PPT ASKEB V

27
1. Afni Nita Sari B.006.010.001 2. Fitri Anita Sari B.006.010.017 3. Iik Rika Monitha B.006.010.018 4. Iin Nurul Apriyani B.006.010.020 5. Sindy Agustina SP B.006.010.043 6. Siti Fatimah B.006.010.045 7. Zhendy Apriyastuti B.006.010.061 8. Dina Oktaviana B.005.009.008

Transcript of PPT ASKEB V

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Afni Nita Sari Fitri Anita Sari Iik Rika Monitha Iin Nurul Apriyani Sindy Agustina SP Siti Fatimah Zhendy Apriyastuti Dina Oktaviana

B.006.010.001 B.006.010.017 B.006.010.018 B.006.010.020 B.006.010.043 B.006.010.045 B.006.010.061 B.005.009.008

Definisi Dukun bayi adalah seorang anggota masyarakat pada umumnya seorang wanita yang mendapat kepercayaan serta memiliki ketrampilan menolong persalinan secara turun temurun,belajar secara praktis atau secara lain yang menjurus kearah peningkatan ketrampilan tersebut serta memiliki tenaga kesehatan.

Promosi bidan siaga Promosi Bidan Siaga merupakan salah satu cara untuk melakukan promosi bidan siaga, yaitu dengan melakukan pendekatan dengan dukun bayi yang ada di desa untuk bekerja sama dalam pertolongan persalinan. Bidan dapat memberikan imbalan jasa yang sesuai apabila dukun menyerahkan ibu hamil untuk bersalin ke tempat bidan.

Peran dukun bayi Merujuk ibu hamil kepetugas kesehatan. Merujuk ibu bersalin kepetugas kesehatan dan tidak menolong persalinan. Membantu merawat ibu nifas dan bayi. Melarang ibu untuk berpantang makanan tertentu sesuai dengan petunjuk kesehatan. Memotivasi ibu untuk segera ber-KB,ASI ekslusif dan segera imunisasi.

Tujuan pembinaan dukun bayi Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia utamanya mempercepat penurunan AKI dan AKB .

Manfaat pembinaan dukun bayi Meningkatkan mutu ketrampilan dukun bayi dalam memberikan pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Meningkatkan kerjasama antara dukun bayi dan bidan. Meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan.

Peran serta dukun bayi dalam komunitas Memberitahu ibu hamil untuk bersalin di tenaga kesehatan. Mengenali tanda bahaya pada kehamilan persalinan nifas dan rujukannya Pengenalan dini tetanus neonatorum BBL dan rujukanya.

Pengenalan golongan resiko tinggi kehamilan Primi muda/ Terlalu muda hamil ( 16 tahun ) Primi tua/ Terlalu tua hamil ( 35 tahun ), terlalu lambat hamil I, kawin 4 tahun Terlalu lama hamil lagi ( 10 tahun ) Terlalu cepat hamil lagi ( < 2 tahun ) Grande multi ( terlalu banyak anak, 4 / lebih ) Terlalu tua, umur 35 tahun Terlalu pendek 145 cm Pernah gagal kehamilan Pernah melahirkan dengan : tarikan tang/ vakum, uri dirogoh, diberi infus/ transfusi Pernah operasi sesar Penyakit pada ibu hamil ( anemia, malaria, tuberculosa paru, payah jantung, kencing manis ( diabetes ), PMS ) Pre eklamsi ringan Hamil kembar Hydramnion/ hamil kembar air Janin mati dalam air Hamil serotinus/ hamil lebih bulan Letak sungsang Letak lintang Perdarahan Pre eklamsi berat/ eklamsia

Pengenalan tanda-tanda bahaya pada kehamilan Perdarahan pada awal masa kehamilan < 22 minggu Perdarahan pada masa kehamilan lanjut -> setelah 22 minggu sampai sebelum persalinan Sakit kepala hebat Penglihatan/pandangan kabur Bengkak pada ekstremitas Nyeri perut hebat Bayi kurang gerak Rasa mual atau muntah

Pengenalan tanda bahaya pada persalinan Ketuban pecah sebelum waktunya (KPD) Persalinan lama Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir Ibu tidak kuat mengejan atau mengalami kejang Air ketuban keruh dan berbau Plasenta tidak keluar setelah bayi lahir Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat.

Pengenalan tanda-tanda kelainan pada nifas Demam tinggi pada masa nifas Perdarahan melalui jalan lahir Bengkak pada muka, kaki atau tangan Sakit kepala dan kejang kejang Payudara bengkak disertai rasa sakit Ibu mengalami gangguan jiwa

Rujukan Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu kefasilitas rujukan / fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap, diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir.

Hal-hal penting dalam mempersiapkan rujukan B (Bidan) -> Pastikan bahwa ibu dan bayi baru lahir didampingi oleh penolong persalinan yang kompeten A (Alat) -> Bawah perlengkapan dan bahan-bahan untuk asuhan persalinan, masa nifas dan BBL K (Keluarga) -> Beri tahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan bayi dan mengapa ibu dan bayi perlu dirujuk S (Surat) -> Berikan surat ketempat rujukan. O (Obat) -> Bawa obat-obatan esensial pada saat mengantar ibu kefasilitas rujukan K (Kendaraan) -> Siapkan kendaraan yang paling memungkinkan untuk merujuk ibu dalam kondisi cukup nyaman. U (Uang) -> Ingatkan keluarga agar membawah uang dalam jumlah yang cukup

/

Penyuluhan Gizi Gizi adalah hubungan / pengaruh dari konsumsi makanan terhadap derajat kesehatan atau penampilan seseorang.

Kebutuhan gizi ibu hamil Energi -> pada kehamilan memerlukan 80.000 tambahan kalori Protein -> Membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya Vitamin -> Vitamin yang dibutuhkan ibu hamil adalah B6, C, A, D, E dan K. Mineral - Kalsium (kebutuhan kalsium selama hamil 1000mg/hari) - Fosfor - Zat besi (ibu hamil membutuhkan tambahan 700 800 mg zat besi) - Zink - Fluor. - Yodium

Penyuluhan KB Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Metode kontrasepsiMetode sederhana 1. Mrtode tanpa alat (KBA,metode kalender,suhu basal,lendir serviks,simtotermal,coit us interuptus) 2. Metode dengan alat Mekanis/barier (kondom,barier intra vagina) Kimia : spermisida

Metode modern 1. Hormonal (oral,pil,suntik,implant) 2. Mekanis (AKDR) 3. Metode KB darurat

Definisi Tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan toksin kuman Clostridium tetani, bermanifestasi sebagai kejang otot paroksismal, diikuti kekakuan otot seluruh badan

Patofisiologi Gambaran umum yang khas pada tetanus ialah berupa badan kaku dengan opistotonus, tungkai dalam ekstensi, lengan kaku dengan tangan mengepal, biasanya kesadaran tetap baik. Karena kontraksi otot yang sangat kuat dapat terjadi asfiksia dan sianosis, retensi urine bahkan dapat terjadi fraktur collumna vertebralis (pada anak). Kadang dijumpai demam yang ringan dan biasanya pada stadium akhir.

PenatalaksanaanUMUM Merawat dan membersihkan luka sebaik-baiknya. Diet cukup kalori dan protein, bentuk makanan tergantung kemampuan membuka mulut dan menelan. Bila ada trismus, makanan dapat diberikan per sonde atau parenteral. Isolasi untuk menghindari rangsang luar seperti suara dan tindakan terhadap pasien. Oksigen, pernafasan buatan dan trakeotomi bila perlu. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.

OBAT-OBATAN Anti Toksin Anti kejang

Pencegahan Mencegah terjadinya luka Merawat luka secara adekuat Pemberian anti tetanus serum (ATS) dalam beberapa jam setelah luka akan memberikan kekebalan pasif sehingga mencegah terjadinya tetanus akan memperpanjang masa inkubasi. Di negara Barat pencegahan tetanus dilakukan dengan pernberian toksoid dan TIG