LAPORAN KASUS meningitis

download LAPORAN KASUS meningitis

of 53

description

LAPORAN KASUS meningitis

Transcript of LAPORAN KASUS meningitis

LAPORAN KASUS MENINGITIS

LAPORAN KASUSMENINGITISOleh: Dian HariyantiPENYAJIAN KASUSIDENTITASNama: An. SPUsia: 8 tahun Jenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamAlamat: Jln. Parwasal Gg. Kalisari RT1 RW26 Siantan Tengah PontianakNo. RM: 789780Tanggal MRS: 15-04-2013

Keluhan utama: Kejang

Riwayat penyakit sekarangSembilan jam sebelum masuk rumah sakit, os mengalami kejang satu kali selama kurang lebih 15 menit. Kejang muncul tiba-tiba pada saat os sedang tidur. Saat kejang, badan os tidak panas. Posisi kaki dan tangan menekuk dan lurus secara berulang, dan mata os tertutup. Setelah kejang, os tidak sadarkan diri dan langsung dibawa ke RS Soedarso.

Tiga hari sebelum kejang, os demam naik turun. Demam tidak menggigil, dan demam turun dengan minum obat penurun panas dari mantri. Semenjak demam, os sering mengeluh sakit kepala dan sakit perut. Keluhan ini juga diserati muntah 3-4 kali per hari setiap makan dan minum. Pada saat masuk RS, os tidak ada muntah lagi. Keluhan batuk pilek disangkal. Buang air besar tidak ada selama sakit. BAK biasa. Riwayat trauma disangkal.

Riwayat penyakit dahuluOs tidak pernah kejang sebelumnya, pada saat demam maupun tidak demam.

Riwayat Keluarga Ibu dan kakak pasien memiliki riwayat kejang pada saat masih bayi.

Riwayat Kehamilan IbuOs adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Ibu kontrol kehamilan setiap bulan. Ibu sering minum jamu-jamuan selama hamil. Riwayat menderita penyakit disangkal.

Riwayat Kelahiran Os lahir pada tanggal 27 November 2005. Lahir cukup bulan. Ditolong dukun. Pada saat lahir langsung menangis. BB lahir 3000 gr. PB lahir tidak diketahui.

Riwayat Imunisasi Menurut pengakuan ibu pasien, pasien mendapatkan imunisasi lengkap, namun ibu pasien tidak ingat semua jenis imunisasi yang diberikan dan berapa kali telah diberikan. Ibu pasien hanya ingat pasien pernah mendapatkan imunisasi campak 1 kaliRiwayat Tumbuh-Kembang Ibu pasien hanya ingat os bisa bicara usia 9 bulan dan berjalan usia 1 tahun.Riwayat Pemberian MakananPasien masih mendapat ASI sampai usia 2 tahun. Mulai dikasi susu formula promina pada usia 40 hari dan mulai makan makanan keluarga pada usia 1 tahun.

Riwayat SosioekonomiPasien dirawat dengan pembayaran Jamkesmas. Ibu pasien tidak bekerja. Pekerjaan bapak pasien adalah swasta.

PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum: Tampak sakit sedangKesadaran: Compos mentisTanda vital- Nadi: 80 kali/menit, teratur- Pernapasan: 20 kali/menit, teratur, tipe torako-abdominal- Suhu: 37,1oC

Antropometri :Antropometri :Berat Badan: 22 kgTinggi Badan: 119 cmBB/U (22/25) x 100% = 88% Interpretasi : Gizi baikTB/U (119/128) x 100% = 96,87%Interpretasi : NormalBB/TB : (22/21) x 100% = 104%Interpretasi : Normal

Status generalis :Kulit : turgor kulit kembali cepat dan elastis Kepala: pembesaran KGB (-)Mata: mata tidak cekung, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik Telinga: tidak ada sekretHidung: tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada sekret Mulut: mukosa bibir tidak kering, bibir tidak sianosis

Tenggorokan : faring tidak hiperemis Leher : kaku kuduk (+)Dada: bentuk simetris, pergerakan simetris, retraksi suprasternal, retraksi intercostae, retraksi epigastric tidak ditemukanJantung: S1, S2 tunggal, regularParu:simetris, sonor, suara dasar vesikuler, tidak ada ronki, tidak ada wheezingAbdomen Inspeksi : datar, tidak ada distensiAuskultasi : bising usus 8 kali/menitPalpasi : turgor kembali cepat dan elastisitas baik, tidak ada nyeri tekan. Hepar-lien tidak teraba, tidak teraba massa abnormal.Perkusi : timpani

Genitalia : tidak diperiksaAnus: tidak diperiksaEkstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, tidak pucat, tidak ada edema tungkai. Refleks fisiologis (+/+), refleks patologis (-/-)

PEMERIKSAAN LABORATORIUMHasil CT scan kepala dengan kontras tanggal 15/04/13Kesimpulan: tak tampak kelainan pada CT scan kepala dengan kontrasHasil lab tanggal 16/04/13GDS 102 mg/dL (N 7-150)Natrium 140 mmol/I (N 135-155)Kalium 4,0 mmol/I (N 3,6-5,5)Kalsium 9,6 mg/dL (N 8,1-10,4)Klorida 103,3 mmol/L (95-108)

Hasil urinalisis tanggal 17/04/13Makroskopis: warna keruh, jernih, bau normalKimia: bilirubin (-), protein (-), keton (+), blood (-), pH 6,0, BB 1,030, leukosit (-)Mikroskopis: leukosit (-), eritrosit (-), lain-lain normal

Hasil lab tanggal 17/04/2013GDS 49 mg/dL WBC 11,6 K/uL RBC 4,32 M/uLHgb 11,1 g/dLHCT 32,7%PLT 258 K/uL

RESUMEPasien datang dengan keluhan kejang yang terjadi satu kali selama kurang lebih 15 menit. Kejang muncul tiba-tiba pada saat os sedang tidur. Saat kejang, badan os tidak panas. Kejang tonik klonik generalisata. Setelah kejang, os tidak sadarkan diri dan langsung dibawa ke RS SoedarsoTiga hari sebelum kejang, os demam naik turun. Ada keluhan sakit kepala dan sakit perut. BAB (-), BAK biasa. Muntah 3-4 kali per hari setiap makan minum. Pada saat masuk RS, os tidak ada muntah lagi. Riwayat trauma disangkal.Dari pemeriksaan fisik, didapatkan kesadaran kompos mentis, nadi 80 x/menit, napas 20 x/menit, T 37,10C, BB 22 kg, TB 119 cm. Kaku kuduk (+), reflex fisiologis (+), refleks patologis (-).

Daftar MasalahKejangMuntahDemam naik turunSakit kepala kuatKaku kuduk (+)

Diagnosis kerja: MeningitisDiagnosis banding: EnsefalitisMeningoensefalitisKejang demam kompleks

TERAPI - O2 2lpm.- IVFD RL 10 tpm: D5% 10 tpm- Inj. Ceftriaxone 2x750 mg IV- Inj. Dexamethasone 2x4 mg IV- Manitol 3x11 gr (55cc)- Inj. Ranitidine 2x25 mg IV- Inj. Antrain 3x220 mg IV k/p- Inj. phenytoin 220 mg IV bila kejang, 12 jam kemudian 45 mg- Rawat di PICUPrognosisad vitam: dubia ad bonamad sanctionam : dubia ad bonamad fungsionam : dubia ad bonamFOLLOW UPA. 15/04/13 pukul 21.00 WIBS: Pasien kejang berulang, kejang 30 detik, kejang tonik klonik generalisata, pasien tidak sadar setelah kejang O: GCS E1M4V2, nadi 140x/menit, napas 28x/menit, T 38,10C, Refleks pupil (+/+) isokorA: meningitisP: - Inj. phenytoin 220 mg IV, 12 jam kemudian 45 mg- O2 2lpm.- IVFD RL 10 tpm: D5% 10 tpm- Inj. Ceftriaxone 2x750 mg IV- Inj. Dexamethasone 2x4 mg IV- Manitol 3x11 gr (55cc) - Inj. Ranitidine 2x25 mg IV- Inj. Antrain 3x220 mg IV k/p

B. 16/04/13S: Kejang (-), meracau (+)O: E3M4V2, nadi 120 x/menit, napas 28 x/menit, T 36,80C, balance cairan -130ccA: MeningitisP: Lanjut inj. fenitoin 45 mg/12 jam IV, dosis manitol 3x5,5 gr. Terapi lain lanjut. Program cek elektrolit.

C. 17/04/13S: Kejang (-), demam (-), gelisah (-)O: GCS E4V5M6, nadi 90x/menit, napas 28x.menit, T36,2C, Sklera ikterik (-/-), Pupil isokor (+/+), RCL (+/+), deviasi konjugat (-/-), kaku kuduk (-), refleks fisiologis (+/+), refleks patologis (-/-), klonus (-/-), paru dbnA: MeningitisP: Terapi lanjut.D. 18/04/13S: Pindah ke ruang anak. Kejang (-), demam (-)O: Kes CM, E4V5M6, nadi 100x/mnt, regular, napas 31x/mnt, GI puasa (+), abd: distensi (-), BU (+) normal, NT (-), urine output 500 cc/12 jam, IWL 440 cc/hari, fluid input 1440 cc/hari, balance 0 cc, T37,20C, kulit pucat (-), CRT 1030. GDS 49 mg/dL.A: MeningitisP: Manitol stop. IVFD asnet, pasien boleh makan. Terapi lain lanjut

E.19/04/13S: Kejang (-), demam (-), puasa (-), kembung (-), muntah (-), BAB (+)O: Kes. CM GCS E4V5M6, nadi 95x/mnt, regular, napas 24x/mnt, regular, vesicular (+/+), GI distensi (-), BU (+) N, NT (-), Kulit pucat (-), CRT > virusInfeksi dapat mengurangi kemampuan BBB melindungi otak bocor kuman masuk inflamasi jaringan otak membengkak dan aliran darah berkurangpenyebaran dari infeksi berat di sekitarnya, seperti infeksi telinga (otitis media) atau infeksi sinus nasal (sinusitis). Bisa juga pada kasus trauma kepala atau setelah operasi kepala

Etiologi Meningitis Bakterial

Meningitis viral jarang terjadiPATOFISIOLOGIPenyebaran secara hematogen atau melalui penyakit-penyakit seperti sinusitis, mastoiditis, otitis media, atau melalui operasi seperti fraktur tulang kepala.Pembuluh darah meningeal menjadi hiperemi penyebaran sel-sel leukosit polimorfonuklear ke dalam ruang subarakhnoid, kemudian terbentuk eksudatpembentukan limfosit dan histiosit dan sel-sel plasma. Lalu terbentuk eksudat.Pada meningitis yang disebabkan oleh virus, cairan serebrospinal tampak jernih dibandingkan meningitis yang disebabkan oleh bakteriTANDA DAN GEJALAGejala biasa dan klasik yang sering muncul pada bayi dibawah usia 3 bulan, diantaranya:Kurang minumMuntahRuamKaku kudukPeningkatan iritabilitasLetargiFrontanel menonjolKejang

Gejala klasik pada anak lebih dari 1 tahunMual dan muntahSakit kepalaPeningkatan sensitifitas terhadap cahayaDemamPerubahan status mentalLetargiKejangKaku leher atau nyeri leherTanda brudzinski positifTanda kernirg positifRuam

Gejala meningitis viral kebanyakan mirip dengan gejala flu (demam, nyeri otot, batuk, sakit kepala tetapi satu atau beberapa gejala dari meningitis bacterial mungkin dapat ditemui), tetapi gejalanya lebih ringanPEMERIKSAANTTVsumber infeksi fokal, menilai perubahan status mental, dan menentukan adanya meningitisPungsi lumbalUrinalisisFoto polos X-rayCT scanTATALAKSANAMulai terapi sebelum semua pemeriksaan dilakukan dan hasilnya keluar.Intubasi bila perluMonitoring jantung dan pernapasan harus digunakanPemasangan IV lineKateter urinRawat PICU

Obat-obatanAntibiotikSteroidBerikan terapi lain sesuai kondisi pasien

PROGNOSISTergantung penyebab dan beratnya penyakitPEMBAHASANAnak, 8 tahun, BB 22 kg datang dengan keluhan kejang. Kejang satu kali selama kurang lebih 15 menit. Kejang muncul tiba-tiba. Kejang generalisata, dan setelah kejang, os tidak sadarkan diri. Sebelumnya, ada keluhan demam yang naik turun, tapi pada saat kejang, badan tidak panas. Os sering mengeluh kepala pusing dan muntah. Riwayat trauma disangkal.

Pusing, riwayat demam naik turun, muntah, kejang, penurunan kesadaran sugestif meningitispemeriksaan darah rutin, gula darah sewaktu, elektrolit, urinalisis dalam batas normalscan kepala dengan kontras tak tampak kelainanTanda dan gejala (klinis) meningitisTerapi ceftriaxone antibiotik pilihan untuk meningitisDexamethasone memperbaiki permeabilitas BBB dan antiiflamasiManitol mengurangi tekanan intrakranialPhenitoin kejangPrognosis dubia ad bonam

TERIMA KASIH