan kondisi di lapangan dan dapat mengenal alat–
alat yang dipergunakan dalam suatu kegiatan eksplorasi, produksi dan pengolahan
limbah disuatu industri minyak dan gas, sehingga mampu mengkorelasikan hasil
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
16/75
5
pengamatan lapangan dengan analisa berdasarkan teori yang didapat dari kegiatan
perkuliahan. Dan juga agar mahasiswa dapat memperoleh media sebagai pengalaman
awal melatih keterampilan, sikap, pola bertindak didalam masyarakat industry atau
system di dalamnya.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada saat kerja praktek ini berlangsung di
Chevron Indonesia Company:
• Meninjau langsung ke lapangan dan mengidentifikasi sumber-sumber dan
sistem pengolahan air buangan (limbah)
• Mengikuti kegiatan percobaan injeksi bahan kimia (ammonia removal) pada
air buangan untuk menurunkan kadar ammonia dan phenol
• Menganalisa kadar TPH (Total Petroleum Hidrokarbon), pH, Free Chlorine,
Total Chlorine, Colour, Turbidity, Fe, H2s, Phenol dan Ammonia yang
terkandung dalam air buangan
1.3 Manfaat Kerja Praktek
Adapun manfaat atau kegunaan dalam kegiatan kerja praktek di Chevron
Indonesia Company diharapkan dapat member kesempatan pada mahasiswa untuk
melaksanakan semua tujuan yang telah dipaparkan di atas. Chevron Indonesia
Company sebagai penghasil dan pengelola minyak dan gas alam memberikan arahan
kepada mahasiswa tentang aplikasi disiplin ilmu di bangku kuliah ke dalam dunia
kerja.
Semoga dengan adanya kerjasama ini akan dapat membangun paradigma
mahasiswa Teknik Lingkungan UPN “VETERAN” Yogyakarta dimasa mendatang.
Adapun manfaat dari kegiatan pemantauan air buangan sisa produksi migas untuk
Chevron Indonesia Company adalah:
• Perusahaan mengetahui bagaimana cara menurunkan kadar ammonia dan
phenol yang terkandung dalam air buangan
• Mempermudah perusahaan dalam penyempurnaan pelaporan yang akan
diberikan kepada Kementrian Negara Lingkungan Hidup
•
Bekerja secara efisien
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
17/75
6
• Menjadi pioneer dalam bidang lingkungan
•
Mengurangi resiko Human error dalam analisa sampleAdapun manfaat kerja praktek bagi mahasiswa adalah:
• Memperoleh pengalaman dalam bekerja dengan mengetahui kondisi yang
sebenarnya dilapangan.
• Mengimplementasikan ilmu dan teori yang telah diperolehkan pada masa
perkuliahan
1.4 Metode Kerja
Metode yang digunakan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam
kerja praktek dan sebagai pedoman dalam proses penyusun laporan ini adalah
sebagai berikut:
1. Diskusi (Discuss) atau Interview
Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara Tanya
jawab antara pihak mahasiswa dengan staf dan mentor yang
memahami bidang kerja yang di ambil baik di kantor pusat Pasir
Ridge dan Lawe-Lawe Terminal.
2. Survey Literatur
Survey literatur merupakan cara dimana mahasiswa mengumpulkan
data berupa soft copy atau hard copy dari arsip, catatan dan literatur
Chevron Indonesia Company.
3. Work Training
Ini merupakan teknik pengambilan data berupa hasil pengamatan
langsung dengan mengikuti aktivitas yang di lakukan karyawan
Chevron Indonesia Company di Lawe-Lawe terminal.
1.5 Ruang Lingkup Studi
Ruang lingkup pembahasan laporan Kerja Praktek ini terbatas pada kegiatan
yang berlangsung di Lawe-Lawe Terminal, Chevron Indonesia Company, Kota
Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
18/75
7
1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kerja Praktek ini dilaksanakan di Lawe-Lawe Terminal, Chevron Indonesia
Company (Cico), Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, berlangsung selama satu
bulan yaitu dari tanggal 7 Februari – 7 Maret 2011.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
19/75
8
BAB II
CHEVRON INDONESIA COMPANY
2.1 Sejarah Perusahan
Chevron Indonesia Company adalah salah satu perusahaan energy terbesar di
dunia. Pada tahun 2005 Chevron masuk ke Indonesia dengan menggantikan Unocal
Indonesia Company sebagai pemegang perusahaan minyak dan gas yang beroperasidi Kalimantan Timur dengan nama Chevron Indonesia Company. Chevron Indonesia
Company (Cico) adalah salah satu kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang
dipercaya badan pelaksana kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (BP MIGAS)
untuk mengelola hasil kekayaan bumi Indonesia Khususnya di Kalimantan Timur.
Sebelumnya, pada tahun 1965, perusahaan ini dipegang oleh Union Oil
Company bergabung dengan Pure Oil Company dan mencapai hasil produksi yang
cukup tinggi. Akhirnya pada tahun 1984, Union Oil Company secara resmi berganti
nama menjadi Unocal Corporation. Berkantor pusat di El Segado, California. Unocal
memiliki 8800 pegawai diseluruh dunia dan mewakili wilayah operasi di lebih dari
20 negara. Kegiatan utamanya yaitu dalam bidang produksi minyak dan gas bumi
yang berlokasi di Asia Tenggara dan Teluk Mexico, Amerika. Kemudian Unocal di
beli oleh Chevron Corporation pada 11 Agustus 2005.
Gambar 2.1 Design Logo Perusahaan
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
20/75
9
Kantor utama Chevron Indonesia Company terletak di Pasir Ridge dan
memiliki 2 terminal sebagai tempat pengolahan minyak mentah dan gas alam yaitu
terminal Lawe-Lawe dan terminal Santan. Total pegawai yang bekerja lebih dari
3500 pegawai, yang terdiri dari 1400 pegawai tetap dan 2100 pegawai tidak tetap.
Lebih dari 90% pegawai tersebut merupakan orang Indonesia. Chevron Indonesia
Company mempunyai banyak field , baik onshore maupun offshore di kawasan
Kalimantan Timur.
Sebagai perusahaan kontrak yang bekerjasama dengan BP MIGAS sebagai
owner ( pemilik lading eksplorasi), Chevron Indonesia Company mendapatkan hak
untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi dan produksiminyak dan gas bumi di daerah
yang telah di tetapkan. Luas area eksploitasi dan produksi sebesar 27,724 km2 yang
mencakup 6 daerah darat dan lepas pantai. Biaya eksplorasi di tanggung terlebih
dahulu oleh pihak perusahaan dan kemudian akan diperhitungkan dalam produksi
apabila telah menemukan potensi minyak atau gas bumi. Produksi berikutnya akan di
bagi yaitu dengan pembagian 15% Chevron dan 85% BP MIGAS dari keuntungan
bersih. Sedangkan untuk pembagian gas bumi yang di produksi adalah 35% Chevron
dan 65% BP MIGAS.
Daerah operasi ini disebut dengan Kalimantan Operation (KLO) yang di bagi
menjadi dua daerah lagi, yaitu:
• Daerah Utara ( Northern Area Operation)
Terdiri dari lapangan Attaka Besar (offshore), West Seno (offshore), Melahin
(offshore), Kerindingan (offshore), Serang (offshore), dan juga Terminal
Tanjung Santan (onshore).
•
Daerah selatan (Southern Area Operation)
Terdiri dari lapangan Sepinggan (offshore), Yakin (offshore), Seguni
(offshore), Sejadi (offshore), dan Terminal Lawe-Lawe (onshore). Produksi
minyak dan gas yang terbesar berasal dari lapangan Sepinggan, Yakin, Attka,
dan West Seno.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
21/75
10
Sepinggan field mulai beroperasi pada tahun 1975, produksi terbanyak yang
pernah dihasilkan di Sepinggan yaitu 26000 barrel perhari yang terjadi pada tahun
1991. Sedangkan produksi terbanyak yang pernah dihasilkan di Yakin field terjadi
pada tahun 1986 yaitu sebanyak 13200 barrel per hari. Minyak dan gas yang
dihasilkan dari Sepinggan dan Yakin kemudian dikirim ke Terminal Lawe-Lawe
untuk diolah sebelum akhirnya dijual. Sedangkan minyak dan gas yang di hasilkan
dari Attaka dan West Seno, dikirim ke Terminal Tanjung Santan.
Unocal menemukan ladang minyak West Seno diperairan laut dalam diselat
Makassar dan menggunakan Tension Leg Platform yang terdiri atas Semi
Submersible yang juga terapung pada saat operasi (operational draft ) dengan cara
diikat dengan tali tambang vertical yang berpenegang (tension lines) ke gravity
anchor di dasar laut.
2.2 Profil Perusahaan
2.2.1 Visi
• Menjadi perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang penyediaan energi
terutama minyak bumi dan gas alam
• Membangun sumberdaya manusia yang kompetitif, kerjasama yang baik dan
meningkatkan eksistensi perusahaan
• Menjadi sarana pengembangan diri dan peningkatan kesejahteraan pekerja
• Pilihan yang tepat untuk bekerjasama dan memberikan performance kelas
dunia
2.2.2 Misi
• Menciptakan integritas yaitu dengan bersikap jujur baik terhadap perusahaan
maupun terhadap rekan kerja
• Menjalin hubungan baik dengan semua pihak ( pemerintah, masyarakat,
perusahaan lain, dll )
• Beroperasi ramah lingkungan untuk eksplorasi dan produksi minyak dan gas
bumi
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
22/75
11
• Memberikan produk terbaik yang bertaraf internasional
2.2.3 Nilai
• Kejujuran
• Integritas
• Kepercayaan
• Melindungi Manusia Dan Lingkungan
• Keanekaragaman
•
Rekan Kerja
• Penampilan Terbaik
2.2.4 Prinsip
• Do i t safely or not at all
Mengerjakan Dengan Aman Atau Tidak Sama Sekali
• There is always time to do it r ight
Selalu Ada Waktu Untuk Melakukan Pekerjaan Dengan Benar
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi Chevron Indonesia Company di bagi menjadi dua bagian besar
yaitu organisasi yang berpusat di Jakarta dan organisasi yang berpusat di Balikpapan.
Chevron Indonesia Company dipimpin oleh seorang President dan Managing
Director , di bantu oleh wakil ( sr. Vice President ) yang membawahi seluruh kegiatan
di Indonesia, Vice President yang ada di Balikpapan dalam hal ini merangkap
sebagai General Manager . Secara teknis yang membawahi seluruh operasi yang
berpusat di Balikpapan dan berkoordinasi dengan pusat di Jakarta yang mana turut
pula menentukan arah kebijakan organisasi dari sudut operasional.
Untuk lokasi Balikpapan dalam kaitannya struktur komando dan koordinasi
memiliki hubungan langsung dan melewati beberapa jalur. Jalur yang paling utama
yaitu antara president dan vice president . Untuk general manager praktis merupakan
perwakilan president untuk kegiatan operasional di lapangan. Selain itu koordinasi
langsung dari Jakarta terjadi pada bagian operasional support , human resource dan
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
23/75
12
administration, finance dan legal council . Untuk pelaksanaan produksi dilapangan
general manager di bantu oleh bagian-bagian di bawahnya.
2.4 Fasilitas Pendukung
Untuk mendukung kegiatan produksi di Chevron Indonesia Company
terdapat beberapa fasilitas pendukung, antara lain:
1. Kantor besar yang terletak di Balikpapan
2. Pelabuhan penyeberangan Pilot Jetty, untuk menyeberangkan karyawan dari
Balikpapan ke anjungan lepas pantai dan terminal Lawe-Lawe.
3. Bandara Sepinggan, untuk mendukung jalur transportasi udara karyawan,
terutama yang berasal dari luar Balikpapan ke lapangan-lapangan produksi
migas serta terminal-terminal
4.
Bandara Santan, untuk mendukung jalur transportasi udara karyawan antara
Santan dan Balikpapan
5. Santan Naval Dock Site, untuk menyeberangkan karyawan dari terminal
santan ke lapangan Attaka, Melahin, Kerindingan, dan Serang, juga
sebaliknya
2.5 Terminal Santan
Gambar 2.2 Lokasi Terminal Santan
Terminal Santan terletak ±160 Km di sebelah utara Balikpapan, ±80 Km di
sebelah utara kota Samarinda dan ±40 Km di selatan Bontang, Kalimantan Timur.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
24/75
13
Terminal Santan terletak di darat dan termasuk dalam area produksi bagian utara dari
Chevron Indonesia Company.
Terminal Santan dibangun pada tahun 1971 dengan tujuan untuk memproses,
menampung dan mengapalkan minyak bumi dari lapangan Attaka, Melahin,
Kerindingan dan Serang, namun sejak tahun 1975 fasilitas terminal ini juga
dimanfaatkan untuk tujuan yang sama dengan Vico dimana Chevron sebagai
operatornya. Pada tahun 1997 telah dibuka lapangan Santan (ooffshore) sebagai
sumur baru. Selain lima unit tangki penampungan yang berkapasitas total 2,5 juta
barrel minyak, juga terdapat dua unit penampungan gas cair propane dengan
kapasitas total 50.000 barrel dan dua buah unit penampungan butane dengan
kapasitas total 30.000 barrel.
Gas dan minyak bumi yang diolah di terminal Santan berasal dari lading
minyak dan gas Attaka, Melahin, Kerindingan, Serang, dan Santan. Minyak bumi
(Crude oil ) yang diterima akan diolah di process plant agar memenuhi spesifikasi
yang diinginkan oleh pembeli. Sebelum dikirim ke pembeli dengan menggunakan
tanker, hasil pemrosesan di process plant dikirim ke storage tank.
Storage tank untuk minyak, selain digunakan untuk minyak yang berasal dari
process plant, juga digunakan untuk menyimpan minyak milik Vico yang berasal
dari lapangan Badak.
Gas yang diterima akan diolah di LEX plant, dengan produk utama berupa
butana dan propane. Sebelum dikapalkan ke konsumen, propane dan butana ini
disimpan di 4 buah sphere tank sevara terpisah. Hasil pengolahan LEX plant berupa
pentane plus diinjeksikan ke crude oil hasil pengolahan process plant. Sedangkan
produk methane dan ethane akan dikirimkan ke stasiun compressor gas. Selain
minyak dan gas, terdapat tangki penyiapan untuk condensate yang berasal dari
Bontang (BRC/ Bontang Return Condensate).
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
25/75
14
2.6 Terminal Lawe-Lawe
Gambar 2.3 Lokasi Terminal Lawe-lawe
Terminal Lawe-lawe adalah terminal/tempat pengolahan minyak dan gas
bumi yang telah beroperasi sejak tahun 1974 milik Unocal Indonesia Company dan
kini telah dipindah tangankan ke perusahaan Chevron Indonesia Company. Terminal
ini terletak di sebelah barat daya kota Balikpapan tepatnya di daerah kecamatan
Lawe-lawe, kabupaten Penajam Paser Utara.
Terminal ini dioperasikan dengan tujuan utama yaitu pengolahan dan
penyimpanan minyak mentah (crude oil ) untuk bahan bakar dari proses produksi dan
minyak dengan kualitas baik yang siap dijual baik untuk kepentingan ekspor ke luar
negeri atau dikirim ke Pertamina Utility untuk disimpan sementara kemudian dikirim
ke refinery Balikpapan untuk diolah. Sedangkan untuk produksi gas alam dapat
digunakan untuk proses pengeboran di anjungan ( platform), bahan bakar di process
plant Lawe-lawe terminal atau dikirim ke refinery Balikpapan.
Minyak mentah dan gas alam yang di proses di Lawe-lawe terminal berasal
dari lapangan Yakin field, Sepinggan field serta Seturian Field yang masih dalam
proses instalasi yang ada di lepas pantai ke tanjung jumlai dan barulah ke Lawe-lawe
terminal untuk di proses menjadi minyak dan gas alam berkualitas tinggi. Produksi
minyak bumi dari Lawe-lawe terminal mencapai 20.000 BBLS per hari dan produksi
gas alam mencapai 30.000 MMSCF per hari.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
26/75
15
BAB III
METODOLOGI DAN PELAKSANAAN
3.1 Tempat
Kerja Praktek ini dilaksanakan di Chevron Indonesia Company (Cico),
Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, di Departement OE/HES ( Operations
excellent/ Healt Enviroment And Safety ) dan Lawe-Lawe Terminal.
3.2 Waktu
Waktu pelaksanaan Kerja Praktek berlangsung selama satu bulan yaitu dari
tanggal 7 Februari – 7 Maret 2011.
3.3 Jadwal Kegiatan
JADWAL KEGIATAN KP ( 7 FEBRUARI s.d 7 MARET )
NO NAMA KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
MINGGU KE
I II III IV
1 ADAPTASI Perkenalan dan mendapat pengarahan tentang X
instansi ( Chevron Indonesia Company (cico)
di training center.
Perkenalan dengan Mentor, dan mendapat X
pengarahan tentang tugas yang akan di kerjakan
dan penempatan di lapangan, serta pembuatan
YELLOW SHEET untuk ijin ke lapangan.
2 PENGENALAN Pengenalan Lapangan Lawe - lawe, tata tertib & X
DI LAPANGAN ketentuan yang harus di perhatikan jika berada
TERMINAL di lapangan Lawe - lawe.
LAWE - LAWE
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
27/75
16
Pengenalan laboraturium di lawe-lawe terminal X
3
PROSES
PENGINJEKSIAN
Mengikuti percobaan injeksi bahan kimia
(Ammonia Removal) oleh PT. EON Chemical.
AMONIAH
REMOCAL X
OLEH PT. EON
4
MEMPELAJARI
PLANT Pengenalan Plant Proses dan fungsinya. X
PROSES
(PENGUMPULAN
DATA )
Mempelajari Proses Produksi Minyak di Plant
Proses
( Alur Produksi ) dan pengenalan alat - alat utama
Plant Proses X
Mempelajari source limbah dari alur produksi
mulai dari income offshore sampai ke storage.
X
Mempelajari proses pengolahan limbah dan alat
Utama yang di pakai untuk pengolahan tersebut X
5
MEMPELAJARI
TENTANG Mempelajari Fungsi dari lab. X
LABORATURIUM
(PENGUMPULAN
DATA )
Mempelajari cara mencari nilai TPH ( Total
Petrolleum
Hydrocarbon) dari sample outlet dan inlet wemco. X
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
28/75
17
Mempelajari cara mengukur Ph, Dan Turbidity. X
Mempelajari cara mengukur Fe, Collour dan TCL
dengan alat Spectro D-2800 X
Mempelajari SOP Sampling Analysis sulfide dan
phenol X
Mempelajari cara menentukan Ammoniah di air
outlet
Wemco Depurator X
6
PENGOLAHAN
DATA Melaporkan hasil yang di peroleh dilapangan X
Membandingkan data yang di peroleh dengan
apa yang telah di pelajari di lapangan X
Membuat laporan tertulis menganai apa yang
telah di dapat di lapangan, beserta analisis. X
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
29/75
18
3.4 Metodologi
Metode yang digunakan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam
kerja praktek dan sebagai pedoman dalam proses penyusun laporan ini adalah
sebagai berikut:
1.
Diskusi (Discuss) atau Interview
Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara Tanya jawab
antara pihak mahasiswa dengan staf dan mentor yang memahami bidang kerja
yang di ambil baik di kantor pusat Pasir Ridge dan Lawe-Lawe Terminal.
2. Survey Literatur
Survey literatur merupakan cara dimana mahasiswa mengumpulkan data
berupa soft copy atau hard copy dari arsip, catatan dan literatur PT. Chevron
Indonesia Company.
3. Work Training
Ini merupakan teknik pengambilan data berupa hasil pengamatan langsung
dengan mengikuti aktivitas yang di lakukan karyawan PT. Chevron Indonesia
Company di Lawe-Lawe terminal.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
30/75
19
BAGAN METODOLOGI
MULAI
ADAPTASI
&
PENGENALAN
PENGUMPULAN DATA
HASIL PENGAMATAN
Survey
literatur
Work
TrainingDiskusi
atau
Interview
Membandingkan
hasil pengamatan
dan data yang
diperoleh (analisa)
Hasil tertuang dalam
Laporan
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
31/75
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
32/75
21
Pada process plant, air yang dihasilkan bersamaan dengan minyak digunakan
sebagai air injeksi. Minyak yang diproduksi dan air terproduksi dari sumur – sumur
produksi dialirkan ke process plant di pisahkan kemudian air terproduksi diolah lebih
lanjut di Water Treatment Plant ( WTP )
4.2 Deskripsi Proses
Ketika crude oil diproduksi dari offshore formasi crude tersebut masih
banyak mengandung air, lumpur, pasir dan ikutan-ikutan lainnya yang biasanya
disebut dengan Basic Sediment and Water (BS&W). Air dan sedimen-sedimen
tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah penyumbatan ( plugging ),
terbentuknya kerak ( scale formation), pengikisan (erosion) dan korosi (corrosion).
Untuk itulah di Lawe-lawe Process Plant dilakukan proses separasi
(pemisahan) minyak dari unsur BS&W tersebut, sehingga minyak yang dihasilkan
dapat memenuhi standard permintaan dari pihak customer (buyer).
Prinsip dasar pemisahan crude dari impurities yang digunakan antara lain:
• Penurunan tekanan ( pressure drop)
• Pengendapan ( settling )
• Pemanasan (heating )
• Induksi/Elektrostatik (electrostatic separation)
Di Lawe-lawe Process Plant fasilitas untuk pemrosesan crude oil terdiri dari:
• 1 buah H igh Pressure Separator (1001S)
• 3 buah Crude-Crude Heat Exchanger (901 A1/A2/A3) dihubungkan secara seri
• 2 buah Di rect Fi red Crude Heater (501 A/B) dihubungkan secara paralel
• 1 buah Low Pressure Separator (1000S)
• 1 buah Gas Boot (1003S)
• 1 buah Hori zontal E lectrostatic Dehydrator (1007S)
• 2 buah 300.000 bbls Storage Tank (1306 C/D)
• 2 buah Shipping Pump (1202 A/B)
• 1 buah Re-run Tank (1306A)
• 2 buah Crude Re-run Pump (1204 A/B)
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
33/75
22
Dari Sepinggan Production dan Yakin Production crude oil dengan pressure
±150 psig dan temperatur ±85 °F diterima melalui pipa 12” yang bertemu di Tanjung
Jumlai. Crude oil masuk ke Lawe-lawe Process Plant melalui Pressure Control PC-
PL5 yang menjaga tekanan berada pada ±150 psig, dan selanjutnya melalui
Emergency Shut Down Valve (ESDV) AV-PL4 sebelum akhirnya masuk ke High
Pressure Separator (1001S). Di dalamnya akan terjadi proses pemisahan berdasarkan
physical properties.
Selanjutnya minyak akan dialirkan menuju Crude-Crude Heat Exchanger
(901 A/B/C) sehingga temperatur minyak yang keluar dapat naik menjadi ±100 °F
dan tekanannya turun menjadi ±70-80 psig.
Dari Heat Exchanger minyak dipanaskan di dalam Direct Fired Crude Heater
(501 A/B). Di sini minyak dipanaskan sampai temperaturnya mencapai ±150 °F,
dengan tujuan untuk memecah emulsi minyak-air sehingga proses pemisahan
berikutnya menjadi lebih mudah. Berikutnya dilakukan proses pemisahan di dalam
Low Pressure Separator (1000S) dengan pressure dan temperatur di dalam vessel
±60 psig dan ±150 °F, selanjutnya minyak dialirkan ke Gas Boot (1003S) lalu ke
Crude Stabilizer Tank (1306B).
Pressure di dalam Stabilizer Tank mendekati tekanan udara luar
( Atmospheric Pressure) sehingga diperlukan pompa untuk mengalirkan minyak dari
Stabilizer Tank ke vessel berikutnya. Dari Stabilizer Tank minyak dialirkan ke
Horizontal Electrostatic Dehydrator (1007S) untuk diturunkan nilai BS&W-nya
sehingga memenuhi standard permintaan. Minyak dari Dehydrator yang suhunya
masih cukup tinggi (±140°F) dimasukkan kembali ke Crude-Crude Heat Exchanger
(901 A/B/C) untuk memberikan panasnya ke minyak yang masuk dari High Pressure
Separator. Selanjutnya minyak dialirkan ke Storage Tank (1306 C/D).
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
34/75
23
4.3 Aktivitas di Process Plant.
Kegiatan yang dilakukan di process plant dapat dibagi menjadi dua kelompok
besar yaitu kegiatan rutin dan tidak rutin yang pada intinya bertujuan untuk menjaga
supaya BS&W oil to stock
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
35/75
24
Yang perlu diperhatikan pada waktu melakukan sandjet adalah tekanan discharge
sandjet pump harus lebih besar dari tekanan vessel yang akan disandjet.
c. Penambahan Chemical
Injeksi chemical ditujukan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasilnya.
Injeksi menggunakan pneumatic chemical pump dengan feed yang berasal dari
chemical container atau langsung dari chemical drum. Chemical diinjeksikan ke
dalam sistem dengan menggunakan Pneumatic Chemical Injection Pump
(Displacement Pump type), antara lain:
- Surflo SI-35 berfungsi untuk mencegah terbentuknya kerak (scale/slug)
pada bagian dalam sistem.
Flow Rate 3 GPD, injeksi pada incoming line.
- Correxit 7479 berfungsi untuk membunuh bakteri pada sistem.
Flow Rate 27 ½ Gallon (½ drum) 2 minggu sekali, injeksi
pada incoming line.
- Cortreat berfungsi sebagai inner coating dan corrosion inhibitor
(pelapis bagian dalam pipeline dan mencegah korosi).
Flow Rate 3 GPD, injeksi pada gas line to DHP Pertamina.
- FT - 5272 berfungsi sebagai reverse (pemecah emulsi minyak dalam air).
Flow Rate 10 GPD, injeksi ke inlet Wemco Depurator.
Harus sering diperhatikan level chemical pada sight glass sehingga dapat
diketahui apakah diperlukan penambahan chemical atau tidak. Juga flow rate
chemical yang diinjeksikan apakah sudah sesuai atau tidak. Selain itu harus sering
diperiksa jalannya pompa jangan sampai macet.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
36/75
25
Gambar 4.3 Contoh chemical yang di injeksi.
d.
Midnight Tank Gauging (Handip)
Dilakukan sebagai dasar perhitungan jumlah produksi dalam 24 jam.
Dari level yang terbaca dikonversikan menjadi volume dengan menggunakan tabel
tangki sehingga dapat diketahui jumlah produksi 24 jam dan shipment availability.
Selain tank gauging yang rutin tiap tengah malam juga dilakukan tank gauging tiap
kali dilakukan shipment/loading.
Selain dilakukan pada Storage Tank juga dilakukan pada Rerun Tank jika dilakukan
pengisian pada Rerun Tank.
e.
Water Treatment Operation
Adalah kegiatan yang dilakukan pada instalasi pengolahan drain system yang
bertujuan untuk menjaga agar oil content pada air yang dibuang ke laut tidak
melebihi 25 ppm, dan mengambil kembali minyak yang terpisahkan (diterangkan di
bagian terpisah).
f. Pigging ( Pig Launching dan Pig Receiving )
Adalah kegiatan transfer pig melalui pipe line dengan tujuan untuk
membersihkan bagian dalam jalur pipa (diterangkan di bagian terpisah).
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
37/75
26
4.4 Spesifikasi Alat – Alat Utama Proses
1) High Pressure Separator (1001S)
Prinsip Kerja:
Di dalam High Pressure Separator minyak yang mengalami aliran turbulen
sepanjang jalur pipa masuk melalui bagian ujung dan akan menabrak baffle dan
deflektor plate sehingga terjadi penurunan kecepatan dan perubahan arah aliran.
Akibatnya akan terjadi pemisahan berdasarkan specific gravity masing-masingfluida. Gas akan lepas dan karena paling ringan akan menuju ke atas, dilewatkan mist
extractor sehingga liquid yang terikut akan terakumulasi dan jatuh ke bagian bawah
vessel. Air dan sedimen yang berat akan berada di bagian paling bawah vessel,
sedangkan minyak akan berada di tengah-tengah. Selama perjalanan menuju outlet
port di ujung yang lain, akan terjadi pemisahan air dari minyak.
Gambar 4.4.1 High Pressure Separator
ILC LC
From
offshor
KOD
make-
To FGS
Demister pad
bypass
To API
baffle
To Hydrocyclone
To Heat
Exch.
From
Floater
Displacer
ILSDV 1001S
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
38/75
27
2) Heat Exchanger (901 A1/A2/A3)
Prinsip Kerja:
Prinsip kerja heat exchanger adalah pertukaran energi antara dua fluida
dengan mempertemukan keduanya melalui media/penghantar. Fluida yang lebih
panas akan memberikan panas sehingga temperaturnya turun dan fluida yang
lebih dingin akan menyerap panas sehingga temperaturnya naik.
Yang umum digunakan adalah shell & tube heat exchanger dimana satu fluidadialirkan melalui tube yang terendam dalam fluida yang lain.
Gambar 4.4.2 Bagian dalam Crude-crude Heat Exchanger
Tube side
Tube side
Shell side
out
Shell side
tube
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
39/75
28
Gambar 4.4.3 Crude-crude Heat Exchanger
Harus sering diperhatikan ∆T (beda/selisih Temperature) dan ∆P (beda/selisih
Pressure) antara shell side dan tube side. ∆T mengindikasikan kemungkinan terjadi
kebocoran di tube side atau tidak, sedangkan ∆P dapat mengindikasikan apakah
terjadi penyumbatan di tube side ataukah tidak.
3) Direct Fired Crude Heater (501 A/B)
Prinsip Kerja:
Yang digunakan adalah tipe natural draft heater. Minyak yang akan
dipanaskan dialirkan ke dalam tubing-tubing yang diletakkan pada bagian atas dari
chamber dan dibuat multi-pass.
Di bagian tengah bawah disusun bata tahan api secara memanjang sebagai
pemantul/reflektor, api disemburkan dari burner pada bagian tepi bawah ke arah bata.
Panas dari api akan dipancarkan secara radian ke tubing-tubing tersebut oleh
reflektor, bukan secara langsung. Panas yang tidak terserap dialirkan keluar melalui
stack.
Fuel gas dialirkan melalui burner dan akan bercampur dengan primary air di
dalam burner. Pada burner port campuran akan terbakar. Udara tambahan dapatmasuk melalui secondary air window.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
40/75
29
Diharapkan dengan pemanasan di dalam heater akan dapat memecah emulsi
air-minyak sehingga proses pemisahan selanjutnya menjadi lebih mudah.
Normal System
Untuk menjaga agar api dari burner selalu menyala maka dipasangkan
dengan pilot yang selalu menyala. Fuel gas untuk burner dan pilot diperoleh dari
Flash Gas Scrubber dan Vapor Recovery Compressor. Besarnya nyala burner diatur
oleh TIC 501 yang mendapatkan input dari outgoing oil temperature dengan setting ±
160 °F (dapat diubah).
Jika suhu naik melewati batas setting maka TIC 501 akan menutup TICV
(Temperature Indicating Control Valve) sehingga supply fuel gas akan berkurang
menyebabkan api burner mengecil. Demikian juga sebaliknya. Untuk menjaga agar
api pilot selalu menyala maka pilot fuel supply line diambilkan dari sebelum TICV.
Yang juga perlu diperhatikan adalah nyala api yang terbentuk diusahakan
sebaik mungkin, yaitu warna nyalanya biru, tenang (tidak melompat-lompat atau
menyambar-nyambar) dan tidak terlalu besar (menjilat ke atas).
Untuk memperoleh api yang baik persyaratan yang diperlukan antara lain
adalah fuel gas dan udara harus seimbang dan fuel gas yang digunakan harus baik
(bersih dan kering). Untuk mengatur komposisi fuel gas – udara dapat dilakukan
dengan mengatur bukaan primary dan secondary air.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
41/75
30
Gambar 4.4.4 Direct Fired Crude Heater
4) Low Pressure Separator (1000S)
Prinsip Kerja:
Prinsip kerjanya sama dengan High Pressure Separator hanya berbeda
tekanan kerja dan temperatur crude yang diproses. Setelah mendapatkan pemanasan
pada Heater pemisahan air dari minyak menjadi lebih mudah, demikian juga gas
lebih mudah lepas dari minyak dengan tekanan kerja yang rendah.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
42/75
31
Gambar 4.4.5 Low Pressure Separator
Gambar 4.4.6 Low Pressure Separator
5) GASS BOOT ( 1003S )
Prinsip Kerja:
Adalah vessel untuk pemisahan 2 fasa antara minyak dan gas. Crude yang
masuk akan membentur deflektor sehingga terjadi perubahan arah dan kecepatan
aliran.
Gas akan melepaskan diri dari minyak dan naik, melalui mist extractor
sehingga minyak yang terikut akan terakumulasi pada mesh dan jatuh ke bagian
bawah vessel. Walaupun demikian masih terjadi pemisahan air pada bagian dasar
bejana.
FROM CRUDE
TO GAS
LC ILC
BYPASS
TO API
CONDENSATE
FROM FGS & REC.
COMP.
TO RERUN TANK
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
43/75
32
6) Crude Stabilizer Tank (1306B)
Prinsip Kerja:
Jika tekanan diturunkan maka molekul-molekul gas cenderung lebih mudah
melepaskan diri dari minyak. Karena itu di Stabilizer tank minyak distabilkan dengan
jalan menurunkan tekanannya menjadi near atmospheric pressure dengan
memberikan venting/breather valve dengan setting sedikit di atas tekanan
atmosphere. Sehingga ketika minyak diproses di dalam Dehydrator dan disimpan
dalam Storage Tank pemisahan vapor gas dari minyak sudah amat sedikit.
Gambar 4.4.7 Gas Boot dan Stabilizer Tank
FROM BYPASS LINE
GAS
STABILIZER
TO RECOVERY COMP.
TO FLARE
VENT
TO
API TO
API
FROM LOW
TO
DEHYDRATOR
REJECT OIL FROM
CONDENSATE
FROM RECOVERY
COMPRESSOR
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
44/75
33
7) Dehydrator (1007S)
Prinsip Kerja:
Dehydrator adalah sebuah horizontal vessel separator dimana proses
dehidrasi untuk menghilangkan air dan ikutan-ikutannya dari minyak dilakukan.
Di dalamnya terdapat sepasang elektroda – upper electrode & lower
electrode- yang berfungsi untuk membangkitkan medan listrik tegangan tinggi yang
disuplai dari sebuah transformer yang dipasang pada bagian atas.
Ketika melewati medan listrik tegangan tinggi yang dibangkitkan oleh
elektroda, titik-titik air dalam minyak akan terinduksi menjadi partikel dengan dua
kutub yang berlawanan. Hal ini akan menyebabkan kutub-kutub yang berlawanan
akan saling tarik menarik, menyebabkan partikel-partikel air akan saling bergabung
membentuk droplet-droplet air yang lebih besar. Demikian seterusnya sampai droplet
yang terbentuk cukup besar untuk menyebabkan gaya gravitasi dapat menarik jatuh
ke bagian dasar vessel. Demikian juga yang terjadi pada partikel lain seperti garam
dan sebagainya.
Water droplet induces bipole attracted each other combine
Gambar 4.4.8 Proses Separasi di Dehydrator
+++
+++
+++
++
+
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
45/75
34
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /
/
/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /
/
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Gambar 4.4.9 Proses di Dehydrator
Gambar 4.4.10 Dehydrator
ILC
TR
UPPER ELECTRODE
LOWER ELECTRODE
FROM STABILIZER TANK
TO HEAT EXCH.
TO API
DISPLACER
DISTRIBUTOR PAN
COLLECTOR
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
46/75
35
8) Storage Tank (1306 C/D)
Prinsip Kerja:
Dilengkapi dengan 4 buah 4” drain line ke Sandtrap/Slop Pit dan BCF
(bromochlorodifluoromethane ) system, juga dilengkapi alarm dan shutdown
System.
Sesuai dengan namanya storage tank difungsikan sebagai tangki
penyimpanan minyak hasil produksi Process Plant sebelum ditransfer ke customer.
Dari 2 buah tangki yang dimiliki satu buah berfungsi sebagai tangki produksi dan
satu buah lagi sebagai tangki standby.
Jika akan dilakukan transferring beberapa hari sebelum waktu yang
ditentukan, produksi dipindah ke tangki standby ketika level di tangki produksi
sudah melebihi kuota transfer. Tangki standby akan berfungsi sebagai tangki
produksi dan tangki produksi beralih fungsi sebagai tangki shipment/setling. Tangki
shipment dibiarkan setling selama beberapa hari agar dapat terjadi proses pemisahan
lagi. BS&W yang tersisa akan mengendap ke dasar dan sisa-sisa gas akan lepas ke
udara. Air yang mengendap di dasar tangki didrain ke sandtrap, sedangkan lumpur
dihisap dengan vacuum truck untuk dibuang ke slop pit/burn pit/slurry pit untuk
diolah lagi.
Gambar 4.4.11 Storage Tank
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
47/75
36
9) Transfer Pump (1202 A1/A2)
Transfer pump digunakan untuk memindahkan minyak dari satu storage tank
ke storage tank yang lain. Juga dapat digunakan untuk transfer minyak ke Lawe-lawe
Pertamina Utility atau ke balikpapan refinery. Juga untuk circulation test.
10) Rerun Tank (1306 A)
Fungsi Rerun Tank adalah untuk menampung minyak ataupun air dalam
keadaan emergency, antara lain:
- Menampung minyak dari proses/produksi bila terjadi shutdown produksi, atau
kadar BS&W hasil produksi tinggi atau Storage Tank penuh
- Menampung minyak dari emulsion tank/Sludge Tank bila kandungan BS&W
tinggi dan levelnya tinggi (hampir penuh)
- Menampung air output Wemco depurator (via Waste water Pump) bila oil
content dalam air melebihi standard ( >25 ppm )
Untuk menjaga agar tekanan dalam tangki stabil diberi gas blanket yangdisuplai dari flash gas Scrubber. Tekanan dijaga oleh PC 1306A-1, PC 1306A-2
dan PC 1306A-3 pada 0.8” wc. Kelebihan tekanan dibuang melalui breather valve.
4.5 Pig Launching & Receiving
Pigging
Pigging adalah kegiatan pengiriman pig melalui jalur pipa untukmembersihkan bagian dalam pipa dari kerak/kotoran yang menempel dan dari
endapan yang tertahan dalam jalur pipa. Untuk melaksanakan pigging diperlukan pig
launcher di lokasi asal, pig receiver di lokasi penerima, pipe line yang
menghubungkan keduanya serta pig itu sendiri.
Umumnya pig yang digunakan di South Production Area adalah Rubber Pig
untuk crude line pigging dan foam pig untuk gas line pigging. Diameter pig yang
digunakan tergantung pada besarnya diameter pipe line.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
48/75
37
Gambar 4.5 Pig yang sudah dikeluarkan dari pipa.
4.6 Sistem Drainase Dan Pengolahan Air Limbah
Drain system bertujuan untuk membuang fraksi-fraksi yang tidak diinginkan
dari hasil proses separasi (air, pasir, lumpur, kondensat dan sebagainya) ke dalam
suatu sistem pembuangan yang aman. Buangan dari proses separasi masih membawa
ikutan berupa emulsi yang susah melepaskan diri, dapat dikarenakan pengaruh
tekanan dalam vessel, kurangnya pemanasan ataupun karena bahan kimia.
Drain system dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
• Open Drain adalah system pembuangan secara terbuka seperti Drain Storage
Tank, Drain Sludge Tank.
• Close Drain adalah system pembuangan pada tempat bertekanan seperti Drain
Separator, Drain Gas Boot.
Buangan dari drain system tidak boleh langsung dibuang sebagai air buangan tetapi
harus diolah sehingga air buangannya aman dan memenuhi standard perundangan.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
49/75
38
Di Lawe-lawe Process Plant Normal Drain berasal dari High Pressure
Separator, Low Pressure Separator, Gas Boot, Stabilizer Tank, Dehydrator, Storage
Tank, Rerun Tank, Sludge Tank dan Heater Treater.
Selain dibedakan sebagai Open Drain dan Close Drain, Drain System juga dibedakan
sebagai.
• Manual Drain, dilakukan secara manual dengan melihat level pada Sight Glass
atau melihat liquid yang dikeluarkan oleh Drain System. Jika level melebihi batas
yang ditentukan atau yang keluar adalah air atau liquid yang hendak dibuang,
drain dilakukan dengan membuka drain valve secara manual. Contohnya pada
Gas Boot dan Storage Tank.
• Automatic Controlled Drain, adalah dengan menggunakan Level Controller (LC)
atau Interface Level Control (ILC) yang akan mendeteksi level liquid lalu
membuka/menutup control valve bila level liquid lebih/kurang dari level yang
diset. Contohnya pada High Pressure Separator.
Drain dari High Pressure Separator, Low Pressure Separator, Rerun Tank dan
Storage Tank akan bertemu di Old Sandtrap #A lalu masuk ke Classifier dan
akhirnya ke API Separator. Drain dari KOD dan Dehydrator akan masuk ke New
Sandtrap #B lalu masuk API Separator. Sedangkan drain dari Gas Boot dan
Stabilizer Tank akan langsung masuk API Separator.
Di API Separator terjadi pemisahan secara natural berdasarkan gravity. Gas akan
langsung terbuang ke udara bebas. Minyak diskim ke Sump Pit lalu dipompa ke
Sludge Tank lewat Heater Treater. Sedangkan air terus masuk ke Wemco Depurator.
Dalam Wemco emulsi minyak dalam air dipisahkan lalu dialirkan ke Slop pit untuk
dipompa ke Sludge Tank langsung ataupun melewati Heater Treater. Air akan terus
masuk ke bak Wemco lalu dipompakan ke laut (Tanjung Jumlai). Minyak di Sludge
Tank jika kandungan BS&W-nya sudah rendah dapat dipompa ke Storage Tank.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
50/75
39
1. Hydrocyclone Unit
Drain dari High Pressure Separator sebelum masuk Sandtrap lebih dahulu
diolah dalam Hydrocyclone Unit. Hal ini dilakukan karena drain dari High Pressure
Separator masih terlalu banyak kandungan minyak dan sedimen-sedimen ikutan
seperti pasir dan lumpur.
Unit ini terdiri dari dua vessel yaitu Desander dan Deoiler . Desander
berfungsi untuk memisahkan fraksi padat seperti pasir, lumpur, batu halus dan
sebagainya dari air buangan, sedangkan Deoiler berfungsi untuk memisahkan
minyak dari air buangan. Karena itu harus sering dilakukan drain pada Desander agar
tidak terjadi penumpukan dan endapan pada bagian dasarnya.
Air yang berat jenisnya lebih berat akan cenderung menjauhi pusat siklon
sebagai akibat dari gaya sentrifugal dan mengalir berputar melalui dinding liner lalu
keluar melalui lubang pada bagian tepi ujung liner. Minyak yang lebih ringan akan
terkumpul ke bagian tengah dan keluar melalui nozle pada bagian pusat siklon. Air
dialirkan ke Sandtrap sedangkan minyak (reject oil) dimasukkan ke Stabilizer Tank.
Gambar 4.6.1 Hydrocyclone Unit
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
51/75
40
2. Sand Trap
Fungsi Sand Trap adalah untuk menjebak atau menangkap pasir yang larut
bersama air buangan dari proses dan tangki. Ada dua unit Sand Trap yang digunakan,
Sand Trap Lama #A menampung buangan dari API Separator, Low Pressure
Separator, Storage Tank dan Rerun Tank/Check Pit. Sand Trap Baru #B menampung
buangan dari KOD dan Dehydrator.
Didalam Sand Trap air buangan masuk dengan jalan dijatuhkan dari bagian sisi
atas. Fraksi yang berat seperti pasir, batu halus dan partikel besar lainnya akan turun
kebawah dan tidak dapat terbawa aliran karena ditahan oleh Barrier. Air dan minyakyang terbawa akan mengalir ke Clasiffier dengan jalan overflow.
3. Classifier
Adalah suatu bak pemisahan tiga fase dengan sistem pemisahan terbuka.
Yang masuk ke dalam bak ini adalah buangan yang melewati Sand Trap Lama #A
yang berasal dari HP dan Low Pressure Separator, Storage Tank, dan Rerun
Tank/Check Pit dengan oil content yang masih sangat tinggi. Karena itu lebih dulu
masuk ke Classifier sebelum ke API Separator. Sedangkan buangan dari Gas Boot
dan Stabilizer Tank serta dari Sand Trap #B (KOD dan Dehydrator) langsung masuk
ke API Separator.
Di Classifier air buangan dialirkan secara turbulensi sehingga terjadi proses
pemisahan. Gas akan terbuang langsung ke udara, minyak akan mengambang pada
permukaan dan di tampung di Sump Pit lalu dipompa ke Sludge Tank atau Rerun
Tank. Sedangkan air akan terus mengalir ke API Separator.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
52/75
41
Gambar 4.6.2 Classifier
4. API Separator
Juga merupakan tempat pemisahan tiga fasa dengan sistem pemisahan
terbuka seperti halnya Classifier. Pemisahan terjadi berdasarkan physical properties
dimana gas akan langsung terbuang ke udara. Buangan dari Sand Trap #A dan #B
serta dari Gas Boot dan Stabilizer Tank akan masuk ke API Separator bagian
Covered Pre-Separator dan melewati Sand Barrier sehingga sedimen pasir akan
tertahan. Sedangkan air dan minyak yang terikut akan terus memasuki API
Separator.
Pada bagian leher API Separator terdapat Floating Skimmer yang berfungsi
untuk mengambil minyak pada bagian atas. Air yang lebih berat akan terus mengalir
melewati bagian bawah Skimmer, sedangkan minyak yang lebih ringan akan masuk
ke Skimmer lalu dikumpulkan di API Sump Pit. Minyak yang terkumpul
dipompakan langsung ke Sludge Tank atau melewati heater treater. Air dan lumpur
akan terus mengalir melewati bagian tengah bak, melewati Fore Bay Channel.
Minyak yang masih lolos akan ditangkap oleh Rotating Skimmer dan
dikumpulkan di Sump Pit API atau Slop Pit. Air akan terus mengalir melewati
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
53/75
42
barrier menuju API Stabilizer Pit dan akhirnya keluar ke suction WEMCO
Depurator.
Gambar 4.6.3 API Separator
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
54/75
43
5. WEMCO Depurator
Gambar 4.6.4 Wemco Depurator
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
55/75
44
Gambar 4.6.5 Bagian-bagian Wemco Depurator
WEMCO Depurator berfungsi untuk menurunkan oil content air buangan
yang keluar dari API Separator yang akan dibuang ke laut, sehingga memenuhi
standar air buangan
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
56/75
45
Outlet WEMCO akan ditampung oleh bak penampung yang dapat digunakan
untuk monitor secara visual terhadap kualitas air buangan dan menahan endapan
pasir yang masih terikut. Air dari bak akan dipompa oleh empat buah Waste Water
Pump (jumlah yang digunakan tergantung kondisi) menuju laut.
6. Heater Treater
Heater Treater adalah unit yang berfungsi untuk memecah emulsi air dalam
minyak dengan cara memanaskannya melalui media air. Normalnya feed berasal dari
API Sump Pit, Classifier Sump Pit ataupun Slop Pit, juga dari Sludge Tank untuk
sirkulasi. Emulsi dari API Separator/Classifier/Slop Pit masuk ke Heat Exchanger
untuk melakukan pertukaran panas dengan Dumping Water dari Heater Treater.
Besarnya feed yang masuk diatur oleh sebuah Control Valve pada bagian inlet, yang
flownya dapat diubah settingnya.
Dari Heat Exchanger emulsi masuk ke bagian atas vessel, menabrak tray lalu
turun ke bagian dasar melalui downcomer tube. Dari bagian bawah emulsi akan
menuju ke atas melalui media air yang telah dipanaskan oleh U tube yang mendapat
panas dari burner. Tinggi level air dijaga pada 60% tinggi vessel (± 1’ di atas U tube)
oleh sebuah ILC yang mengatur bukaan ILCV untuk dumping ke API Separator.
Sebagian air yang sudah memisah di awal turun ke dasar dan sebagian yang masih
terikat dalam emulsi ikut naik melewati media yang dipanaskan sehingga akan
terpisah. Air akan turun sedangkan minyak yang lebih ringan terus ke atas ke bagian
settling space. Level minyak dijaga oleh LC yang mengatur bukaan LCV untuk
membuka/menutup outlet line ke Sludge Tank/Rerun Tank.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
57/75
46
4.7 LABORATORIUM
4.7.1 Program Kerja Laboratorium
Laboratorium di Lawe – lawe proses secara umum berfungsi sebagai kendali
mutu bagi hasil produksi, limbah yang di buang maupun crude oil ataupun gas yang
masuk ataupun keluar dari alat – alat proses.
Adapun kegiatan masing – masing laboratorium adalah sebagai berikut :
Chromatography laboratoty
Laboratorium ini menguji salah satu gas hasil pengeboran. Kandungan utama
yang diinginnkan dalam gas ini adalah metana semakin tinggi kandungan gas
metananya maka akan semakin tinggi pula harga dari gas metana tersebut. Alat yang
di gunakan untuk pengukuran ini adalah gas cromatografi yang di bantu dengan
program computer. Selain itu juga untuk menguji kadar buangan gas H2S di udara.
Crude oil laboratory
Pengujian yang dilakukan laboratory ini mengenai kualitas crude oil hasil
pengeboran, sebelum dikirimkan ke kilang minyak pertamina atau untuk di ekspor.
Hasil pengujian berupa informasi mengenai temperature oil, grafitasi ( standar API ),
viscosity, serta kandungan garam, titik beku, tekanan uap dalam minyak , BS&W,
serta kandungan sulfur crude oil.
Water analysis laboratory
Laboratorium ini melakukan pengujian terhadap air limbah hasil proses dan
air limbah hasil konsumsi harian di terminal lawe – lawe. Untuk air limbah hasil
proses kandungan minyaknya harus 25 ppm untuk standar chevron. Pengujian ini
di lakukan setiap hari, dengan mengambil sampel air di outlet wemco.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
58/75
47
4.7.2 Prosedur Analisa
Laboratorium yang terdapat di terminal lawe – lawe digunakan untuk
menganalisa dan mensupport proses produksi. Contoh minyak yang di hasilkan
dianalisa untuk mengetahui kualitas dari minyak tersebut dan untuk mengetahui
bahan yang terkandung dalam minyak tersebut. Laboratorium juga untuk
menganalisa seberapa besar minyak yang terkandung pada air yang di buang ke laut.
Selain itu laboratorium juga menganalisa gas yang akan dikirim ke refinery
pertamina.
Tanggung jawab utama pihak laboratorium adalah menetapkan suatu program
yang berkesinambungan untuk menjamin rehabilitasi dari metode analisis dan
hasilnya dari seluruh sampel dari area proses produksi minyak bumi dan gas alam.
Sedangkan fungsi laboratorium dalam program pengendalian mutu adalah
memonitoring rehabilitas yang diperlukan dan semua hasil analisa yang dilakukan,
dilaporkan dalam bentuk laporan tertulis yang kemudian diserahkan pada departemen
yang memerlukannya dan kementerian lingkungan hidup.
Jenis – jenis penganalisaan yang di kerjakan di laboratorium termuat dalam
SOP ( Standar Operational Prosedur ) Analysis ( lampiran no . ) .Secara garis besar
Jenis – jenis penganalisaan yang di kerjakan adalah sebagai berikut :
1. Crude Oil Analysis
Analisa pada minyak meliputi:
a. API gravity @ 60°F
Peralatan : Hydrometer, tabel konversi
Metode : ASTM D-1298
Semakin ringan crude maka API gravitynya makin besar dan kualitasnya
makin baik.
b. Pour Point
Peralatan : Chamber Bath, thermometer
Metode : ASTM D-97
Pour Point menunjukkan suhu terendah dimana minyak mulai membeku
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
59/75
48
c. BS&W, %volume ( Basic, Sendimen and Water )
Peralatan : Tube glass, Centrifuge
Metode : ASTM D-96
Standard baku : maks. 0.5% volume
BS&W menunjukkan persentase banyaknya air dan endapan dalam minyak
d. Reid Vapor Pressure (RVP)
Peralatan : Reid
Metode : ASTM D-323
Standard baku : maks. 5.0 psig
Untuk melihat/mengukur tekanan vapor dan sebagainya.
2. Water Analysis
meliputi:
a. Oil contentPeralatan : Total Hydrocarbone Analyzer
Standard : maks. 25 ppm
Menunjukkan kandungan minyak dalam air
b. pH
Peralatan : pH meter
Standard : 6.8 – 7.2 (mendekati netral)
Menunjukkan derajat keasaman/kebasaan dan sebagainya
Untuk menganalisis kondisi limbah cair maupun air utilitas digunakan
peralatan calorimeter. Untuk limbah cair metode atau prinsip yang di gunakan salah
satunya adalah Sentrifugasi.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
60/75
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
61/75
50
Gambar 4.7.2 Outlet dari inlet Dehydrator
Gambar 4.7.3 analisa kandungan minyak dengan water bath
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
62/75
51
Gambar 4.7.4 hasil analisa kandungan minyak dengan spectrometic
Gambar 4.7.5 analisa kandungan phenol
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
63/75
52
Ph Meter Spectro DR 2800
Turbidity Meter Total Hydrocarbon Analyzer
Gambar 4.7.6 Alat – alat yang digunakan di laboraturium
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
64/75
53
Tabel 1.
Standar Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan minyak dan gas
serta panas bumi” menurut peraturan menteri negara lingkungan hidup nomor 19
tahun 2010.
MOE Regulation NO.19/2010 Onshore OIL & GAS Effulent Standards
Effulent Type Parameter Concentration
Produced Water COD 200 Mg/l
OIL & Grasses 25 mg/l
Dissalved Sulfide (as H2s) 0.5 Mg/l
Ammonia (as NH3-N) 5 Mg/l
Total Phenol 2 Mg/l
Temperaturre 40˚C
Ph 6 sampai 9
TDS 4000 Mg/l
Drainage Waste
Water OIL & Grasses 15 Mg/l
Total Organic Carbon 110 Mg/l
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
65/75
54
4.8 Percobaan Injeksi Bahan Kimia
Setelah dilakukan analisa kandungan Ammonia ( NH3 ) dan Phenol (
C6H5OH ) pada limbah cair yang keluar dari outlet wemco, untuk mengetahui sejauh
mana efektifitas pengolahan limbah di Chevron Indonesia Company dan apakah
kadar Ammonia dan Phenol memenuhi standar “ Baku mutu air limbah bagi usaha
dan/atau kegiatan minyak dan gas serta panas bumi” menurut peraturan menteri
negara lingkungan hidup nomor 19 tahun 2010, didapatkan hasil kandungan Amonia
15 ppm dan Phenol 18 ppm. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan standar “ Baku
mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan minyak dan gas serta panas bumi”menurut peraturan menteri negara lingkungan hidup nomor 19 tahun 2010, yaitu 5
mg/l untuk ammonia dan 2 mg/l untuk total phenol.
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3 dan memiliki sumbangan
penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan
dapat merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan
Amerika Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan amonia dalam gas
berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Kontak dengan gas
amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan
kematian. Sekalipun amonia di AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia
masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup.
Amonia merupakan produk dari reaksi deaminasi oksidatif yang bersifat
toksik. Pada manusia, kegagalan salah satu jenjang pada siklus urea dapat berakibat
fatal, karena tidak terdapat lintasan alternatif untuk menghilangkan sifat toksik
tersebut selain mengubahnya menjadi urea. Defisiensi enzimatik pada siklus ini dapat
mengakibatkan simtoma hiperamonemia yang dapat berujung pada kelainan mental,
kerusakan hati dan kematian. Sirosis pada hati yang diakibatkan oleh konsumsi
alkohol berlebih terjadi akibat defisiensi enzim yang menghasilkan Sarbamil fosfat
pada jenjang reaksi pertama pada siklus ini.
http://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nutrisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaustik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Occupational_Safety_and_Health_Administration&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konsentrasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ppmhttp://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kematianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Racunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Deaminasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Simtomahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperamonemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelainan_mental&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kematianhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sirosis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Alkoholhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sarbamil_fosfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sarbamil_fosfat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Alkoholhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sirosis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kematianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hatihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelainan_mental&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperamonemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Simtomahttp://id.wikipedia.org/wiki/Enzimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Deaminasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Racunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kematianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ppmhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konsentrasi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Occupational_Safety_and_Health_Administration&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaustik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nutrisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
66/75
55
Ikan mempunyai rasio amonia yang rendah di dalam darah, karena amonia
diekskresi sebagai gugus amida dalam senyawa glutamina. Reaksi hidrolisis pada
glutamina akan menkonversinya menjadi asam glutamat dan melepaskan gugus
amonia. Sedangkan manusia hanya mengekskresi sedikit sekali amonia, yang
dikonversi oleh asam di dalam urin menjadi ion NH4+, sebagai respon terhadap
asidosis karena amonia memiliki kapasitas seperti larutan penyangga yang menjaga
pH darah dengan menetralkan kadar asam
Phenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang
memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki
gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Fenol memiliki kelarutan
terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Phenol memiliki sifat yang cenderung
asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion
tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O− yang dapat dilarutkan dalam air.
Untuk mengatasi masalah Ammonia dan Phenol yang melampaui batas
standar “ Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan minyak dan gas serta
panas bumi” menurut peraturan menteri negara lingkungan hidup nomor 19 tahun
2010, Chevron Indonesia Company mengambil langkah yaitu trial oleh salah satu
Perusahaan Chemical dalam hal ini PT EON, dengan pengijeksian produknya yaitu
Amonia Removal.
Amonia Removal dengan basic chemical adalah dengan kandungan < 50 %
Cl (chlorin) berupa serbuk yang ditempatkan dalam wadah (drum) dengan kapasitas
40 kg, sebanyak 15 drum dengan volume total 60 kg. Penginjeksian Ammonia
Removal ini dalam target dari PT. EON sendiri adalah ± 5 hari. Dengan takaran 600
ml /menit.
Titik penginjeksian Ammonia removal ditetetapkan di dua titik pada API
separator yaitu pada stabilizer 1 dan stabilizer 2 tidak dengan pengenceran
sebelumnya jadi penginjeksiannya tetap berupa serbuk dengan takaran 600 ml
/menit.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Amidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Glutaminahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrolisishttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Urinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amonium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amonium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amonium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amonium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asidosis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Larutan_penyanggahttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cincin_fenilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelarutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anionhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anionhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelarutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cincin_fenilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidroksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kristalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Darahhttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Larutan_penyanggahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asidosis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amonium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ionhttp://id.wikipedia.org/wiki/Urinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_glutamathttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrolisishttp://id.wikipedia.org/wiki/Glutaminahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikan
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
67/75
56
Setelah penginjeksian, sample dari outlet wemco di analisis untuk dapat
mengetahui pengaruh dari chemical yang di injeksikan tersebut. Pegambilan sample
satu jam setelah penginjeksian dan kemudian continue setiap satu jam. Penginjeksian
dimulai pukul 7.00, sampel diambil dari pukul 7.00, 9.00 , 11.00, 13.00 , 15.00 , dan
17.00, dibawa ke Laboraturium untuk dianalisa.
Hasil analisa sample dari outlet wemco ini menunjukan bahwa kadar dari
Ammonia dan Phenol turun, yang terendah adalah pada sampel yang diambil pada
tanggal 9 februari 2011, jam 13.00 yaitu 0.40 ppm dan 3,20 ppm memenuhi standar
“ Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan minyak dan gas serta panas
bumi” menurut peraturan menteri 56omput lingkungan hidup nomor 19 tahun 2010.
Hasil analisa ini juga menunjukan bahwa kadar Klorin 500 ppm. Kadar klorin yang
tinggi berbahaya untuk peralatan pembuangan limbah juga untuk ekosisitem tempat
pembuangan limbah tersebut yaitu ekosistem laut.
Tabel 3. Hasil analisa laboratorium untuk Phenol dan Amonia untuk
penginjeksian oleh PT EON
Tabel 2.
Date Hours
Lawe-Lawe WEMCO Outlet
Chem. Rate Phenol Amonia Free Chlorine Total Chlorine H2S COD
PPM PPM PPM PPM PPM PPM PPM
9
07.00 18.30 15.10 - - -
09.00 17.30 13.40 0.03 0.04 2342
11.00 8.10 5.90 5.60 - -
13.00 15.30 14.90 1.21 - -
15.00 14.80 15.60 1.59 0.09 2590
17.00 14.60 15.80 0.21 - -
10
07.00 17.60 18.80 0.16 - -
09.00 14.70 17.90 1.75 0.02 2542
11.00 12.10 18.00 1.79 - -
13.003.20 0.40 NIL 500 - -
15.00 6.80 6.10 2.73 9.2 0.01 2678
17.00 6.40 6.90 2.96 8.4 - -
18.00 5.90 5.70 3.06 10.4 - -
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
68/75
57
4.9 Analisa
Proses produksi Minyak Chevron Indonesia Company berlangsung sesuai
dengan aturan dan SOP yang berlaku, secara garis besar proses produksi adalah dari
Sepinggan Production dan Yakin Production, crude oil dengan pressure ±150 psig
dan 57omputer57re ±85 °F diterima melalui pipa yang bertemu di Tanjung Jumlai.
Crude oil masuk ke Lawe-lawe Process Plant melalui Pressure Control yang
menjaga tekanan berada pada ±150 psig, dan selanjutnya melalui Emergency Shut
Down Valve sebelum akhirnya masuk ke High Pressure Separator. Di dalamnya akan
terjadi proses pemisahan berdasarkan physical properties.
Selanjutnya minyak akan dialirkan menuju Heat Exchanger sehingga
57omputer57re minyak yang keluar dapat naik menjadi ±100 °F dan tekanannya
turun menjadi ±70-80 psig. Dari Heat Exchanger minyak dipanaskan di dalam Crude
Heater, di sini minyak dipanaskan sampai temperaturnya mencapai ±150 °F, dengan
tujuan untuk memecah emulsi minyak-air sehingga proses pemisahan berikutnya
menjadi lebih mudah. Berikutnya dilakukan proses pemisahan di dalam Low
Pressure Separator dengan pressure dan 57omputer57re±
150°
F, selanjutnyaminyak dialirkan ke Gas Boot lalu ke Crude Stabilizer Tank . Pressure di dalam
Stabilizer Tank mendekati tekanan udara luar ( Atmospheric Pressure) sehingga
diperlukan pompa untuk mengalirkan minyak dari Stabilizer Tank ke vessel
berikutnya. Dari Stabilizer Tank minyak dialirkan ke Horizontal Electrostatic
Dehydrator untuk diturunkan nilai BS&W-nya sehingga memenuhi standard
permintaan. Minyak dari Dehydrator yang suhunya masih cukup tinggi (±140°F)
dimasukkan kembali ke Heat Exchanger untuk memberikan panasnya ke minyak
yang masuk dari High Pressure Separator. Selanjutnya minyak dialirkan ke Storage
Tank .
Semua proses yang berlangsung di monitoring atau di control secara berkala
dan continyu. Dan semuanya dikontrol secara baik dan teratur. Plant Proses
bekerjasama dengan Instrument selalu melakukan pengecekan Temperatur ( T ) dan
Preassure ( P ) pada alat – alat utama Plant Proses sehingga temperature dan tekanan
tetap terjaga, dan proses produksi berjalan Optimal.
-
8/18/2019 65873342 Laporan Kp PDF
69/75
58
Kinerja semua alat di waste water treatment system sudah sangat optim