Karya Ilmiah sederhana

22
Penanaman Pohon di Area Sekitar Sumber Mata Air dalam Mengatasi Permasalahan Kekeringan Mata Air di Kota Batu FANNY AGUSTIAWAN RAHARJO IX B / 01 SMPN 01 BATU JLN KH AGUS SALIM NO 55 BATU

description

Karya Ilmiah sederhana _ KTI Sderhana

Transcript of Karya Ilmiah sederhana

karya ilmiah sederhana.docx

Penanaman Pohon di Area Sekitar Sumber Mata Air dalam Mengatasi Permasalahan Kekeringan Mata Air di Kota Batu

FANNY AGUSTIAWAN RAHARJOIX B / 01

SMPN 01 BATUJLN KH AGUS SALIM NO 55 BATU

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah saya pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.Saya mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah saya selesaikan. Tidak semua hal dapat saya deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang saya miliki. Di mana saya juga memiliki keterbatasan kemampuan.Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa saya memiliki keterbatasan dan juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca. Saya akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis saya di masa datang. Sehingga semoga karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan baik.

Batu, Februari 2013

Penulis

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDULKATA PENGANTARiDAFTAR ISI..iiBAB I PENDAHULUAN..11. Latar Belakang...12. Rumusan Masalah..23. Rumusan Tujuan....24. Kegunaan...2BAB II KAJIAN PUSTAKA3 2.1. Sumber Mata Air...32.1.1. Definisi...3 2.1.2. Manfaat Sumber Mata Air.....3 2.1.3. Kandungan kualitas air..4 2.1.4. Kondisi Sumber Mata Air di Kota Batu6 2.1.5. Penyebab Kekeringan Sumber Mata Air di Kota Batu.7 2.1.6. Upaya Yang Dilakukan......8 2.2. Pohon.....8 2.2.1. Pengertian Pohon...8 2.2.2. Manfaat pohon...9 2.2.3. Hubungan antara Pohon dan Air..11BAB III METODE PENELITIAN.13 3.1. Pengertian Wawancara..13BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....15 4.1. Hasil......15 4.2. Pembahasan.......16BAB V PENUTUP..17 5.1. Kesimpulan.......17 5.2. Saran......17

DAFTAR PUSTAKA....18LAMPIRAN...19

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKota Batu adalah salah satu kota di Indonesia yang memiliki ketinggian 750 1000 m di atas permukaan laut yang disebut juga dengan dataran tinggi. Maka daripada itu, Kota Batu memiliki banyak sungai-sungai yang bersumber dari sumber mata air yang terletak di daerah pegunungan Kota BatuNamun yang disayangkan, banyak permasalahan-permasalahan yang muncul. Permasalahan tersebut didominasi di daerah sungai dan sumber mata air . Seperti sungai kering ketika musim kemarau, banyak sampah di daerah sungai, dan banjir bandang dikarenakan penebangan hutan dan hilangnya sumber mata air karena penggundulan hutan sekitar sumber.Mengatasi hal tersesbut, pemerintah Kota Batu harus lebih tegas dalam menangani permasalahan ini. Pihak berwajib yang ditugaskan dalam menangani permasalahan ini adalah Dinas Kebersihan Kota Batu. Supaya mendapat hasil yang optimal, sebaiknya masyarakat ikut juga berperan penting dan meningkatkan kerjasama dengan Dinas Kebersihan. Jika Dinas Kebersihan lamban dalam menangani permasalahan ini, maka lebih banyak masalah-masalah yang akan timbul.Supaya permasalahan kunjung reda, maka dibutuhkan kesadaran masyarakat yang tinggi dan keikutsertaan masayarakat dalam permasalahan ini. Dan juga masyarakat memiliki peran penting dalam menangani permasalahan ini. Maka, badan pemerintah yang bersangkutan perlu mengadakan sosialisasi secara merata di setiap lapisan masyarakat.Semoga permasalahan ini segera teratasi dengan lancar berkat kepedulian masyarakat akan lingkungan serta meningkatkan hubungan kerjasama dengan pemerintah. Supaya terjamin kehidupan yang sejahtera.

1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana kondisi sumber mata air di Kota Batu ?1.2.2 Bagaimanakah peran serta masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang ada ?1.2.3 Apakah penanaman pohon di area sekitar sumber mata air dapat mengatasi permasalahan ini ?

1.3 Rumusan Tujuan1.3.1 Untuk menganalisis penyebab-penyebab dari permasalahan tersebut.1.3.2 Untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang ada.1.3.3 Untuk mengatasi permasalahan dari sumber mata air dan juga sungai karena sampah.

1.4 Manfaat / Kegunaan1.4.1 Meningkatkan kesadaran pembaca dan masyarakat terhadap lingkungan sekitar.1.4.2 Mengetahui dampak-dampak yang timbul dalam permasalahan ini.1.4.3 Lebih paham tentang informasi sumber mata air.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA1. . Sumber Mata Air2.1.1. Definisi

Air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Dan untuk kelangsungan hidupnya, harus tersedia air dalam bentuk cair. Manusia dan makhluk hidup lainnya yang tidak hidup dalam air, senantiasa mencari tempat tinggal dekat air supaya mudah untuk mengambil air untuk keperluan hidupnya.Selain itu terdapat juga air tanah. Air tanah mengalami berbagai proses yang membuat air tanah mengandung berbagai macam mineral dan akhirnya mempunyai kualitas yang berbeda di setiap tempat. Sebagai kelanjutan proses alamiah, air tanah kemudian ada yang muncul di permukaan dan disebut sebagai mata air. Dalam hal ini, mata air di pegunungan dianggap sebagai sumber air yang sempurna, baik kuantitas maupun kualitasnya.Debit mata air di pegunungan umumnya besar dan terus menerus karena di daerah ini umumnya merupakan daerah basah dengan intensitas curah hujan tinggi serta masih memiliki daerah tangkapan air yang relatif baik.Sumber mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kuantitas/ kualitasnya sama dengan keadaan air dalam.Menurut direktorat penyehatan air Ditjen PPM dan PLP departemen Kesehatan Republik Indonesia (1997:6) mata air/ air tanah adalah air yang berada di dalam tanah untuk memperolehnya dengan cara menggali/ dibor atau secara alamiah keluar ke permukaan tanah (mata air).Berdasarkan hal tersebut, maka supaya sumber mata air tetap terjaga dengan baik maka dilaksanakan penanaman pohon di sekitar sumber mata air. Hal ini sangat penting demi bangsa di masa yang akan datang. Penanaman pohon adalah salah satu usaha dimana membantu kehidupan manusia dan sebagai upaya dalam mengatasi masalah yang terjadi seperti pemanasan global, polusi, dll. 2.1.2. Manfaat Sumber Mata Air Mengenai hal tersebut, banyak sekali manfaat dari sumber mata air, yaitu :a. Sebagai penyedia kebutuhan airb. Sebagai pembangkit listrik tenaga airc. Sebagai pasokan air di wilayah laind. Merupakan air yang paling bersihe. Memiliki banyak kandungan mineralnya 2.1.3. Kandungan kualitas air1. Persyaratan FisikMenurut Kusnaedi (2004), syarat-syarat sumber mata air yang bisa digunakan sebagai air bersih adalah sebagai berikut :a. KekeruhanAir yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisik seperti berikut jernih atau tidak keruh. Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari bahan tanah liat. Semakin banyak kandungan tanah liat maka air semakin keruh. Derajat kekeruhan dinyatakan dengan satuan unit.b. Tidak berwarnaAir untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.c. Rasanya tawarSecara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.d. Tidak berbauAir yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan-bahan organik yang sedang mengalami dekomoposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air.e. Temperaturnya normalAir yang baik harus memiliki temperatur sama dengan temperatur udara (20- 26 C). Air yang secara mencolok mempunyai temperatur di atas atau di bawah temperatur udara berarti mengandung zat-zat tertentu yang mengeluarkan atau menyerap energi dalam air.f. Tidak mengandung zat padatanBahan padat adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu 103 -105oC (Totok Sutrisno, 2004). Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/ MENKES/ SK/VII/2002, persyaratan fisik air adalah sebagai berikut :Tabel. Persyaratan Kualitas Air Bersih Secara FisikaParameterSatuanKadar Maksimum yang diperbolehkanKeterangan

Paraneter fisikTidak berbau dan berasa

WarnaTCU15

Rasa dan bau--

Temperatur0CSuhu udara 3oC

KekeruhanNTU5

Sumber : Departemen Kesehatan RI ( 2002:14)

2.1.4. Kondisi Sumber Mata Air di Kota BatuKota Batu termasuk wilayah atas (hulu), wilayah ini merupakan tempat cadangan air tanah yang mensuplai persediaan air tanah untuk wilayah bawahannya (hilir). Air tanah merupakan sumber air baku utama bagi masyarakat Kota Batu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik, industry, komersial, pariwisata, dan kebutuhan sosial. Sebagian masyarakat memanfaatkan air tanah secara langsung dan sebagian lagi menggunakan jasa PDAM untuk memenuhi kebutuhannya. Hasil inventarisasi mata air tahun 2006 tercatat ada 82 sumber mata air yang tersebar di 3 kecamatan dengan rincian sebagai berikut :Tabel : Potensi sumber mata air di Kota BatuNoKecamatanTitik Mata Air

1Bumiaji50

2Junjero20

3Batu12

Jumlah82

Sumber : Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kota Batu, 2008Titik-titik tersebut merupakan sumber mata air yang menyuplai persediaan air di 14 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur atau 40 % penduduk Provinsi Jawa Timur. Secara agregat debit keseluruhan sumber mata air yang ada di Kota Batu maksimum adalah 2342,5 ltr/detik., dan minimum 1818,9 ltr/detik. Untuk air tanah, Kota Batu secara geologis memiliki daerah yang memiliki air tanah yang cukup berlimpah terutama untuk Kecamatan Junrejo yang merupakan zona air tanah produktif tinggi sedang.Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir telah terjadi penurunan debit mata air dari tahu ke tahun, pada tahun 1990-an dapat diidentifikasikan sumber air yang ada di Kota Batu terdapat 115 titik, namun pada tahun 2009 sumber mata air yang masih produktif tinggal 82 titik sumber. Hal ini disebabkan oleh adanya penebangan liar yang dilakukan oleh masyarakat pada hutan lindung di kota Batu, seluas 5900 Ha yang mengakibatkan hutan disekeliling Arboretum kondisinya gundul, berubah menjadi areal perladangan (perubahan peruntukkan konservasi hutan). Alasan apapun penebangan hutan yang dilakukan oleh masyarakat pada masa lalu berdampak luas bagi rusaknya ekologi di Kota Batu yang berdampak langsung pada sebagian besar menurunnya debit air di beberapa sumber air.Karena letak Arboretum yang berada di daerah cekungan, maka apabila terjadi hujan dan banjir lumpur, luapan lumpur tersebut akan masuk ke wilayah Arboretum dan mata air Sumber Brantas akan tertutup lumpur. Kerusakan disekitar Sumber Brantas tersebut telah mengakibatkan menurunnya debit mata air Sumber Brantas, oleh karena itu agar Kota batu sebagai daerah hulu tetap berfungsi, tidak ada upaya lain kecuali mempertahankan konservasi sesuai dengan peruntukkannya agar tidak terjadi bencana.Berikut adalah kondisi sumber mata air di Kota Batu berdasarkan sumber artikel internet. 2.1.5. Penyebab Kekeringan Sumber Mata Air di Kota BatuDalam siklus hidrologi telah dijelaskan bahwa air hujan yang jatuh ke permukaan bumi ada yang meresap kedalam tanah dan ada pula yang langsung dialirkan menjadi air sungai yang seterusnya menuju laut. Air yang meresap ke dalam tanah akan menjadi air tanah.Air tanah dan air permukaan mengalir dalam suatu system Daerah Aliran Sungai (DAS). DAS terdiri atas daerah hulu, tengah, dan hilir. Daerah hulu disebut juga daerah resapan air. Daerah resapan air adalah daerah yang perlu dilindungi karena merupakan daerah satu-satunya yang akan dapat menyimpan air tanah di DAS tersebut. Jika daerah ini rusak , tidak dapat menangkap air lagi untuk diserapkan ke dalam tanah, tetapi dialirkan menuju laut. Pada musim penghujan akan terjadi banjir dan musim kemarau terjadi kekeringan. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab terjadinya kekeringan sumber air.Selain itu penyebabkan terjadinya kekeringan sumber air adalah penggunaan air tanah yang meningkat, penurunan luasan RTH, perubahan penggunaan lahan, kondisi iklim yang tak seimbang, penurunan curah hujan, serta jumlah cadangan air tanah akan cenderung semakin mengalami penurunan dari waktu ke waktu.

6. Upaya yang dilakukanSalah satu upaya yang dibahas dalam karya tulis ini adalah penanaman pohon di sekitar sumber mata air atau penghijauan. Penghijauan tersebut untuk menjaga kelestarian lingkungan, terutama air sebagai sumber kehidupan.Pasalnya, apabila tak dijaga sejak dini, maka sumber mata air tersebut terancam tak bisa dinikmati generasi penerus pada sepuluh tahun mendatang. Saat ini, kondisi lingkungannya masih terjaga. Namun untuk mengantisipasi kerusakan ekosistem hayatinya, maka tahun ini harus digalakkan kembali penanaman pohon. Apabila dihitung secara matematis, satu titik sumber mata air yang luasnya mencapai empat hektare, pohon yang dibutuhkan sebanyak 1.600 batang atau lebih.Pohon untuk penghijauan itu dipilih yang mampu menyerap dan menyimpan air seperti pohon beringin dan sukun. Ketika musim hujan, akar-akar pohon itu diharapkan mampu menyerap air. Kemudian, air yang tersimpan dalam tanah bisa dikeluarkan saat musim kemarau. Sehingga, masyarakat di sekitar sumber mata air tersebut, tak akan kesulitan mencari air bersih. Pada saat ini, yang paling sulit adalah melestarikan alam di sekitar sumber mata air itu, tidak sedikit warga yang menebangi pohon di sekitar mata air2. Pohon2.2.1. Pengertian Pohon Pohon dengan nama lain "pokok" atau dalam bahasa Inggris "Tree" adalah tumbuhan yang mempunyai batang dan cabang terbentuk dari berkayu. Pohon memiliki batang utama yang tumbuh tegak, menopang tajuk pohon. Untuk membedakan pohon dari semak dapat dilihat dari bentuk dan penampilan. Semak juga memiliki batang berkayu, tetapi tidak tumbuh tegak.Dengan definisi seperti di atas berarti "pisang" bukanlah merupakan pohon sejati karena tidak memiliki batang sejati yang berkayu. Jenis-jenis mawar hias lebih tepat disebut semak daripada pohon karena batangnya walaupun berkayu tidak berdiri tegak dan habitusnya cenderung menyebar menutup permukaan tanah.

Batang merupakan bagian utama pohon dan menjadi penghubung utama antara bagian akar, sebagai pengumpul air dan mineral, dan bagian tajuk pohon (canopy), sebagai pusat pengolahan masukan energi (produksi gula dan bereproduksi). Cabang adalah juga batang, tetapi berukuran lebih kecil dari berfungsi memperluas ruang bagi pertumbuhan daun sehingga mendapat lebih banyak cahaya matahari dan juga menekan tumbuhan pesaing di sekitarnya. Batang diliputi dengan kulit yang melindungi batang

Dalam bahasa sehari-hari, pengertian pohon agak lebih luas, yang dalam botani disebut "pohon semu". Contoh paling umum dari kasus ini adalah "pohon"pisang.

Pohon mempunyai daun yang berwarna hijau berfungsi sebagai tempat untuk memasak makanannya sendiri. Tumbuhan yang mempunyai daun berwarna hijau sering disebut dengan "autotrof" atau menyediakan makanannya sendiri dengan proses fotosintesis.

Di dalam hutan pohon tumbuh dengan berbagai macam dan bentuk, dapat diklasifikasikan sesuai ukuran atau bentuk dari pohon tersebut. Pohon-pohon yang tumbuh dengan kerapatan tertentu mempunyai tajuk yang menyatu dikenal dengan nama "kanopi".2.2.2. Manfaat pohon Mengenai hal tersebut, banyak sekali manfaat dari penanaman pohon. Yaitu ;a. Sebagai penyangga iklim mikroPenyangga iklim yaitu untuk terciptanya iklim mikro, seperti kelembaban udara, suhu udara, dan curah hujan sehingga dapat menambah kesejukan dan kenyamanan serta tercapainya iklim yang stabil dan sehat. Dilihat dari kondisi kelembaban udara, suhu, dan curah hujan, kondisi iklim Kota Batu telah mengalami pergesaran, yaitu data series 10 tahunan, dapat diketahui bahwa curah hujan menurun sedangakan suhu cenderung meningkat.b. Mengurangi hujan asamTumbuh-tumbuhan juga dapat mengurangi dampak hujan asam terhadap lingkungan karena air hujan yang mengandung H2SO4 ( asam sulfat ) atau HNO3 ( asam nitrat ) apabila jatuh ke permukaan akan mengalami reaksi pembentukan garam dengan Ca ( kalsium ) yang terdapat pada daun ( garam CaSO4 dan Ca2NO3 yang bersifat netral ). Dengan demikian, air hujan yang mengandung pH asam melalui proses intersepsi oleh permukaan daun akan dapat menaikkan pH, sehingga air hujan yang jatuh menjadi tidak begitu berbahaya lagi bagi lingkungan.c. Sebagai pelindungPepohonan di hutan kota berfungsi sebagai pelindung dari pancaran sinar matahari dan penahan angin. Pohon dapat meredam kebisingan dengan cara mengabsorpsi gelombang suara oleh daun, cabang dan ranting. Pohon dengan perakaran tanaman dan serasah mampu meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah pada musim hujan sehingga dapat mencegah terjadinya banjir dan menjaga kestabilan tanah.d. Sebagai filter udaraUdara perkotaan dapat tercemar oleh berbagai polutan yang berdampak terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan mahluk hidup, khususnya manusia. Dengan adanya hutan kota, berbagai polutan dan partikel padat yang tersuspensi pada lapisan biosfer bumi akan dapat dibersihkan oleh tajuk pohon melalui proses serapan dan resapan.e. Sebagai fungsi edukasiHutan dapat bermanfaat sebagai laboratorium alam karena dapat mengenal berbagai jenis pepohonan dan stwa khususnya burung-burung yang sering dijumpai di kawasan tersebut.f. Sebagai penyerap karbonFungsi sumber daya alam nabati hutan sebagai penyerap karbon (rosot karbon) yang paling efektif sehingga dapat menstabilkan kadar karbon ( CO2 dan CO ) di atmosfer. Menurut Sedjo dalam Tambupolon et al. (2000), satu hentar hutan dapat menyerap 6,24 ton karbon setiap tahun. Kota Batu memiliki hutan dengan luasan 11.560,30 Ha, sehingga akan dapat menyerap 72.316,272 ton karbon setiap tahun. Bagaimana jika luas tersebut berkurang ?Kapasitas rosot karbon suatu hutan sangat dipengaruhi oleh daur (umur), tipe, fungsi hutan, jenis, dan tingkat pertumbuhan tanaman serta kualitas tapak. Hutan muda mempunyai tingkat penyerapan karbon yang lebih tinggi disbanding hutan tua yang hanya mampu mengikat karbon stock saja. Jenis pohon yang cepat tumbuh (growing species) yang ditanam pada tapak yang berkualitas akan menghasilkan uap tinggi sehingga dapat mengikat karbon dalam jumlah tinggi dalam biomassanya. g. Sebagai sumber oksigen ( O2 )Tumbuhan merupakan satu-satunya penghasil O2 di alam yang sangat bermanfaat untuk kehidupan mahluk hidup sehingga fungsinya sangat penting untuk memelihara kelangsungan hidup di muka bumi.Pencemar udara dan kebutuhan oksigen manusia (termasuk mahluk hidup lain) diperlukan kawasan sumber daya hayati dengan luasan tertentu. Semakin banyak jumlah penduduk dan semakin banyak jumlah faktor pencemar udara akan semakin meningkatkan kebutuhan oksigen dan ruang terbuka hijau. Kapasitas fungsi sumber daya hayati tumbuh-tumbuhan sebagai penghasil oksigen di Kota Batu dapat diukur berdasarkan luasan RTH yang ada dan tersebar di Kota Batu.2.2.3. Hubungan antara Pohon dan AirAir merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan. Banyak fungsi-fungsi dalam biologi sepenuhnya bergantung pada air dan sifat kehidupan secara langsung merupakan hasil dari sifat air.Fungsi air yang paling penting yaitu dalam reaksi-reaksi biokimia dalam protoplasma yang dikontrol oleh enzim. Selain memberi fasilitas bagi berlangsungnya suatu reaksi biokimia, molekul air dapat berinteraksi secara langsung sebagai komponen reaktif dalam proses metabolisme di dalam sel.Selain berperan dalam reaksi biokimia, air memiliki fungsi-fungsi lainya, seperti dalam:Protoplasma: pada protoplasma terdapat molekul-molekul makro, meliputi protein-enzim, asam nukleat, dll, membentuk berasosiasi dengan air membentuk suatu struktur yang unik yang dikenal dengan koloida.Sistem hidrolik: air dapat memberikan tekanan hidrolik pada sel sehingga menimbulkan turgor pada sel-sel tumbuhan, memberikan sokongan kekuatan pada jaringan-jaringan tumbuhan yang tidak memiliki sokongan struktur pada dinding selnya. Selain itu tekanan hidrolik juga berperan dalam proses membuka menutupnya stomata.Sistem angkutan: air berperan dalam mengangkut bahan-bahan dari satu sel ke sel lainnya, dimana bahan yang diangkut dapat berupa garam-garam mineral atau bahan-bahan organic hasil fotosintesis dan olahan sel lainnya.Stabilitas dan pemindahan panas: air berperan dalam pengaturan suhu tubuh tumbuhan, sehingga tumbuhan tidak mengalami kepanasan. Hal ini disebabkan karena tingginya panas jenis yang dimiliki air, memungkinkan air sebagai dapar ( buffer ) dalam pengaturan suhu tubuh tumbuhan.Pada tumbuhan herba yang hidup di air sekitar 85 95 % berat tumbuhan tersusun atas air. Dalam sel, air diperlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk mengangkutnya; selain itu air diperlukan juga sebagai substrat atau reaktan untuk berbagai reaksi biokimia misalnya proses fotosintesis. Sehingga tanaman yang kekurangan air akan menjadi layu, dan apabila tidak diberikan air secepatnya akan terjadi layu permanen yang dapat menyebabkan kematian.