Puasa dalam kehamilan

4
PUASA DALAM KEHAMILAN Author : dr. Early Susan Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya sehingga selama kehamilan terjadi perubahan fungsi dasar anatomi dan keseimbangan tubuh sejak awal mula kehamilan sampai dengan bayi lahir. Setiap trimester kehamilan akan mempunyai kebutuhan tertentu seiring dengan berkembangnya dan bertumbuhnya janin. Dalam kehamilan yang utama adalah kecukupan asupan gizi dan cairan. Butuh proses untuk beradaptasi bagi ibu hamil terutama selama berpuasa. Secara bertahap selama ibu hamil mengetahui dan membiasakan diri dengan pola makan umumnya selama puasa akan mudah untuk menyesuaikan diri. Bolehkan berpuasa saat hamil? Bulan puasa adalah bulan yang penuh berkah, bulan terbaik dimana berkah dan rahmat senantiasa tercurah dari Yang Maha Kuasa. Di bulan puasa ini seluruh umat muslim di dunia wajib melakukan ibadah puasa selama 30 hari. Menahan segala bentuk makan, minum, dan hawa nafsu dari mulai imsyak hingga waktunya berbuka di petang hari. Namun ada beberapa golongan yang diberikan keringanan untuk tidak berpuasa, salah satunya adalah ibu hamil dan ibu menyusui. Kepada mereka, diperbolehkan untuk membatalkan puasanya dengan keharusan menggantinya di hari lain baik disertai membayar fidyah maupun tidak. Namun, jika wanita hamil ingin "memaksakan" untuk berpuasa dengan alasan kuat selama melakukan puasa atau malah malas untuk mengganti puasa di bulan-bulan berikutnya, apakah cukup aman baik bagi dirinya maupun janin yang dikandungnya? Selama ibu hamil telah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan sehat dan telah dikonsultasikan dengan ahlinya, maka ibu hamil diperbolehkan untuk melakukan puasa khususnya selama bulan ramadhan. Ibu hamil tentunya dalam menjalankan puasa akan sangat berbeda ketika tidak sedang hamil, diperlukan kiat-kiat khusus agar puasa yang sedang dijalankan benar-benar menjadi sebuah ibadah nan barokah dan juga tetap menjadikan kandungan yang sedang dijalani senantiasa sehat. Saat pemeriksaan, dokter biasanya akan memberikan penilaian melalui kondisi berat badan si ibu. Beberapa literatur mengatakan jika kenaikan berat Anda selama awal kehamilan tidak mencapai 3,5 - 4 kg atau di akhir masa kehamilan kenaikannya masih di bawah 12,5-14 kg, maka disarankan untuk tidak berpuasa karena dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan janin. Namun sepanjang kondisi kesehatannya dinyatakan baik dan selalu memperhatikan asupan nutrisi, berpuasa tidak akan mempengaruhi perkembangan janin. Bahkan, puasa bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan Ibu hamil dan janinnya. Menjalankan puasa justru dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Bagi ibu hamil dan janin, makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan. Karena overnutrisi dapat mengakibatkan kegemukan bagi ibu dan janin yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis dan lain-lain. Membersihkan tubuh dari kotoran dan racu atau detoksifikasi juga menjadi salah satu manfaat yang diperoleh ibu hamil dengan berpuasa. Puasa merupakan terapi detoksifikasi yang paling tua. Dengan berpuasa, berarti membatasi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh kita, sehingga menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh. Selain itu, shalat tarawih setelah makan malam juga bisa membantu metabolisme tubuh dalam mencerna asupan makanan. Pada wanita hamil yang mempunyai penyakit dan komplikasi medis dianjurkan untuk tidak puasa untuk menghindari kompensasi yang berakibat berkurangnya nutrisi ke janin. Beberapa kasus ibu hamil disarankan untuk tidak berpuasa jika mengalami gangguan sebagai berikut : 1. Kencing manis atau diabetes (DM) Wanita hamil dengan kencing manis tidak disarankan untuk berpuasa. Alasannya adalah selain harus menjalani terapi obat secara teratur, ibu hamil juga harus mematuhi program makan yang telah dibuatkan supaya kadar gula dalam darah bisa tetap terkontrol atau bisa tetap stabil 2. Penyakit darah tinggi atau hipertensi Baik sebelumnya mempunyai riwayat hipertensi atau hipertensi dalam kehamilan . Ini penting untuk pengaturan obat dan pengaturan naik dan turunnya tekanan darah. Naik turun tekanan harus dihindari selama hamil karena bisa menyebabkan kematian ibu maupun si bayi.

Transcript of Puasa dalam kehamilan

Page 1: Puasa dalam kehamilan

PUASA DALAM KEHAMILAN

Author : dr. Early Susan

Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya sehingga selama kehamilan terjadi perubahan fungsi dasar anatomi dan keseimbangan tubuh sejak awal mula kehamilan sampai dengan bayi lahir. Setiap trimester kehamilan akan mempunyai kebutuhan tertentu seiring dengan berkembangnya dan bertumbuhnya janin. Dalam kehamilan yang utama adalah kecukupan asupan gizi dan cairan. Butuh proses untuk beradaptasi bagi ibu hamil terutama selama berpuasa. Secara bertahap selama ibu hamil mengetahui dan membiasakan diri dengan pola makan umumnya selama puasa akan mudah untuk menyesuaikan diri.

Bolehkan berpuasa saat hamil?

Bulan puasa adalah bulan yang penuh berkah, bulan terbaik dimana berkah dan rahmat senantiasa tercurah dari Yang Maha Kuasa. Di bulan puasa ini seluruh umat muslim di dunia wajib melakukan ibadah puasa selama 30 hari. Menahan segala bentuk makan, minum, dan hawa nafsu dari mulai imsyak hingga waktunya berbuka di petang hari. Namun ada beberapa golongan yang diberikan keringanan untuk tidak berpuasa, salah satunya adalah ibu hamil dan ibu menyusui. Kepada mereka, diperbolehkan untuk membatalkan puasanya dengan keharusan menggantinya di hari lain baik disertai membayar fidyah maupun tidak. Namun, jika wanita hamil ingin "memaksakan" untuk berpuasa dengan alasan kuat selama melakukan puasa atau malah malas untuk mengganti puasa di bulan-bulan berikutnya, apakah  cukup aman baik bagi dirinya maupun janin yang dikandungnya?

Selama ibu hamil telah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan sehat dan telah dikonsultasikan dengan ahlinya, maka ibu hamil diperbolehkan untuk melakukan puasa khususnya selama bulan ramadhan. Ibu hamil tentunya dalam menjalankan puasa akan sangat berbeda ketika tidak sedang hamil, diperlukan kiat-kiat khusus agar puasa yang sedang dijalankan benar-benar menjadi sebuah ibadah nan barokah dan juga tetap menjadikan kandungan yang sedang dijalani senantiasa sehat. Saat pemeriksaan, dokter biasanya akan memberikan penilaian melalui kondisi berat badan si ibu. Beberapa literatur mengatakan jika kenaikan berat Anda selama awal kehamilan tidak mencapai 3,5 - 4 kg atau di akhir masa kehamilan kenaikannya masih di bawah 12,5-14 kg, maka disarankan untuk tidak berpuasa karena dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan janin. Namun sepanjang kondisi kesehatannya dinyatakan baik dan selalu memperhatikan asupan nutrisi, berpuasa tidak akan mempengaruhi perkembangan janin. Bahkan, puasa bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan Ibu hamil dan janinnya.

Menjalankan puasa justru dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Bagi ibu hamil dan janin, makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan. Karena overnutrisi dapat mengakibatkan kegemukan bagi ibu dan janin yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis dan lain-lain. Membersihkan tubuh dari kotoran dan racu atau detoksifikasi juga menjadi salah satu manfaat yang diperoleh ibu hamil dengan berpuasa. Puasa merupakan terapi detoksifikasi yang paling tua. Dengan berpuasa, berarti membatasi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh kita, sehingga menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh. Selain itu, shalat tarawih setelah makan malam juga bisa membantu metabolisme tubuh dalam mencerna asupan makanan.

Pada wanita hamil yang mempunyai penyakit dan komplikasi medis dianjurkan untuk tidak puasa untuk menghindari kompensasi yang berakibat berkurangnya nutrisi ke janin. Beberapa kasus ibu hamil disarankan untuk tidak berpuasa jika mengalami gangguan sebagai berikut :

1. Kencing manis atau diabetes (DM)Wanita hamil dengan kencing manis  tidak disarankan untuk  berpuasa. Alasannya adalah selain harus menjalani terapi obat secara teratur, ibu hamil juga harus mematuhi program makan yang telah dibuatkan supaya kadar gula dalam darah bisa tetap terkontrol atau bisa tetap stabil

2. Penyakit darah tinggi atau hipertensiBaik sebelumnya mempunyai riwayat hipertensi atau hipertensi dalam kehamilan. Ini penting untuk pengaturan obat dan pengaturan naik dan turunnya tekanan darah. Naik turun tekanan harus dihindari selama hamil karena bisa menyebabkan kematian ibu maupun si bayi.

3. Mengalami PerdarahanIni jelas kontra indikasi atau tidak diperbolehkan berpuasa. Kalau tetap dipaksakan berpuasa bisa mengkhawatirkan keadaan janin di dalam kandungan.

4. Dehidrasi atau kekurangan cairanBanyak penyebabnya seperti muntah terus selama hamil (hiperemesis gravidarum),wanita hamil muda dengan morning sickness atau mual-muntah terus, nafsu makan tidak ada (anorexia).

5. Gangguan sistem pencernaanGangguan sistem pencernaan yang paling sering adalah sakit lambung atau maag. Ibu hamil dengan gangguan ini yang memaksakan diri berpuasa berarti memperbesar peluang penyakitnya akan kambuh. Lambung kosong akan mempertinggi peluang terjadinya peningkatan asam lambung dan bisa berbahaya untuk bayi.

Puasa Ibu  hamil Per Trimester

Lebih lanjut dibahas tentang kondisi kehamilan ibu per trimester sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan apakah tetap akan menjalani puasa atau memilih menggantinya di hari lain atau dengan membayar fidiah.

Page 2: Puasa dalam kehamilan

1. Trimester pertama

Di trimester pertama kehamilan (1-13 minggu) umumnya ibu masih menghadapi serangkaian keluhan kehamilan yang memang wajar terjadi pada bulan-bulan pertama ini. Di antaranya mual, muntah, lemas, pusing, dan tubuh ibu masih terus beradaptasi dengan perubahan hormonal yang sedang terjadi. Mual muntah secara berlebihan di trimester awal bisa menyebabkan dehidrasi pada ibu. Sedangkan pada janin bisa menyebabkan kurangnya nutrisi yang masuk. Padahal nutrisi yang cukup sangat dibutuhkan janin di awal masa pembentukan, pertumbuhan dan penyempurnaan organ tubuhnya.Namun kalau ibu tidak mengalami gangguan di awal kehamilan, seperti mual-muntah dan merasa kondisinya fit untuk menjalani puasa, ya tidak masalah, ibu hamil boleh berpuasa. Yang penting konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk mendapat kepastian kondisi kesehatan ibu dan janin. Di trimester pertama ini berat badan ibu harusnya sudah bertambah, puasa sebaiknya dihentikan bila ada indikasi penurunan berat badan ibu.

2. Trimester kedua

Seperti sudah disinggung di atas, di minggu-minggu inilah kondisi tubuh ibu hamil sedang "oke-okenya", keluhan di awal kehamilan umumnya sudah berhenti karena tubuh sudah bisa beradaptasi dengan perubahan hormonal yang terjadi. Ibu hamil sudah bisa makan enak dan berat tubuh terus bertambah seiring pertumbuhan janin. Jika ibu merasa siap, Ibu hamil boleh berpuasa di trimester kedua ini. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan: Idealnya berat badan ibu hamil di trimester ini naik sekitar 0,5 kg per minggu. Sebaiknya puasa dihentikan bila ada

indikasi penurunan berat badan. Ibu harus selalu dalam keadaan sehat, tidak boleh ada keluhan lemas, pusing dan sebagainya. Saat ibu merasa

lemas bisa jadi kadar gula dalam darah sedang drop. Bila hal tersebut terjadi ibu disarankan untuk berbuka puasa. Pilih makanan bergizi seimbang saat buka dan sahur supaya kebutuhan nutrisi ibu hamil terpenuhi. Bila perlu

tambahkan sedikit makan setelah salat Tarawih atau minum susu sebelum tidur. Pastikan gerakan janin tetap terasa. Apabila terjadi penurunan gerakan janin atau janin tidak seaktif biasanya

segera konsultasikan ke dokter. Ibu juga bisa merangsang gerakan janin dengan mencoba poisisi berbaring miring sambil mengelus-elus perut.

Intinya ibu harus terus memerhatikan kondisi diri dan janinnya selama puasa. Bila semuanya dipastikan baik-baik saja, ibu hamil dipersilakan untuk tetap berpuasa.

3. Trimester ketiga

Di minggu-minggu ini (29-40 minggu) janin bisa lahir kapan saja. Karenanya lebih baik bila ibu hamil tidak berpuasa di trimester ketiga ini dan menggantinya di hari lain setelah Ramadan atau membayar fidiah. Sebab di trimester ketiga ini janin terus menyempurnakan pertumbuhan organ-organ penting dalam tubuhnya, untuk itu diperlukan asupan dalam jumlah cukup. Bila kebutuhan akan nutrisi tak tercukupi, dikhawatirkan pertumbuhan janin terganggu. Bila ibu merasa lemas, pusing atau ada gangguan disarankan untuk segera berbuka puasa. Kesehatan ibu dan janin juga harus terus dipantau sembari mengantisipasi kemungkinan majunya waktu persalinan. Namun kalau semua telah dipastikan baik-baik saja, Ibu hamil boleh berpuasa.

Berikut beberapa yang dapat dilakukan oleh ibu hamil selama berpuasa

Sahur

Hindari makanan yang banyak mengandung karbohidrat sederhana (gula), karena akan merangsang produksi hormon insulin untuk membakar gula dalam darah. Akibatnya, kadar gula darah menurun, sehingga Anda lemas, tidak bertenaga, pusing dan perut perih.

Lebih baik konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti nasi dan sayur. Pilih makanan yang mengandung protein dan lemak dalam jumlah cukup. Kedua jenis zat gizi ini dapat bertahan

lebih lama di pencernaan sehingga memperlambat rasa lapar di siang hari. Sebaiknya ibu hamil banyak mengkonsumsi daging. Daging adalah makanan yang mengandung kalori dan protein sangat tinggi yang bisa disimpan tubuh dalam waktu cukup lama.

Jangan lupa, konsumsi susu (sebagai sumber kalsium, protein dan vitamin) dan perbanyak buah-buahan segar. Upayakan juga makanan yang kaya vitamin C dan mineral seng (zinc) untuk menjaga vitalitas tubuh. Sebaiknya hingga waktu sahur habis, usahakan minum air putih sebanyak-banyaknya. Jika bisa minum air putih

selama sehari itu sebanyak dua liter. Dan ditambah dengan segelas susu hangat. Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil.

Saat Berpuasa

● Jalani puasa dengan niat dan tekad yang bulat dan ikhlas agar hari-hari berpuasa terasa ringan dan membahagiakan meski sedang hamil.

● Cukup istirahat. Bila memungkinkan sediakan lebih dari porsi istirahat sebelumnya.● Kurangi porsi aktivitas yang membutuhkan energi ekstra, misalnya aktivitas di lapangan atau pikiran yang berat-

berat. Sedapat mungkin hindari stres danbuang jauh kebiasaan/dorongan untuk marah.

● Segera batalkan puasa jika ibu hamil mengalami:

a. Muntah-muntah lebih dari 3 kali yang dikhawatirkan menyebabkan terjadinya dehidrasi.b. Mengalami diare yang diikuti rasa mulas dan melilitc. Mimisan yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah pertanda kondisi tubuh sudah tidak stabil

Page 3: Puasa dalam kehamilan

d. Lemas, pusing diikuti dengan mata yang berkunang-kunang pertanda hipoglikemia dikhawatirkan janin mengalami kekurangan gizi.

e. Mengalami keringat berlebih khususnya keringat dingin pertanda bahwa tubuh bahwa kondisi fisik ibu hamil sudah tidak kuat lagi untuk berpuasa

Buka

Awali berbuka dengan minuman hangat dan manis untuk meningkatkan kadar gula darah, tetapi ibu hamil juga harus tetap membatasi makanan dan minuman yang manis. Hindari minuman dingin karena dapat menurunkan kerja lambung.

Kemudian ibu hamil dapat melanjutkan dengan menyantap makanan yang mengandung karbohidrat simpleks sehingga lebih mudah diserap tubuh, seperti kolak atau  kurma. Nabi Muhammad SAW menganjurkan umat Islam untuk mengonsumsi kurma, karena mengandung karbohidrat sederhana dalam jumlah tinggi. Selain mudah dicerna, juga mengandung cukup zat besi.

Makan Malam

Setelah salat magrib, makanlah dengan porsi lebih besar, tapi jangan langsung kalap. Makan dalam jumlah besar bisa membuat tubuh Anda lemas. Karena itu, makan secukupnya saja. Sehabis salat tarawih, usahakan untuk makan walau hanya sedikit.

Lebih baik Anda mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks. Selain itu, konsumsi cairan juga harus cukup untuk menjaga volume darah, mengatur suhu tubuh, media

mengangkut oksigen dan zat gizi, serta mencegah sembelit. Sebelum tidur, untuk memproses produksi ASI, cobalah makan makanan ringan dengan minuman hangat.

Informasi tambahan :

Minum sebanyak-banyaknya setelah waktu berbuka puasa dan sahur untuk mencegah dehidrasi. Usahakan untuk makan sahur menjelang waktu imsak (sekitar satu atau setengah jam sebelumnya). Perhatikan kecukupan gizi dan mineral pada makanan yang Anda konsumsi, perhitungan sederhana yaitu: 50%

karbohidrat, 25% lemak baik, dan 10-15% protein dan mineral. Istirahat dengan cukup dan beraktivitas dengan bijak sesuai kondisi tubuh. Perhatikan kenaikan berat badan Anda. Jika selama puasa berat badan Anda justru menurun, maka Anda perlu

memperbaiki menu makanan ketika sahur dan berbuka. Periksa kehamilan sesuai jadwal dan jika Anda merasa ada perubahan yang berbeda seperti penurunan bobot

tubuh, atau bila gerakan bayi dalam kandungan tidak se-aktif biasanya, segera konsultasikan dengan dokter kandungan. Dokter mungkin akan meminta Anda menghentikan puasa atau memperbaiki konsumsi makanan, sampai kondisi Anda kembali prima untuk berpuasa.

Jadi jika Anda sudah memperhatikan asupan zat gizi penting saat waktu sahur dan berbuka serta kondisi fisik Anda sedang prima, maka puasa bukanlah halangan bagi ibu hamil untuk menjalankan ibadahnya. Selamat berpuasa…

(Dikutip dari berbagai sumber)