Pengertian Lp Kardiomegali
-
Upload
dhavilssxtro -
Category
Documents
-
view
2.409 -
download
29
description
Transcript of Pengertian Lp Kardiomegali
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 1/24
Pengertian
Kardiomegali adalah sebuah keadaan anatomis (struktur organ) di mana besarnya jantung lebih besar
dari ukuran jantung normal, yakni lebih besar dari 55% besar rongga dada. pada Kardiomegali salah satu
atau lebih dari 4 ruangan jantung membesar. Namun umumnya kardiomegali diakibatkan oleh
pembesaran bilik jantung kiri (ventrikel kardia sinistra)
Pada kardiomegali dapat oto-ototnya yang membesar atau rongganya yang membesar, manapun itu
semua adalah adaptasi jantung utnuk menghaapi perubahan dalam tuntutan kerjanya.
Cara menentukan ukuran jantung adalah sebagai berikut:
CTR = a + b x 100%
c
Pada foto dada PA standar, ukuran jantung dapat dihitung melalui rasio kardiotorasik. Secara umum
rasio yang melebihi 50% antara ukuran jantung denbgan diameter internal maksimal dada
mengindikasikan adanya pembesaran jantung.
Penyebab
Penyebabnya ada banyak sekali, hampir semua keadaan yang memaksa jantung untuk bekerja lebih
keras dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada otot jantung sehingga jantung akan membesar.
analoginya adalah misalnya pada binaragawan otot-otonya membesar karena seringnya mereka
melakukan aktivitas beban tinggi. jantung juga demikian.
Penyebab penyakitnya apa saja??? Hmmm. banyak sekali… kalau di buku Hurst’s Heart Disease saja bisa
sampai 20 bab lebih… dan bukunya hapir 2000 halaman…
Singkatnya saya akan beritahu penyebab yang terbanyak…
1. Penyakit Jantung Hipertensi
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 2/24
Pada keadaan ini terdapat tekanan darah yang tinggi sehingga jantung dipaksa kerja ekstra keras
memompa melawan gradien tekanan darah perifer anda yang tinggi…
2. Penyakit Jantung Koroner
Pada keadaan ini sebagain pembuluh darah jantung (koroner) yang memberikan pasokan oksigen dan
nutrisi ke jantung terganggu sehingga otot-otot jantung berusaha bekerja lebih keras dari biasanya
menggantikan sebagian otot jantung yang lemah atau mati karena kekurangan pasokan darah.
3. Kardiomiopati (Bisa karena diabetes)
Yakni penyakit yang mengakibatkan gangguan atau kerusakan langsung pada otot-otot jantung. Hal ini
dapat bersifat bawaan atau karena penyakit metabolisme seperti diabetes. Akibatnya oto jantung harus
kerja ekstra untuk menjaga pasokan darah tetap lancar.
4. Penyakit Katup Jantung
Di jantung ada 4 katup yang mengatur darah yang keluar masuk jantung. Apabila salah satu atau lebih
dari katup ini mengalami gangguan seperti misalnya menyempit (stenosis) atau bocor (regurgitasi) akan
mengakibatkan gangguan pada curah jantung (kemampuan jantung untuk memopa jantung dengan
volume tertentu secara teratur). Akibatnya jantung juga perlu kerja ekstra keras untuk menutupi
kebocoran atau kekurangan darah yang dipompanya.
5. Penyakit Paru Kronis
Nah loh.. Pasti bingung… mengapa penyakit paru kronis juga bisa menyebabkan kardiomegali… Karena
pada penyakit paru kronis dapat timbul keadaan di mana terjadi perubahan sedemikian rupa pada
struktur jaringan paru sehingga darah menjadi lebih sulit untuk melewati paru-paru yang kita kenal
dengan nama “HIPERTENSI PULMONAL”. Karena itu bilik jantung kanan yang memompa darah ke paru-
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 3/24
paru perlu kerja ekstra keras, sehingga tidak seperti kebanyakan kardiomegali bukan bilik kiri yang
membesar tapi bilik kanan, tapi jika sudah berat bahkan bilik kiri pun akan ikut membesar.
Nah kardiomegali itu sering kali disertai dengan keadaan gagal jantung… Oleh karena itu kardiomegali
seringkali menunjukkan bahwa jantung telah lama mengalami kegagalan fungsi yang sudah berlangsung
cukup lama dan berat. selain itu kardiomegali cenderung membuat jantung mudah terkena penyakit
hjantung koroner karena jantung yang besar perlu pasokan darah dan oksigen yang besar sedangkan
pasokan darah belum tentu lancar…
Kardiomegali berpotensi berbahaya tapi yang lebih berbahaya adalah penyakit yang menyebabkannya
karena seringkali timbul gejala-gejala klinis lain yang berpotensi fatal seperti gagal jantung dan stroke.
Gejala
Tergantung dari derajat keparahannya. Tampak gejala yang berhubungan dengan kegagalan pompa
jantung untuk bekerja dengan baik
Dapat disertai nggeliyer, pusing, atau sensasi mau jatuh. Orang awam menyebutnya “vertigo”. Dalam
istilah asingnya disebut “dizziness”.
Sesak nafas, seperti orang yang terengah-engah.
Terdapat cairan di rongga perut (ascites)
Kaki (tungkai, pergelangan kaki) membengkak
Terapi kardiomegali:
Sesuai dengan penyebab yang mendasarinya (underlying causes).
Obat golongan diuretik
Obat golongan ACE inhibitor
Obat golongan beta blocker
Golongan nitrat
Mengurangi/menurunkan berat badan
Diet rendah garam
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 4/24
Pembatasan (asupan) cairan
Berolahraga
Pengobatan
Pengobatannya adalah kita obati penyakit dasarnya, tapi jantung yang membesar tidak serta merta akan
mengecil kembali (seringkali permanen) yang perlu kita cegah adalah komplikasi yang mungkin timbul
dari kardiomegali tersebut.
Jadi yang kita obati bukan kardiomegalinya tapi penyakit yang menyebabkannya, tapi kata mengobati
juga tidak tepat karena rata-rata penyebabnya tidak dapat diobati. kata yang tepat adalah mengontrol
keadaan yang menyebabkannya.
Jikalau anda curiga kardiomegali, anda dapat memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung dan
pembuluh darah terdekat di kota anda…
Pemeriksaan Penunjang
Idealnya, pemeriksaan laboratorium pada penderita kardiomegali meliputi: hitung darah lengkap,
sedimentation rate, ANA, chemistry panel, tes VDRL, profil tiroid, EKG, dan rontgen dada (chest x-ray).
Pemeriksaan dengan echocardiogram akan membantu menegakkan diagnosis valvular disease,
myocardiopathies, congestive heart failure, dan pericardial effusion. Jika curiga gagal jantung kongestif
(congestive heart failure), maka perlu diukur waktu sirkulasi, tekanan vena, dan perlu tes fungsi paru-
paru. Jika disertai demam, maka penderita kardiomegali perlu melakukan tes streptozyme, ASO titer,
dan kultur darah serial.
Kesimpulan
Faktor kardiomegali saja tidak menyebabkan kematian, terutama bila masih ringan. Biasanya kematian
disebabkan oleh penyakit yang menyertai atau komplikasi yang dialami penderita kardiomegali.
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 5/24
Nah, untuk mencegah agar tidak berlanjut atau menjadi parah, sebaiknya tekun beribadah dan
bersedekah, rajin berolahraga, berpola hidup sehat dan seimbang, dan teratur kontrol ke dokter atau
rumah sakit terdekat untuk melakukan general check-up, minimal sebulan sekali. Jika dinyatakan baik
oleh dokter, perlu cek lagi setiap 2-3 bulan sekali, tergantung waktu dan kesempatan.
(Dari berbagai sumber)
GAGAL JANTUNG PADA ANAK
A. DEFINISI
Gagal jantung pada bayi dan anak merupaka suatu sindrom klinis yang ditandai oleh ketidak mampuanmiokardium memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh
termasuk kebutuhan untuk pertumbuhan.1,2,3
Pada stadium awal gagal jantung, berbagai mekanisme kompensatoir dibangkitkan untuk
mempertahankan fungsi metabolik normal. Ketika mekanisme ini menjadi tidak efektif, akibatnya
manifestasi klinisnya makin bertambah berat.1
Gagal jantung dapat disebabkan oleh penyakit jantung bawaan maupun didapat yang menimbulkan
beban volume (preload) atau beban tekanan (afterload) yang berlebih atau insufisiensi miokard.2,3
Penyebab lain adalah takikardi supraventrikular, blok jantung komplit, anemia berat, dan korpulmonale
akut.2
B. PATOFISIOLOGI
Jantung dapat dipandang sebagai pompa dengan curah yang sebanding dengan volume pengisiannya
dan berbanding terbalik dengan tahan yang melawan pompanya. Ketika volume akhir-diastolik ventrikel
naik, jantung sehat akan menaikkan curah jantung sampai suatu maksimum dicapai dan curah jantung
tidak dapat diperbesar lagi (prinsip Frank-Starling). Kenaikan volume sekuncup yang dicapai dengan cara
ini disebabkan oleh regangan serabut-serabut miokardium, tetapi menaikkan tegangan dinding juga, dan
menaikkan konsumsi oksigen miokardium.1
Otot jantung dengan kontraktilitas intrinsik yang terganggu akan memerlukan derajat dilatasi yang lebih
besar untuk menghasilkan kenaikan volume sekuncup dan tidak akan mencapai curah jantung maksimal
sama seperti miokardium normal. Jika rongga jantung dilatasi karena lesi yang menyebabkan kenaikan
preload (misal insufisiensi katup), hanya akan ada sedikit ruangan untuk dilatasi dan memperbesar
curah jantung selanjutnya.1
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 6/24
Transport oksigen sistemik dihitung sebagai hasil kali curah jantung dan kadar oksigen sistemik. Curah
jantung dapat dihitung sebagai hasil kali frekuensi jantung dan volume sekuncup. Penentu utama
volume sekuncup adalah preload, afterload, dan kontraktilitas. Perubahan dalam kemampuan darah
membawa oksigen (misal anemia atau hipoksemia) akan juga menyebabkan penurunan dalam transport
oksigen, dan jika mekanisme kompensatoir tidak cukup, dapat juga berakibat penurunan penghantaran
substrat ke jaringan, suatu bentuk gagal jantung.1
Satu mekanisme kompensatoir utama untuk menaikkan curah jantung adalah naiknya tonus simpatis,
akibat bertambahnya sekresi epinefrin adrenal dalam sirkulasi dan bertambahnya pelepasan
norepineprin saraf. Pengaruh manfaat awal rangsangan simpatis adalah kenaikan frekuensi jantung dan
kontraktilitas miokardium, yang keduanya berperan menaikkan curah jantung. Karena vasokonstriksi
yang terlokalisasi, aliran darah dapat didistribusikan lagi dari kulit, viseral dan bantalan kapiler ginjal ke
jantung dan otak. Namun, kenaikan rangsangan simpatis yang lama dapat mempunyai pengaruh
merugikan juga, termasuk hipermetabolisme, kenaikan afterload, aritmogenesis, kenaikan kebutuhan
oksigen miokardium, dan toksisitas miokard langsung. Vasokonstriksi perifer dapat berakibat penurunan
fungsi ginjal, hati dan saluran gastrointestinal.1
C. MANIFESTASI KLINIS
Manifesatis klinis ini tergantung pada tingkat cadangan jantung pada berbagai keadaan. Bayi yang sakit
berat atau anak yang mekanisme kompensatoirnya telah sangat lelah pada saat dimana ia tidak mungkin
lagi memperoleh curah jantung yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme basal tubuh, akan
bergejala pada saat istirahat.
Pada anak, tanda-tanda dan gejala-gejala gagal jantung kongestif serupa dengan tanda-tanda dan gejala-gejal pada orang dewasa. Tanda-tanda ini meliputi kelelahan, tidak tahan kerja fisik, anoreksia, nyeri
abdomen dan batuk. Dispnea merupakan gambaran kongesti paru. Kenaikan tekanan venosa sistemik
dapat diukur dengan penilaian klinis tekanan vena jugularis dan pembesaran hati. Ortpnea dan ronki
basal dapat ada; udem biasanya dapat dilihat pada bagian tubuh yang tergantung, atau dapat anasarka.
Kardiomegali selalu ditemukan. Sering ada irama galop; tanda-tanda auskultasi lain khas untuk lesi
jantung spesifik.1
Pada tahun 1994, New York Heart Association mempublikasikan revisi dari klasifikasi fungsional
penderita gagal jantung :34
Klasifikasi Fungsional
I. Tidak ada pembatasan aktivitas fisik; aktivitas biasa tidak menimbulkan kelelahan, dispnea, atau
palpitasi.
II. Ada pembatasan ringan dari aktivitas fisik : aktivitas biasa menimbulkan kelelahan, dispnea, palpitasi,
atau angina.
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 7/24
III. Pembatasan pada aktivitas fisik : walaupun pasien nyaman saat istirahat, sedikit melakukan aktivitas
biasa saja dapat menimbulkan gejala.
IV. Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas. Gejala gagal jantung timbul saat istirahat.
Anak-anak dengan gagal jantung sering disertai gangguan pertumbuhan dan tidak ada kenaikan berat
badan. Hal ini dapat disebabkan antara lain :5
1. Pemasukan energi yang buruk karena dispne atau keletihan;
2. Penyerapan terganggu karena perfusi usus yang tidak adekuat;
3. Peningkatan kebutuhan kalori bila dispne atau menderita karena infeksi konkomitan.
V. DIAGNOSIS
Dalam menegakkan diagnosis, diperoleh dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang.
Dari anamnesis dapat ditanyakan mengenai adanya sesak napas, kesulitan minum/makan, bengkak pada
kelopak mata dan/atau tungkai, gangguan pertumbuhan dan perkembangan (pada kasus kronis),
penurunan toleransi latihan, maupun keringat berlebihan di dahi.2,3
Dari pemeriksaan fisik, akibat respons kompensasi karena fungsi jantung yang menurun maka akan
tampak takikardia, irama galop, peningkatan rangsangan simpatis, keringat dan kulit dingin/lembab,
kardiomegali serta gagal tumbuh. Akibat bendungan pada vena pulmonalis akan tampak takipnea,
ortopnea, wheezing dan ronki pada auskultasi paru. Akibat bendungan vena sistemik akan tampak
peningkatan tekanan vena jugularis, palpebra udem pada bayi, hepatomegali, udem tungkai pada
anak.2,3
Dari pemeriksaan penunjang, foto toraks menunjukkan adanya kardiomegali. Namun kardiomegali
bukan selalu berarti adanya gagal jantung. Elektrokardiografi dapat membantu menentukan tipe defek,
tidak untuk menentukan apakah terdapat gagal jantung atau tidak. Ekokardiografi untuk mengetahui
pembesaran ruang jantung dan etiologi.2,3
VI. PENATALAKSANAAN
Tujuan terapi pada penderita gagal jantung adalah menghilangkan gejala kongesti pada paru maupun
sistemik, memperbaiki penampilan miokard, menghilangkan faktor pencetus, dan yang paling ideal
adalah memperbaiki kelainan anatomi jantung.1,2,3
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 8/24
Penatalaksanaan umum2,3,4,5,6 :
1. Tirah baring, posisi setengah duduk. Sedasi kadang diperlukan : Luminal 2-3 mg/kgBB/dosis tiap 8 jam
selama 1-2 hari.
2. Oksigen. Diberikan oksigen 30-50% dengan kelembaban tinggi supaya jalan nafas tidak kering dan
memudahkan sekresi saluran nafas keluar.
3. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.
4. Pembatasan cairan dan garam. Dianjurkan pemberian cairan sekitar 70-80% dari kebutuhan. Restriksi
gram jangan terlalu ketat, pada anak garam <0,5 g/hari.
5. Pemantauan hemodinamik yang ketat. Pengamatan dan pencatatan secara teratur pada berat badan,
kesadran, tekanan darah, frekuensi denyut jantung, pernafasan, nadi perifer, keseimbangan asam basa.
6. Hilangkan faktor yang memperberat : atasi demam, anemia, infeksi jika ada.
7. Penatalaksanaan diit pada penderita yang disertai malnutrisi, memberikan gambaran perbaikan
pertumbuhan tanpa memperburuk gagal jantung kongestif bila diberikan makanan pipa yang terus-
menerus.
Penatalaksanaan secara medikamentosa dapat dengan pemberian obat anti gagal jantung seperti
diuretik, vasodilator, dan digitalis.2,3
Diuretik dipergunakan untuk mengurangi preload, karena bersifat menahan kalium, perlu diperhatikan
kadar kalium dalam darah. Obat yang dapai digunakan diantaranya Furosemid 0,5-2 mg/kgBB/dosis i.v.
(2-4 kali per hari), atau 1-2 mg/kgBB/dosis oral (1-3 dosis terbagi). Dapat pula diberikan diuretik hemat
kalium Spironolakton 2-3 mg/kgBB/hari (oral) dalam 2-3 dosis terbagi. Kombinasi Furosemid dan
Spironolakton biasa digunakan.1,3
Vasodilator bekerja dengan cara mengurangi preload (golongan venodilator) dan/atau afterload
(golongan arteriodilator). Pemberian vasodilator memerlukan pengamatan yang ketat terhadap
pengisian jantung dan tekanan darah arteri. Vasodilator terdiri dari vasodilator arterioral (hidralazin),
venodilator (nitrogliserin, isosorbid dinitrat), dan gabungan (kaptopril, enalapril).1,3
Digitalis merupakan obat anti gagal jantung yang paling banyak dipakai pada bayi dan anak. Bersifat
inotropik positif dan kronotropik negatif yang akan meningkatkan curah jantung. Preparat yang sering
diuganak adalah Digoxin dengan dosis pada anak 0,04 – 0,05 mg/kgBB/hari.1,2,3
Pengaturan diit pada penderita penyakit jantung tidak kalah pentingnya dari penatalaksanaan secara
medikamentosa. Tujuan memberikan diit pada penderita penyakit jantung adalah :6
1. Untuk memberikan cukup makanan agar anak tumbuh dan berkembang optimal, tanpa memberatkan
beban jantung.
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 9/24
2. Mengurangi dan mencegah retensi garam / air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah
bila ada hipertensi.
3. Menyiapkan anak dengan kelainan jantung bawaan sehingga kondisinya memungkinkan untuk
tindakan operasi.
STATUS PENDERITA
I. ANAMNESIS
A. Identitas
Nama : an. DA
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 2 tahun 6 bulan
Alamat : Jaten, Andong, Boyolali
Nama orang tua : Tn. AAS
Tgl. masuk : 13 Juli 2007
Tgl. periksa : 14 Juli 2007
No. CM : 853250
B. Keluhan Utama : Sesak napas
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Penderita datang dengan keluhan sesak napas, dirasakan terus-menerus sejak ± 3 hari SMRS. Sesak
napas dirasa bertambah berat saat melakukan aktifitas, dan dirasakan berkurang saat tiduran dengan
posisi setengah duduk. Saat sesak, penderita masih dapat berbicara dengan lancar. Bibir membiru (+),
didapatkan beberapa saat setelah mulai sesak napas. Penderita juga berkeringat dingin, walau tidak
beraktifitas. Batuk (+), pilek (-), mual (-), muntah (-), napas mengi (-). BAB & BAK tidak ada keluhan.
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 10/24
D. Riwayat Penyakit Dahulu
R. sakit serupa : disangkal
R. sering batuk pilek : (+)
R. sakit asma : disangkal
R. sakit jantung : disangkal
R. alergi obat/makanan : disangkal
E. Riwayat Penyakit Keluarga
R. sakit serupa : disangkal
R. sakit jantung : disangkal
R. sakit asma : disangkal
F. Riwayat Sosial Ekonomi
Penderita adalah anak tunggal. Orang tuanya bekerja sebagai buruh di perusahaan swasta.
G. Riwayat Kelahiran & Imunisasi
Lahir spontan dibantu bidan, BBL 2900 gram. Imunisasi lengkap di Puskesmas, sesuai jadwal.
H. Riwayat Tumbuh Kembang
Penderita sebelumnya memiliki riwayat tumbuh kembang sesuai dengan tumbuh kembang anak normal,
dinilai sekilas dari umur berapa penderita mulai senyum, miring, tengkurap, duduk, gigi keluar, berdiri,
dan berjalan.
II. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : lemas, kompos mentis
2. Status Gizi :
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 11/24
BB : 8 kg PB : 81 cm
BB/U : P < 3rd (z-score < -3) (WHO)
PB/U : P < 3rd (-3< z-score <-2) (WHO)
BB/PB : P < 3rd (z-score = -3) (WHO)
Kesimpulan : gizi kurang
3. Tanda Vital : HR : 156 x/menit RR : 60 x/menit
Nadi: 152 x/menit S : 36,8 0C
4. Kepala : mesocephal, UUB menutup
5. Mata : konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-), RC (+/+),
pupil isokhor.
6. Hidung : NCH (+), sekret (-)
7. Telinga : dinding liang telinga tenang, sekret (-), MT intact
8. Mulut : MB (+), sianosis (+), faring hiperemis (-), T1-T1
9. Leher : JVP tdk meningkat, KGB tdk membesar
10. Toraks : retraksi (+) suprasternal & subcostal
11. Pulmo :
Inspeksi : pengembangan dada simetris
Palpasi : fremitus raba simetris
Perkusi : sonor / sonor
Auskultasi : SDV (+/+), ST (+/+) ronkhi basah halus
12. Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tampak
Palpasi : ictus cordis kuat angkat
Perkusi : batas jantung kesan melebar
Auskultasi : BJ I normal, BJ II mengeras, reguler, bising (+) holosistolik punctum maximum di apex
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 12/24
13. Abdomen :
Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : tympani
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar & lien tdk teraba
14. Ekstremitas :
v akral dingin udem sianosis clubbing
- - - - - - - -
- - - - - - - -
v CRT < 2”
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium darah
Hb : 9,98 g/dl DL : 12.800 /ul
Hct : 30,5 % Neu : 7,30
DE : 3,71.106 / ul Lym : 4,08
MCV : 82,2 fL Mono : 1,41
MCH : 26,9 pg Eos : 0,001
MCHC : 32,7 g/dl Baso : 0,031
DT : 361.000 /ul LED : 6 mm
2. Foto Rontgen toraks AP
v CTR : 73%
v Conus pulmonalis menonjol
v Pletorik
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 13/24
Kesan : kardiomegali dengan udem pulmo
3. Gambaran Darah Tepi
Eritrosit : hipokrom, anisositosis, mikrositer, normoblast (-).
Lekosit : jumlah meningkat, atipikal limfosit sel (+), netrofilia absolut.
Trombosit : jumlah normal, distribusi merata.
Kesan : anemia hipokrom mikrositer e.c dd :
· Penyakit kronis
· Infeksi bakteri
· Infeksi virus
4. EKG
v Sinus takikardi
v P mitral
v Left atrial enlargement (LAE)
5. Echocardiography
v VSD sadc
v MR berat
v PH (TR, PI)
v AI ringan
v LA giant
IV. RESUME
Datang seorang anak perempuan, umur 2 th 6 bln, dengan keluhan sesak napas. Sesak napas dirasakan
terus-menerus sejak ±3 hari SMRS. Sesak napas dirasa bertambah berat saat beraktifitas dan berkurang
untuk tiduran posisi setengah duduk. Berkeringat dingin (+). Bibir membiru (+). Riwayat sering batuk &
pilek (+).
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 14/24
Dari pemeriksaan fisik didapat anak rewel, gizi kurang, takikardi, takipneu, konjungtiva palpebra pucat
(+/+), napas cuping hidung, bibir sianosis, dinding dada retraksi suprasternal & sub costal, suara paru
ronkhi basah halus (+/+), ictus cordis tampak dan kuat angkat, batas jantung kesan melebar, bunyi
jantung II > I, reguler, bising jantung (+) holosistolik pm di apex.
Dari pemeriksaan penunjang didapatkan anemia mikrositik hipokromik dan lekosistosis. Foto toraks APkesan kardiomegali dengan udem pulmo. EKG sinus takikardi, p mitral, dan LAE. Echo didapat
kemungkinan gambaran PJR dengan VSD.
V. DAFTAR MASALAH
1. sesak napas
2. sianosis
3. kardiomegali
4. udem pulmo
5. anemia mikrositik hipokromik
6. lekositosis
7. gizi kurang
VI. DIAGNOSIS
1. DF : Gagal jantung, NYHA IV
DA : MR berat, PH (TR, PI), AI ringan, VSD sadc, LAE
DE : DD : - PJB asianosis dng Eisenmengerisasi
- PJB sianosis
- PJR
2. Anemia mikrositik hipokromik e.c. DD : - deffisiensi besi
- penyakit kronis
3. Gizi kurang
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 15/24
VII. PENATALAKSANAAN
1. Usul pemeriksaan : CRP, ASTO, Urin / Feses rutin, elektrolit, ureum / creatinin serum.
2. Terapi :
v Bed rest total, posisi setengah duduk
v O2 (masker non-rebreathing) 5 liter/menit
v Diet jantung I :
· Total kalori 1200 kal/hari (cair/sonde)
· Protein 1-2 g/kgBB/hari à 15 gram/hari
· Natrium 40 mg/kgBB/hari à 320 mg/hari
v IVFD D ¼ S 6 tpm mikro
v Lasix inj. 8 mg / 8j
v Digoxin 2 x 0,04 mg
v Aldacton 2 x 6,25 mg
v Sildenafil 3 x 1 mg
v Pengawasan keadaan umum (KU), tanda-tanda vital (VS), keseimbangan cairan (BC), dan diuresis (D).
VIII. PROGNOSIS
Ad fungsionam : buruk
Ad sanam : buruk
Ad vitam : buruk
IX. FOLLOW UP
Tanggal
Keluhan/KU/VS
Pemeriksaan / Diagnosis
Terapi
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 16/24
16/07/07
Kel: sesak nafas (+), batuk (+), panas (-)
KU : lemas, cm, gizi kurang
VS :
HR= 148x/mnt, N=144x,/mnt RR=55x, S=36,70C
Mata : CA (+/+), SI (-/-)
Hidung : NCH (+)
Mulut : MB (+), sianosis (+)
Thorax : retraksi (+)
Pulmo : SDV (+/+), Ronki (+/+)
Cor : BJ II>I, reg., bising (+)
Abdomen : supel, NT (-), BU (+), H/L tdk teraba
Hasil Lab :
CRP = 0,83 mg/L
ASTO = < 200 IU/ml
Ureum = 29 mg/dl
Creatinin = 0.2 mg/dl
Dx:
· DF : gagal jantung, NYHA IV
· DA : MR berat, PH, AI, VSD, LAE.
· DE : PJB asianosis dng Eisenmengerisasi
Anemia mikrositik hipokromik
Gizi kurang
Bed rest total, posisi setengah duduk
O2 (masker non-rebreathing) 5 liter/menit
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 17/24
Diet jantung I :
Total kalori 1200 kal/hari (cair)
Protein 1-2 g/kgBB/hari à 15 gram/hari
Natrium 40 mg/kgBB/hari à 320 mg/hari
IVFD D ¼ S 6 tpm mikro
Lasix inj. 8 mg / 8j
Digoxin 2 x 0,04 mg
Aldacton 2 x 6,25 mg
Sildenafil 3 x 1 mg
Monitoring : KU+VS, BC+D
17/07/07
Kel: sesak nafas (+) berkurang, batuk (+), panas (-)
KU : lemas, cm, gizi kurang
VS :
HR= 152x/mnt,
N =152x,/mnt
RR =55x,
S =36,80C
Mata : CA (+/+), SI (-/-)
Hidung : NCH (+)
Mulut : MB (+), sianosis (+)
Thorax : retraksi (+)
Pulmo : SDV (+/+), Ronki (+/+)
Cor : BJ II>I, reg., bising (+)
Abdomen : supel, NT (-), BU (+), H/L tdk teraba
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 18/24
Hasil Lab :
Urin Rutin :
pH : 7
Leu : (-)
Nit : (+)
Pro : (-)
Glu : normal
Ket : (-)
Ubg : normal
Bil : (-)
Ery : 250 /ul
Dx:
· DF : gagal jantung, NYHA IV
· DA : MR berat, PH, AI, VSD, LAE.
· DE : PJB asianosis dng Eisenmengerisasi
Anemia mikrositik hipokromik
Hematuria, tersangka ISK
Gizi kurang
Bed rest total, posisi setengah duduk
O2 nasal 2 liter/menit
Diet jantung I :
Total kalori 1200 kal/hari (cair)
Protein 1-2 g/kgBB/hari à 15 gram/hari
Natrium 40 mg/kgBB/hari à 320 mg/hari
IVFD D ¼ S 6 tpm mikro
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 19/24
Lasix inj. 8 mg / 8j
Ampicillin inj 300 mg / 8j
Digoxin 2 x 0,04 mg
Aldacton 2 x 6,25 mg
Sildenafil 3 x 1 mg
Monitoring : KU+VS, BC+D
18/07/07
Kel: sesak nafas (+), batuk (+), panas (-)
KU : lemas, cm, gizi kurang
VS :
HR = 152x/mnt, N = 152x,/mnt RR=52x,
S = 36,70C
Mata : CA (+/+), SI (-/-)
Hidung : NCH (+)
Mulut : MB (+), sianosis (+)
Thorax : retraksi (+)
Pulmo : SDV (+/+), Ronki (+/+)
Cor : BJ II>I, reg., bising (+)
Abdomen : supel, NT (-), BU (+), H/L tdk teraba
Hasil Lab :
Dx:
· DF : gagal jantung, NYHA IV
· DA : MR berat, PH, AI, VSD, LAE.
· DE : PJB asianosis dng Eisenmengerisasi
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 20/24
Anemia mikrositik hipokromik
Hematuria, tersangka ISK
Gizi kurang
Bed rest total, posisi setengah duduk
O2 nasal 2 liter/menit
Diet jantung I :
Total kalori 1200 kal/hari (cair)
Protein 1-2 g/kgBB/hari à 15 gram/hari
Natrium 40 mg/kgBB/hari à 320 mg/hari
IVFD D ¼ S 6 tpm mikro
Lasix inj. 8 mg / 8j
Ampicillin inj 300 mg / 8j
Digoxin 2 x 0,04 mg
Aldacton 2 x 6,25 mg
Sildenafil 3 x 1 mg
Monitoring : KU+VS, BC+D
ANALISA KASUS
Pada kasus ini didapatkan dari anamnesa berupa keluhan sesak nafas, kelelahan beraktivitas,
berkeringat dingin, bibir membiru, dimana semuanya mengarahkan kepada adanya kelainan pada
jantung. Dari dasar teori, keluhan-keluhan yang muncul tersebut sama dengan keluhan penderita gagal
jantung.
Arah diagnosis gagal jantung lebih ditegaskan lagi dari hasil pemeriksaan fisik yang diperoleh takikardi,
dispneu, bibir pucat, retraksi dinding dada, suara ronki paru, kesan batas jantung yang melebar, serta
didapat bising jantung.
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 21/24
Dari pemeriksaan penunjang semakin menguatkan diagnosis gagal jantung, yang diperoleh dari foto
toraks didapat kardiomegali dan pletorik. Dari EKG didapat LAE dan sinus takikardi. Dari Echo ddapat
kelainan pada katup mitral aortal, pulmonal, trikuspidal, serta adanya VSD.
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, diagnosis mengarah pada gagal jantung.
Namun demikian penyebab (etiologi) dari gagal jantung ini masih dalam observasi apakah karenakelainan jantung bawaan atau kelainan jantung didapat. Oleh karena itu diusulkan pemeriksaan
tambahan CRP, ASTO, urin/feses rutin, elektrolit, dan ureum / creatinin serum, sehingga diharapkan
dapat diketahui etiologinya.
Dari penatalaksanaan yang diberikan telah sesuai dengan teori, baik penatalaksanaan non-
medikamentosa maupun medikamnetosa.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bernstein, Daniel. Terapeutik Jantung, Gagal Jantung Kongestif dalam Ilmu Kesehatan Anak Nelson,
Vol.2, Edisi 15, Jakarta, EGC, 2000. hal : 1658 – 1663.
2. Sukman Tulus Putra, dkk. Gagal Jantung pada Bayi dan Anak dalam Standar Pelayanan Medis
Kesehatan Anak, Edisi I, Jakarta, Badan Penerbit IDAI, 2005. hal : 143 – 146.
3. Bambang Madiyono, dkk. Gagal Jantung dalam Penanganan Penyakit Jantung pada Bayi dan Anak,
Jakarta, Balai Penerbit FKUI, 2005. hal : 55 – 61.
4. American Heart Association. 1994 Revisions to Classification of Functional Capacity and Objective
Assessment of Patients With Diseases of the Heart.
Downloaded from : http://www.americanheart.org/
5. Moore, Mary Courtney. Penyakit Jantung dalam Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi, Edisi II, alih
bahasa Liniyanti D. Oswari, Jakarta, Hipokrates, 1997. hal : 274 – 276.
6. IGK. Suandi. Diit pada Penyakit Jantung, dalam Seri Gizi Klinik Diit pada Anak Sakit, Jakarta, EGC, 1999.
hal : 75 – 80.
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 22/24
1. Patofisiologi.
Patofisiologi gagal jantung belum jelas diketahui seluruhnya. Ada 4 unsur dasar yang menentukan baik
tidaknya prilaku jantung yaitu yang disebut preload, afterload, kontraktilitas, dan frekuensi jantung.
Beberapa mekanisme adaptasi terjadi pada gagal jantung diantaranya ialah:
1) Faktor mekanisme berupa hipertrofi dan dilatasi. Hipertrofi ventrikel karena hiperplasia yang
menyebabkan otot jantung bertambah tidak sebanding dengan jumlah kapiler dan suplai oksigen akan
mengakibatkan insufisiensi koroner relatif. Otot jantung yang hipertrofik masih bekerja baik pada
keadaan kompensasi dibandingkan dengan keadaan sudah dekompensasi. Bila mekanisme hipertrofi ini
tidak memadai sesuai dengan hukum Starling, maka akan terjadi dilatasi.
2) Faktor biokimia. Terdapat perubahan biokimia, sampai saat ini masih terus diselidiki mengenai
produksi energi, penyimpanan dan penggunaannya. Demikian pula mengenai myofibrillar adenosine
triphosphatese activity dan mekanisme kontraksi miokardium serta meningkatnya konsumsi oksigen.
3) Peranan sistem saraf adrenergik. Cadangan norepineprin dalam otot jantung berkurang mungkin
karena kesanggupan ujung saraf untuk mengambil serta mengikat norepineprin berkurang atau
berkurangnya jumlah ujung saraf dalam miokard. Walaupun respons kronotropik dan intropik terhadap
rangsangan simpatis menurun, namun respons terhadap noradrenalin yang diberikan dari luar masih
normal. Bertambahnya rangsangan simpatis, dengan cara meninggikan kontraksi dapat memperbaiki
keadaan gagal jantung, seta berkurangnya peredaran darah tepi dan ginjal untuk menambah sirkulasi ke
daerah vital. Reseptor alfa berfungsi pada sirkulasi tepi dan reseptor beta untuk meninggikan frekuensi
dan kontraksi ventrikel. Dengan pemberian obat pemblok beta ( propranolol, praktolol dsb ) maka gagal
jantung bertambah nyata. Metabolisme katekolamin bertambah pada gagal jantung yang terbukti dari
ekskresinya yang meningkat dalam urine.
4) Peranan ginjal. Kegagalan ginjal untuk mengeluarkan natrium dan air karena:
a) Bertambahnya reabsorbsi natrium pada tubulus.
b) Aliran darah ke ginjal relatif menurun sehingga laju filtrasi glomerolus menurun dan produksi urine
berkurang.
c) Peningkatan rangsangan simpatis.
d) Menurunnya aliran darah ke ginjal akan merangsang pengeluaran renin yang selanjutnya melalui
angiotensin akan mengakibatkan rangsangan pembentukan aldosteron.
2. Manifestasi Klinik.
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 23/24
Gejala klinik yang timbul ada kaitannya dengan beberapa mekanisme yang terjadi pada gagal jantung.
Mekanisme tersebut berupa perubahan pada jantung sendiri dengan terjadinya hipertrofi dan dilatasi
ventrikel. Mekanisme lain berupa perubahan biokimia intra dan ekstraselular seluruh jaringan,
meningkatnya metabolisme katekolamin, pergeseran kurve disosiasi oksihemoglobin, perubahan pada
paru, ginjal dan sirkulasi darah tepi.
Secara hemodinamik, gejala klinik gagal jantung pada bayi dan anak dapat digolongkan dalam 3
golongan ialah:
1) Gejala Perubahan Pada Jantung / Kerja Jantung.
a) Takikardia: pada bayi frekuensi sering diatas 150 – 200/menit. Pada anak diatas 100 – 150/menit
sebagai akibat rangsangan simpatis dan bridge refleks.
b) Kardiomegali: hipertrofi yang terjadi pada 90% bayi dengan penyakit jantung bawaan; pada suatu
waktu akan mengalami dilatasi (hukum Frank Starling). Ada beberapa keadaan yang tidak menimbulkan
kardiomegali, yaitu fase awal miokarditis, atresia v pulmonalis, koritriatum dan anomali drainase vena.
Kardiomegali lebih mudah dilihat secara radiologis.
c) Irama derap (gallop rhythm); adanya irama derap pada penyakit jantung bawaan biasanya
menunjukan gagal jantung, sedangkan pada penyakit jantung reumatik irama gallop menunjukan
karditis aktif. Biasanya berupa derap protodistolik yang timbul 0,10 detik sesudah bunyi jantung II, pada
saat pengisian ventrikel yang cepat.
d) Failure to thrive; gangguan pertumbuhan yang terjadi karena menurunnya curah jantung, gangguan
pernafasan, kesukaran masukan kalori dan hipermetabolisme sekunder terhadap meningkatnya
rangsangan simpatis.
e) Keringat berlebihan. Sering dijumpai pada bayi dengan gagal jantung yang diduga karena gangguan
fungsi jantung menyebabkan rangsangan simpatik.
f) Pulsasi arteri melemah dan tekanan nadi mengecil yang terjadi sebagai akibat menurunnya curah
jantung.
2) Gejala Kongesti.
Bendungan paru ialah keadaan terjadinya bendungan vaskuler dan perubahan anatomik jaringan paru
sebagai akibat kegagalan ventrikel kiri.
a) Takipnea: bayi dengan gagal jantung dalam keadaan tidur menunjukan frekuensi pernafasan 50 –
100 kali/menit. Sifat pernafasan yang cepat dan dangkal ini disebabkan oleh terangsangnya berbagai
reseptor yang ada pada paru dan jantung.
7/16/2019 Pengertian Lp Kardiomegali
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-lp-kardiomegali 24/24
b) Kesukaran minum: keluhan ini sering menyebabkan pasien dibawa ke dokter. Bayi tersebut tampak
cepat lelah pada waktu minum.
c) Mengi dapat terdengar sebagai akibat kompresi jalan nafas atau edema paru. Sputum tercampur
darah.
d) Kapasitas vital menurun akibat kongestif dan edema paru.
3) Gejala Bendungan Sistem Vena.
Bila gejala ini timbul tanpa disertai gejala hubungan paru disebut gagal jantung kanan murni, sedangkan
bila disebabkan oleh gagal jantung kiri disebut gagal jantung kongestif. Gejala bendungan vena akan
terlihat sebagai:
a) Hepatomagali: pembesaran hati termasuk tanda penting dan terjadi dengan cepat pada bayi
karena relatif lebih mudah teregang.
b) Peninggian tekanan vena jugularis: sukar dinilai terutama pada bayi.
c) Edema: pada bayi jarang terjadi segera. Kenaikan berat badan 200-300 gram dalam 24 jam
merupakan petunjuk adanya retensi cairan. Pembengkakan dapat terlihat di daerah punggung (sakrum),
bagian punggung tangan, dan tungkai serta sekitar mata.