BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar...

16
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lagu merupakan media universal yang digunakan untuk menyampaikan suatu ide, gagasan atau ungkapan perasaan. Dalam lirik lagu terkandung makna sebagai implementasi ide atau curahan hati pencipta lagu. Lirik lagu mempunyai kemiripan dengan syair atau puisi. Bedanya, lagu disampaikan dengan penadaan dan musikalisasi. Menurut Leech (1974:64), puisi merupakan tumpahan emosi penyair, yang mengandung fungsi terpisah, yaitu estetik. Fungsi estetik ialah fungsi bahasa yang dapat didefinisikan sebagai penggunaan bahasa demi hasil karya tersebut, tanpa maksud yang tersembunyi. Setidaknya, fungsi estetik ini mempunyai keterkaitan dengan makna konseptual maupun afektif. Pembahasan mengenai lirik lagu yang merupakan bagian dari karya puisi, tidak akan terlepas dari pengamatan tentang gaya bahasa yang dikenal dengan istilah style. Gaya bahasa atau style menjadi masalah dari diksi atau pilihan kata yang mempersoalkan cocok atau tidaknya pemakaian kata, frase, dan klausa untuk situasi tertentu. Menurut Keraf (1985: 113), istilah style atau gaya bahasa dapat dibatasi sebagai cara untuk mengungkapkan pikiran yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Sedangkan menurut Pateda (2001:233), gaya bahasa secara leksikologis adalah : (i) pemanfaatan atas kekayaan bahasa seseorang dalam bertutur atau menulis; (ii) pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75974/potongan/S1-2014... · lingkungan, politik, sosial, dll. ini terdiri dari 3 personil yaitu ... dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lagu merupakan media universal yang digunakan untuk menyampaikan

suatu ide, gagasan atau ungkapan perasaan. Dalam lirik lagu terkandung makna

sebagai implementasi ide atau curahan hati pencipta lagu. Lirik lagu mempunyai

kemiripan dengan syair atau puisi. Bedanya, lagu disampaikan dengan penadaan

dan musikalisasi. Menurut Leech (1974:64), puisi merupakan tumpahan emosi

penyair, yang mengandung fungsi terpisah, yaitu estetik. Fungsi estetik ialah

fungsi bahasa yang dapat didefinisikan sebagai penggunaan bahasa demi hasil

karya tersebut, tanpa maksud yang tersembunyi. Setidaknya, fungsi estetik ini

mempunyai keterkaitan dengan makna konseptual maupun afektif.

Pembahasan mengenai lirik lagu yang merupakan bagian dari karya puisi,

tidak akan terlepas dari pengamatan tentang gaya bahasa yang dikenal dengan

istilah style. Gaya bahasa atau style menjadi masalah dari diksi atau pilihan kata

yang mempersoalkan cocok atau tidaknya pemakaian kata, frase, dan klausa untuk

situasi tertentu. Menurut Keraf (1985: 113), istilah style atau gaya bahasa dapat

dibatasi sebagai cara untuk mengungkapkan pikiran yang memperlihatkan jiwa

dan kepribadian penulis. Sedangkan menurut Pateda (2001:233), gaya bahasa

secara leksikologis adalah : (i) pemanfaatan atas kekayaan bahasa seseorang

dalam bertutur atau menulis; (ii) pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75974/potongan/S1-2014... · lingkungan, politik, sosial, dll. ini terdiri dari 3 personil yaitu ... dan

2

efek-efek metafora; (iii) keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra; (iv)

cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau lisan.

Dalam karya sastra, bahasa merupakan media utama yang dipakai sebagai

penyampaian ide-ide atau gagasan yang di dalamnya seringkali menggunakan

bahasa kiasan. Bahasa kiasan tersebut merupakan bagian dari variasi bahasa yang

selalu melekat pada ciptaan karya sastra. Di dalam lirik lagu dan puisi yang

merupakan bagian dari sastra lisan.

Efek Rumah Kaca atau biasa dikenal dengan ERK, merupakan band indie

asal Jakarta yang terbentuk pada tahun 2001. Band yang erat dengan masalah

lingkungan, politik, sosial, dll. ini terdiri dari 3 personil yaitu Cholil

Mahmud (vokal, gitar), Adrian Yunan Faisal (vokal latar, bass), dan Akbar Bagus

Sudibyo (drum, vokal latar). ERK pertama kali muncul dalam album kompilasi

bertajuk Science in Music pada 2008. Dalam albumnya, ERK selalu menyuarakan

isu-isu yang terjadi dalam realita kehidupan di masyarakat dalam lirik-lirik

lagunya.

Lirik lagu ERK ini mempunyai ciri khas yang puitis, dengan berbagai

sudut pandang dan kekayaan pilihan kata. Tidak sekedar hiburan, ERK

memanfaatkan musik sebagai potret zaman, kritik situasi sosial, budaya,

lingkungan, gaya hidup, industri musik, politik, cinta, homoseksual, gangguan

psikologis, religiusitas, dan lain-lain.

Penelitian mengenai metafora pada lirik lagu ERK menarik untuk

dilakukan karena dalam karyanya terkandung karakteristik yang berbeda dan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75974/potongan/S1-2014... · lingkungan, politik, sosial, dll. ini terdiri dari 3 personil yaitu ... dan

3

menonjolkan idealisme dalam menciptakan karyanya, karakterisitik karya berisi

ide-ide yang jarang dijumpai pada grup musik berlabel mayor.

1.2 Rumusan masalah

Berkaitan dengan uraian di dalam latar belakang, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1 Apa saja jenis metafora dalam lirik lagu ERK?

2. Bagaimana makna metafora dalam lirik lagu ERK berdasarkan medan

semantiknya?

3. Bagaimana fungsi metafora yang terdapat dalam lirik lagu ERK?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan

penelitian adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan jenis metafora dalam lirik lagu ERK.

2. Menganalisis makna metafora dalam lirik lagu ERK.

3. Menganalisis fungsi metafora dalam lirik lagu ERK.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat, di antaranya

manfaat teoretis dan manfaat praktis. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat untuk memberikan pengetahuan yang berhubungan dengan

gaya bahasa, khususnya mengenai bentuk metafora dalam lirik lagu ERK,

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75974/potongan/S1-2014... · lingkungan, politik, sosial, dll. ini terdiri dari 3 personil yaitu ... dan

4

klasifikasi berdasarkan medan semantik dalam lirik lagu ERK, dan fungsi

metafora yang terdapat dalam lirik lagu ERK, beserta keterkaitan antara lambang

metafora dan target domain. Selain itu juga memberikan kontribusi

perkembangan pengetahuan di budang linguistik, khususnya metafora.

Sementara itu, manfaat praktis dari penelitian ini adalah menambah

perbendaharaan penelitian bidang metafora, agar memberikan referensi

tambahan bagi penelitian metafora selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup Masalah

Yang menjadi objek kajian dalam penelitian ini adalah metafora yang

terdapat dalam lirik lagu ERK, kemudian diklasifikasikan berdasarkan bentuk,

jenis, dan fungsi metafora yang ada dalam kartu data. Lagu-lagu yang dianalisis

antara lain sebagai berikut.

Tabel 1

Sumber Data

Efek Rumah Kaca (2007) Kamar Gelap (2008)

1. “Jalang”

2. “Jatuh Cinta Itu Biasa Saja”

3. “Bukan Lawan Jenis”

4. “Belanja Terus Sampai Mati”

5. “Insomnia”

6. “Debu-Debu Berterbangan”

7. “Di Udara”

8. “Efek Rumah Kaca”

9. “Melankolia”

10. “Cinta Melulu”

11. “Sebelah Mata”

12. “Desember”

1. "Tubuhmu Membiru... Tragis"

2. "Kau dan Aku Menuju Ruang

Hampa"

3. "Mosi Tidak Percaya"

4. "Lagu Kesepian"

5. "Hujan Jangan Marah"

6. "Kenakalan Remaja di Era

Informatika"

7. "Menjadi Indonesia"

8. "Kamar Gelap"

9. "Jangan Bakar Buku"

10. "Banyak Asap di Sana"

11. "Laki-laki Pemalu"

12. "Balerina"

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75974/potongan/S1-2014... · lingkungan, politik, sosial, dll. ini terdiri dari 3 personil yaitu ... dan

5

Berdasarkan bentuknya, metafora dalam lirik lagu ERK diklasifikasikan

menjadi 3 bentuk yaitu metafora struktural, metafora orientasional, dan metafora

ontologis. Klasifikasi tersebut berdasarkan lambang metafora yang dipakai dan

makna yang terdapat dalam ekspresi metafora. Berdasarkan medan semantiknya,

metafora diklasifikasikan dengan sistem ekologi manusia yang dipakai oleh

Halley.

1.6 Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai metafora telah banyak dilakukan sebelumnya. Di

antaranya adalah Kerans (2005) menulis tesis berjudul “Metafora dalam Tradisi

Tutu‟, Ukut Raran Bahasa Lamaholot”. Objek penelitiannya berasal dari tradisi

Tutu‟ Ukut Raran yang berupa tradisi penceritaan sejarah dalam masyarakat

Lamaholot Flores Timur dan Lembata Nusa Tenggara Timur dalam menggunakan

bahasa Lamaholot. Hasilnya adalah pendeskripsian mengenai metafora yang

terdapat dalam tradisi Tutu‟ Ukut Raran, penguraian ragam metafora yang

terdapat dalam tradisi Tutu‟ Ukut Raran, dan pemaknaan metafora yang terdapat

dalam tradisi Tutu‟ Ukut Raran.

Penelitian metafora juga pernah dilakukan oleh Udu (2006) dalam tesis

berjudul “Metafora dalam Kaбanti Pengantar Tidur”. Objek penelitian ini diambil

dari Kaбanti yang merupakan nyanyian rakyat daerah Wangi-Wangi, Kabupaten

Wakatobi, Sulawesi Tenggara, serta jenis dan ciri khas metafora dalam kaбanti.

Secara keseluruhan, penelitian tersebut merupakan jenis penelitian metafora yang

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75974/potongan/S1-2014... · lingkungan, politik, sosial, dll. ini terdiri dari 3 personil yaitu ... dan

6

berkaitan dengan budaya, khususnya budaya Wangi-Wangi, Wakatobi, Sulawesi

Tenggara.

Dalam “Kemetaforaan dalam Lagu Dangdut” oleh Suryanti (2007) Jurusan

Sastra Indonesia, Universitas Sebelas Maret Surakarta dibahas metafora dari segi

klasifikasi jenis metafora, dan fungsi metafora terhadap lirik lagu dangdut. Yang

dianalisis dari skripsi tersebut adalah jenis metafora lirik lagu dangdut, dan fungsi

tuturan metafora dalam lirik lagu dangdut. Metode yang digunakan adalah metode

kualitatis deskriptif dengan sumber data empat buku lagu dan empat belas buah

sampul kaset lagu dangdut. Dalam 88 lagu tersebut terdapat 160 tuturan metafora.

Hasilnya, dapat disimpulkan bahwa jenis metafora dalam lirik lagu dangdut dapat

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu jenis metafora dari segi bentuk (sintaksis),

jenis metafora secara umum menurut Stephen ullman, dan jenis metafora

berdasarkan kategori ruang persepsi manusia.

Penelitian tentang metafora juga ditulis dalam tesis berjudul “Medan

Semantik Metafora Nominatif dalam Lirik Lagu Kla Project dan Bon Jovi serta

kaitannya dengan Sistem Ekologi” oleh Kusumastuty (2011) Program Study

Linguistik Jurusan Ilmu-ilmu Humaniora, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Gadjah Mada. Tesis tersebut mengangkat permasalahan mengenai medan

semantik metafora nominatif dalam lirik lagu Kla Project dan Bon Jovi serta

kaitannya dengan ekologi. Hasil penelitian tersebut adalah medan semantik ruang

persepsi manusia yang digunakan dalam lirik lagu Kla Project cukup memiliki

keseimbangan antarelemennya. Sementara itu, kategori medan semantik metafora

nominatif yang ditemukan dalam lirik lagu Bon Jovi kurang mencerminkan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75974/potongan/S1-2014... · lingkungan, politik, sosial, dll. ini terdiri dari 3 personil yaitu ... dan

7

keseimbangan. Dari keseluruhan metafora yang ditemukan dalam lirik lagu Kla

Project, ditemukan entity metaphor sebesar 27,7% dan subtance metaphor sebesar

20,45%, sedangkan keseluruhan metafora dalam lirik lagu bon jovi, entity

metaphor sebesar 31,91 % dan substance metaphor sebesar 4,26%. Dengan

demikian presentase total dari kedua jenis metafora tersebut adalah 83,89%.

Puspitasari (2011) dalam tesisnya membahas “Metafora pada Lagu-Lagu

Spiritual Negro (The Negro Spirituals)” Pembahasannya mengenai jenis-jenis

metafora pada lagu-lagu berdasarkan medan semantik dan fungsi metafora pada

lagu-lagu Spiritual Negro.

Ulfiana (2012) dalam skripsinya membahas mengenai “Metafora Dalam

Roman Layla Majnun”. Dalam skripsi tersebut, diklasifikasikan metafora terhadap

sistem ekologi dalam Roman Layla Majnun. Terdapat tiga hasil yang dapat

disimpulkan, yang pertama ialah metafora berbentuk frasa dan klausa. Frasa dapat

berupa frasa nomina dan perluasan frasa nomina. Pada tataran klausa, metafora

dapat berkategori klausa nomina dan klausa verba. Dari hasil penggolongan

metafora, baik pada bentuk frasa maupun klausa dihasilkan bahwa urutan unsur

metafora pada frasa yang tidak mengalami perluasan unsur citra berada di awal

dan unsur topik berakhir di akhir, sedangkan pada frasa yang mengalami

perluasan unsur topik berada di awal dan unsur citra berada di akhir.

Widyarto (2013) menulis skripsi berjudul “Metafora Pada Wacana Berita

Ekonomi di Situs Web Metro TV Menurut Pandangan Zoltan Kovecses”. Dalam

skripsi tersebut, dijelaskan mengenai ekspresi metafora nominatif yang terdapat

pada wacana berita ekonomi di situs web Metro TV. Terdapat dua fakta yang

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75974/potongan/S1-2014... · lingkungan, politik, sosial, dll. ini terdiri dari 3 personil yaitu ... dan

8

diperoleh dari penelitian tersebut. Pertama, ada tiga konsep dalam memandang

ekonomi, yaitu ekonomi sebagai bangunan, ekonomi adalah perjalanan, dan

ekonomi adalah organisme hayati. Kedua, berkaitan dengan ekologi, dari

kesembilan unsur, hanya ada delapan unsur yang dimanfaatkan untuk

mempersepsi ekonomi. Selain itu juga disimpulkan bahwa ada keterkaitan antara

kognisi dan ekologi dalam kaitannya dengan metafora.

Dari beberapa penelitian mengenai metafora, penulis belum menemukan

penelitian yang secara spresifik membahas mengenai metafora dalam lirik lagu

ERK. Penelitian ini akan membahas bentuk-bentuk metafora dalam lirik lagu

ERK, klasifikasi berdasarkan medan semantik, dan fungsi metafora yang terdapat

dalam lirik lagu ERK.

1.7 Landasan teori

1.7.1 Metafora

Metafora (metaphor) adalah pemakaian kata atau ungkapan lain untuk

objek atau konsep lain berdasarkan kias atau persamaan (Kridalaksana,

2008:152). Metafora mempunyai struktur dasar yang sangat sederhana. Chaer

(1984:9) mengatakan metafora dilihat dari segi digunakannya sesuatu untuk

memperbandingkan yang lain dengan yang lain. Keraf (1985:139) mengatakan

bahwa metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara

langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat: bunga bangsa, buaya darat, buah

hati, dsb. Penggunaan metafora sebagai perbandingan tidak langsung

menggunakan kata : seperti, bagai, bak, dan sebagainya sehingga pokok pertama

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75974/potongan/S1-2014... · lingkungan, politik, sosial, dll. ini terdiri dari 3 personil yaitu ... dan

9

langsung dihubungkan dengan pokok kedua. Prosesnya hampir sama dengan

simile, tetapi secara berangsur keterangan mengenai persamaan dan pokok

pertama dihilangkan.

pemuda adalah seperti bunga bangsa pemuda adalah bunga bangsa,

pemuda bunga bangsa

Knowless and Moon (2006:2) mendefinisikan metafora sebagai berikut.

When we talk about metaphor, we mean the use of language to refer to something

other than what it was originally applied to, or what it „literally‟ means, in order to suggest

some resemblance or make a connection between the two things.

Metafora adalah bahasa non-literal yang melibatkan berbagai jenis

perbandingan atau identifikasi. Apabila diartikan secara harafiah, mereka tidak

masuk akal, tidak mungkin, dan tidak benar. Perbandingan dalam metafora

implicit. Sebagai contoh, apabila kita mengatakan seseorang adalah sebuah

permata, kita akan membandingkan dengan sifat permata, yang berarti kualitas

orang tersebut diasosiasikan seperti permata. Metafora dapat menjelaskan sesuatu

untuk menyampaikan makna secara lebih menarik atau dengan cara yang lebih

kreatif (Knowles and Moon, 2006:3--5).

1.7.2 Metafora Konseptual

Pandangan metafora linguistik dan metafora konseptual mempunyai

perbedaan. Jika metafora linguistik memandang metafora dalam 3 hal, yaitu tenor

vehicle, dan ground, metafora konseptual memandang metafora terdiri dari source

domain dan target domain. Source domain ialah hal yang menjelaskan target.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75974/potongan/S1-2014... · lingkungan, politik, sosial, dll. ini terdiri dari 3 personil yaitu ... dan

10

Target domain adalah domain semantik yang yang terstruktur dan berusaha

dipahami dengan metafora (Kovecses, 2002:4).

Dalam pandangan metafora konseptual, metafora didefinisikan sebagai

pemahaman satu domain konseptual dengan domain konseptual yang lain. Hal

tersebut terjadi ketika berbicara dan berpikir mengenai kehidupan (life) yang

diekspresikan seperti sebuah perjalanan, tentang argumen (argument) sebagai

peperangan, tentang cinta sebagai perjalanan, tentang teori-teori (theory) sebagai

sebuah bangunan, tentang ide-ide (thought) sebagai makanan, tentang organisasi

sosial (social organization) sebagai tanaman, dan banyak lainnya.

Lakoff dan Johnson (2003:5), mendefiniskan metafora sebagai

ARGUMENT IS WAR yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari.

Your claims are indefensible.

He attacked every weak point in my argument. His criticisms were right on target.

I demolished his argument.

I've never won an argument with him.

You disagree? Okay, shoot!

If you use that strategy, he'll wipe you out. He shot down all of my arguments.

Seperti halnya sebuah „peperangan‟ dalam beradu argumentasi, seseorang

dapat dikatakan menang dan kalah. Kita dapat memandang orang yang kita ajak

berdebat dengan sebagai lawan. Saling menyerang posisi dan membela diri. Kita

memperoleh dan kehilangan dasar. merencanakan dan menggunakan strategi. Jika

menemukan posisi dipertahankan, kita bisa meninggalkannya dan mengambil

baris baru serangan. Banyak hal yang kita lakukan dalam berdebat yang sebagian

terstruktur seperti konsep perang.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75974/potongan/S1-2014... · lingkungan, politik, sosial, dll. ini terdiri dari 3 personil yaitu ... dan

11

Sebuah metafora konseptual terdiri atas dua domain konseptual, satu

domain dipahami dalam hal lain. Dua hal yang dipakai untuk memahami domain

konseptual ialah source domain dan target domain. Dapat dipahami bahwa

kehidupan, argumen, cinta, teori, ide, organisasi, sosial, dan lain-lain adalah

target domain, sementara perjalanan, perang, bangunan, makanan, tanaman, dan

lain-lain adalah source domain. Sehinigga dapat disimpulkan bahwa source

domain dipakai untuk memahami target domain (Kovesces, 2002:6).

Dalam linguistik kognitif, metafora diklasifikasikan menjadi 3 bentuk

(Lakoff dan Johnson 2003:14-32; Kovecses 2002: 37-40), yaitu metafora

struktural, metafora orientasional, dan metafora ontologis. Metafora struktural

adalah suatu konsep metafora yang membandingkan sebuah konsep dengan

konsep yang lain. Seperti yang telah dijelaskan pada contoh argument is war,

yang menjelaskan suatu argumen yang merupakan hal abstrak dijelaskan dengan

fitur-fitur peperangan seperti adanya menang dan kalah, menyerang dan bertahan,

dan lain sebagainya. Dalam pemaknaannya, konsep-konsep peperangan tersebut

tergantung pada detail konsep peperangan yang dipakai untuk menerangkan

konsep argument itu sendiri (Lakoff dan Johnson, 2003:53). Kovecses (2002: 37)

menjelaskan bahwa metafora struktutal, source domain lebih kaya struktur

pengetahuan untuk target domain. Dengan kata lain, fungsi kognitif metafora ini

bertujuan untuk membuat seseorang memahami domain b dengan cara struktur

domain a. Pemahaman ini berlangsung dengan cara pemetaan konseptual antara

unsur-unsur a dan elemen b. Sebagai contoh, konsep waktu yang diekspresikan

dengan struktur sesuai dengan gerak dan ruang. Dengan metafora, waktu dapat

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75974/potongan/S1-2014... · lingkungan, politik, sosial, dll. ini terdiri dari 3 personil yaitu ... dan

12

dipahami dalam hal beberapa elemen dasar: benda-benda fisik, lokasi, dan

gerakan.

Lakoff dan Johnson (2003:14) menyatakan bahwa ada jenis lain dari

konsep metafora, yaitu metafora orientasional, karena kebanyakan dari mereka

harus melakukan dengan orientasi spasial : atas-bawah, in-out, , on-off , dalam-

dangkal , pusat–pinggiran, depan-belakang, terang-gelap. Contoh metafora

orientasional, misalnya dalam bahasa inggris ‘happy is up‟. Kenyataan bahwa

konsep happy berorientasi pada up sedangkan down berorientasi pada

keterpurukan ataupun kesedihan.

Metafora ontologis adalah metafora yang mengungkapkan perbandingan

dari benda abstrak dan bisa merujuk, mengategorikan, mengelompokkan, dan

mengukur dengan hal hal yang bersifat konkret berupa material atau zat-zat yang

nyata. Sama seperti pengalaman dasar orientasi spasial manusia menimbulkan

metafora orientational, sehingga pengalaman dengan benda-benda fisik

memberikan dasar bagi berbagai macam yang luar biasa pada histologis metafora,

yaitu cara untuk melihat emosi , ide-ide, dll. sebagai entitas dan zat yang nyata.

Lakoff dan Johnson (2003,14-32) membagi metafora ke dalam 3 sub bagian.

1. Entity Metaphor, yaitu metafora yang membandingkan konsep abstrak

dengan konsep konkret.

physical object (source domain) non physical (target domain).

event (target domain)

2. Substance Metaphor. Adalah bentuk metafora yang mengungkapkan

sesuatu yang bersifat abstrak dengan konsep konkret yang berupa

material, kebendaan, atau zat.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75974/potongan/S1-2014... · lingkungan, politik, sosial, dll. ini terdiri dari 3 personil yaitu ... dan

13

substance (source domain) activities (target domain)

3. Container Metaphor adalah suatu bentuk metafora yang

mengungkapkan suatu benda seperti sebuah ruang. Suatu konsep

direpresentasikan mempunyai unsur ruang, luar-dalam.

1.7.3 Jenis Metafora Berdasaran Klasifikasi Medan Semantik Ekologis

Wahab (1991:71) berpendapat bahwa studi tentang metafora dapat pula

dikaitkan dengan studi tentang sistem ekologi. Untuk mengetahui peranan

metafora dalam sistem ekologi, dipakai konsep ruang persepsi manusia yang

diperkenalkan oleh Halley.

Hierarkhi persepsi antar manusia terhadap ruang dimulai dari manusia

sendiri karena manusia dengan segala tingkah lakunya merupakan lingkungan

manusia yang paling dekat. Jenjang di atas manusia adalah makhluk bernyawa

karena manusia merupakan bagian dari makhluk bernyawa, namun tidak semua

makhluk bernyawa dapat dikategorikan manusia. Di atas makhluk bernyawa ialah

semua kehidupan, sebab manusia yang merupakan bagian dari kehidupan;

sebaliknya, tidak semua yang hidup itu dapat dikategorikan ke dalam makhluk

bernyawa atau manusia. Begitulah hierarkhi itu seterusnya berjenjang ke atas

sampai kepada segala sesuatu yang ada, termasuk konsep yang bersifat abstrak

(Wahab, 1991:66-67). Pembagian metafora berdasarkan persepsi manusia

terhadap ruang, bermaksud untuk mengetahui hubungannya dengan pengalaman,

pengetahuan penulis lagu dan makna-makna apa yang ingin disampaikan dalam

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75974/potongan/S1-2014... · lingkungan, politik, sosial, dll. ini terdiri dari 3 personil yaitu ... dan

14

lirik lagu. Idealnya kreasi manusia terhadap metafora itu lengkap dan mencakup

semua jenjang persepsi manusia.

Dalam metafora nominatif, data digolongkan lambangnya berdasarkan

klasifikasi medan semantik ruang persepsi manusia model Halley sebagai berikut.

1. Being (Ke-Ada-an) : konsep atau pengalaman manusia yang abstrak.

2. Cosmos (Kosmos) : tidak hanya ada, tetapi menempati ruang di jagad raya

dan dapat diamati oleh indera mata karena jauhnya.

3. Energy (Energi) : tidak saja ada dan menempati ruang, tetapi juga yang

menunjukkan adanya perilaku gerak.

4. Subtance (Substansi) : benda yang sifatnya ada, membutuhkan ruang, dan

bergerak, ia juga mempunyai sifat lembam atau dapat berubah bentuknya

5. Terrestrial (Terestrial) : meliputi hamparan yang terikat oleh bumi.

6. Object (Objek) : benda yang sifat-sifatnya termasuk dalam kategori

substansi, namun yang membedakan kategori ini dengan kategori

substansi adalah memiliki bentuk yang pasti..

7. Living (Kehidupan) : Berkaitan dengan semua kehidupan flora dengan

segala predikasinya.

8. Animate (Hewan) : mempunyai kemampuan untuk berjalan, berlari,

terbang dan tentunya bernyawa.

9. Human (Manusia): memiliki kemampuan berpikir.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75974/potongan/S1-2014... · lingkungan, politik, sosial, dll. ini terdiri dari 3 personil yaitu ... dan

15

Sementara itu dalam metafora predikatif, lambang metafora

diklasifikasikan sebagai berikut.

1. Being (keadaan), contoh : ada.

2. Position (posisi), contoh: di sini.

3. Motion (gerakan), contoh : berjalan.

4. Inertia (inersia), contoh : mendorong.

5. Shape (bentuk), contoh : patah.

6. Life (kehidupan), :contoh : tumbuh.

7. Animation (animasi), contoh : berlari.

8. Intellection (inteleksi). Contoh : berpikir.

1.8 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian bahasa yang terbagi tiga

tahap, yaitu penyediaan data, analisis data dan penyajian hasil analisis data.

Tahap pertama adalah pengumpulan data, data diambil dengan cara

menyimak lagu-lagu ERK. Metode yang dipakai dalam tahap ini adalah metode

simak. Metode simak ialah metode penelitian yang dilakukan dengan menyimak,

yaitu menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993:2). Setelah penulis

melakukan penyimakan terhadap lagu-lagu ERK, teknik lanjutan yang dipakai

berupa teknik catat. Teknik catat ialah mencatat data pada kartu data dengan alat

tulis tertentu yang segera dilanjutkan dengan klasifikasi (Sudaryanto, 1993:135)

Tahap berikutnya adalah analisis data. Pada tahap analisis data digunakan

metode padan. Metode padan adalah metode analisis data yang penentunya di

luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/75974/potongan/S1-2014... · lingkungan, politik, sosial, dll. ini terdiri dari 3 personil yaitu ... dan

16

atau diteliti (Sudaryanto, 1993:13). Teknik dasar yang dipakai adalah teknik pilah

unsur penentu (PUP) yang alat penentunya adalah daya pilah mental yang dimiliki

peneliti (Sudaryanto, 1993:21). Sesuai dengan jenis penentunya, maka teknik

pilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pilah referensial.

Sementara itu teknik lanjutannya adalah teknik banding menyamakan hal pokok

(HBSP), yaitu daya banding menyamakan hal pokok (Sudaryanto, 1993:27).

Tahap yang terakhir atau tahap yang ketiga adalah penyajian hasil analisis

data yang merupakan tahap akhir penelitian untuk menyajikan hasil analisisnya

dalam bentuk topik-topik yang telah dirumuskan (Sudaryanto, 1993:145).

Penyajian dilakukan dengan cara informal, yaitu perumusan dengan kata-kata

biasa tanpa menggunakan simbol-simbol atau angka.

1.9 Sistematika Penyajian

Penelitian ini terdiri atas lima bagian. Bab pertama adalah pendahuluan.

Pada bab pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori,

metode penelitian, dan sistematika penyajian. Bab kedua berisi deskripsi

mengenai bentuk metafora yang terdapat dalam lirik lagu ERK, berdasarkan

kedudukan dalam kalimat dan pola source domain terhadap target domain.

Bab ketiga berisi deskripsi jenis metafora yang terdapat dalam data

penelitian berdasarkan medan semantik ekologis manusia. Bab keempat berisi

deskripsi fungsi pemakaian metafora nominatif dalam lirik lagu yang dijadikan

data penelitian. Bab kelima adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran.